Kesejahteraan Sosial Penguji I :

23 3. Kekerungan Gizi Laporan dari berbagai institusi seperti dinas kesehatan maupu rumah sakit sering menggambarkan status masyarakat. Berbagai kesimpulan diperoleh dari laporan tersebut, antara lain adalah wilayah rawan gizi. Informasi ini merupaka gejala sangat miskinnya sesorang atau kelompok. Masalahnya berbagai unsur terdapat dalam kebutuhan pokok dimana kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang paling utama. 4. Pendidikan Yang Rendah Era modern sekarang ini, pendidikan dianggap sebagai suatu yang penting. Pendidikan bahkan telah sebagai indikator utama kedudukan dalam masyarakat. Oleh karena itu wajar jika setiap orang berupaya meraih tingkat pendidikan bahkan tidak sekedar pendidikan melainkan pendidikan yang tinggi. Hal ini terjadi karena pendidikan dianggap sebagai alat memenagkan persaingan yang makin hari makin ketat.

2.4 Kesejahteraan Sosial

Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, mendifinisikan bahwa kesejateraan sosial sebagai suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Mewujudkan kesejahteraan sosial tersebut dilaksanakan berbagai upaya, program dan kegiatan yang disebut “Usaha Kesejahteraan Sosial” baik yang dilaksanakan pemerintah, lsm maupun masyarakat. UU No.11 tahun 2009 bagian II pasal 25 juga menjelaskan secara tegas, tugas serta tanggung jawab pemerintah dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial yang meliputi : Universitas Sumatera Utara 24 1. Merumuskan kebijakan dan program penyelenggaraan kesejahteraan sosial. 2. Menyediakan akses penyelenggaraan kesejahteraan sosial. 3. Melaksanakan rehabilitasi, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. 4. Memberikan bantuan sosial sebagai stimulan kepada masyarakat yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial. 5. Mendorong dan memfasilitasi masyarakt serta dunia usaha dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. 6. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dibidang kesejahteraan sosial. 7. Menetapkan standar pelayanan, registrasi, akreditasi, dan sertifikasi pelayanan kesejahteraan sosial. 8. Melaksanakan analisis dan audit dampak sosial terhadap kebijakan dan aktivitas pembangunan 9. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesejahteraan sosial. 10. Melakukan pembinaan dan pengawasan serta pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan keejahteraan sosial. 11. Mengembangkan jaringan kerja dan kordinasi lintas pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial tingkat nasional dan internasional. 12. Memelihara taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional. 13. Melestarikan nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial. Universitas Sumatera Utara 25 14. Mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.

2.5 Kerangka Pemikiran