Gejala – Gejala Kemiskinan Kemiskinan .1 Definisi Kemiskinan

22

2.3.4. Gejala – Gejala Kemiskinan

Upaya memahami kemiskinan lebih sering dilakukan dengan cara atau pendekatan lain, seperti melalui gejala- gejala kemiskinan. Salah satu cara dan langkah pemahaman kemiskinan adalah melalui penelusuran gejala – gejala kemiskinan Siagian, 2012 : 16. Ada beberapa gejala - gejala kemiskinan antara lain : 1. Kondisi Kepemilikan Faktor Produksi. Kemiskinan tidak datang serta – merta. Demikian halnya dengan pendapatan, juga tidak datang semerta – merta.semuanya melalui saluran, sumber dan prosestertentu. Dengan demikian, salah satu pendekatan untuk mengetahui kemiskinan adalah mengetahui pekerjaan atau mata pencaharian, apa alat produksi yang digunakan dan bekerja dalam upaya mendapatkan pencaharian itu. Pemahaman akan berbagai hal tersebut merupakan jalan bagi kita untuk mengetahui apakah seseorang atau sekelompok tersebut miskin atau tidak. 2. Angka Ketergantungan Penduduk secara teoritis memang dikenal banyak sumber pendapatan, seperti hasil usaha atau keuntungan, upah, bunga tabungandan lain – lain. Namun bagi mayoritas masyarakat, ada suatu kalimat yang berlaku secara umum, orang hanya akan meiliki pendapatan jika bekerja. Namun pada kenyataannya angka ketergantungan pada masyarakat atau keluarga sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara 23 3. Kekerungan Gizi Laporan dari berbagai institusi seperti dinas kesehatan maupu rumah sakit sering menggambarkan status masyarakat. Berbagai kesimpulan diperoleh dari laporan tersebut, antara lain adalah wilayah rawan gizi. Informasi ini merupaka gejala sangat miskinnya sesorang atau kelompok. Masalahnya berbagai unsur terdapat dalam kebutuhan pokok dimana kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang paling utama. 4. Pendidikan Yang Rendah Era modern sekarang ini, pendidikan dianggap sebagai suatu yang penting. Pendidikan bahkan telah sebagai indikator utama kedudukan dalam masyarakat. Oleh karena itu wajar jika setiap orang berupaya meraih tingkat pendidikan bahkan tidak sekedar pendidikan melainkan pendidikan yang tinggi. Hal ini terjadi karena pendidikan dianggap sebagai alat memenagkan persaingan yang makin hari makin ketat.

2.4 Kesejahteraan Sosial