Analisis Ekstraksi Metabolit Sekunder dengan GC-MS

Tabel 2. lanjutan No Kapang Tampak fisik Karakteristik 4 M3 Colletotrichum sp. 3 Miselium berwarna putih seperti kapas. Warna medium berubah menjadi kuning keruh. 5 M4 Colletotrichum sp. 4 Miselium berwarna putih seperti beludru. Warna medium berubah menjadi kuning agak kecoklatan. 6 M5 Colletotrichum sp. 5 Miselium berwarna putih seperti beludru dengan sedikit miselium yang mengandung konidia berwarna jingga. Warna medium berubah menjadi kuning kecoklatan 7 M6 Colletotrichum sp. 6 Miselium berwarna putih agak krem dengan bercak abu-abu. Warna medium berubah menjadi kuning sedikit keruh. 8 M7 Colletotrichum sp. 7 Miselium berwarna abu-abu dengan sedikit warna putih seperti kapas. Warna medium berubah menjadi kuning keruh. 9 M8 Colletotrichum sp. 8 Miselium berwarna putih seperti beludru dengan sedikit miselium yang mengandung konidia berwarna jingga. Warna medium berubah menjadi kuning kecoklatan. 10 M30 Colletotrichum sp. 9 Miselium berwarna putih seperti beludru. Warna medium berubah menjadi kuning keruh agak kecoklatan. 11 M37 Colletotrichum sp. 10 Miselium berwarna putih seperti kapas. Warna medium berubah menjadi kuning agak kecoklatan. Tabel 2. lanjutan No Kapang Tampak fisik Karakteristik 12 M53 Colletotrichum sp. 11 Miselium berwarna putih keabuan seperti kapas. Warna medium berubah menjadi kuning lebih bening. 13 M57 Colletotrichum sp. 12 Miselium berwarna putih seperti kapas dengan sedikit miselium yang mengandung konidia berwarna jingga. Warna medium berubah menjadi kuning kecoklatan. 14 M76 Colletotrichum sp. 13 Miselium berwarna putih seperti beludru seperti kapas. Warna medium berubah menjadi kuning keruh. 15 M82 Colletotrichum sp. 14 Miselium berwarna putih dengan sedikit abu-abu dibagian tepi. Warna medium berubah menjadi kuning agak kecoklatan. Miselium kapang endofit Coletotrichum spp. terbentuk pada bagian permukaan atas medium fermentasi cair Tabel 2. Terbentuknya miselium karena adanya pertumbuhan dari kapang. Miselium yang terbentuk pada bagian permukaan atas medium diakibatkan karena saat fementasi medium tidak dikocok still condition. Menurut Gandjar et al. 2006, proses pertumbuhan kapang dimulai dari konidia atau spora lalu berkecambah membentuk hifa kemudian membentuk miselium. Pertumbuhan kapang pada medium yang tidak dikocok akan mengakibatkan miselium tumbuh pada bagian permukaan atas medium berupa lapisan yang semakin lama akan menebal.