Gambaran Umur Responden Penderita Diabetes Melitus Gambaran Jenis Kelamin Responden Penderita Diabetes Melitus

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Gambaran Umur Responden Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 48 responden umur penderita diabetes type 2 yang paling banyak adalah umur 62-77 tahun 45,8 sebanyak 22 orang, umur 46-61 tahun sebanyak 17 orang 35,5 dan umur 30-45 tahun sebanyak 9 orang 18,8. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Awad 2011 yang menunjukkan peningkatan jumlah pasien DM Tipe 2 pada pasien yang berumur lebih dari 50 tahun. Hasil Riskesdas tahun 2007 juga menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Adib 2011 menyatakan bahwa DM Tipe 2 bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Masyarakat yang merupakan kelompok berisiko tinggi menderita DM salah satunya adalah mereka yang berusia lebih dari 45 tahun. Prevalensi DM akan semakin meningkat seiring dengan makin meningkatnya umur, hingga kelompok usia lanjut Bustan, 2007. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Wild, dkk 2004 tentang prevalensi DM secara global yang menunjukkan bahwa semakin meningkatnya umur, semakin tinggi pula prevalensi DM yang ada. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa umur bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kejadian DM Tipe 2, karena berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 20 responden yang masih berumur kurang dari 45 tahun namun sudah didiagnosis menderita DM Tipe 2. Universitas Sumatera Utara Hal itu menunjukkan bahwa responden tersebut menderita DM Tipe 2 karena adanya faktor lain selain umur yang juga berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2.

5.1.2 Gambaran Jenis Kelamin Responden Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 48 responden jenis kelamin yang paling banyak menderita diabetes melitus type 2 adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang 66,7 dan perempuan sebanyak 16 33,3. Biasanya, penderita DM Tipe 2 lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki Bustan, 2007. Pada penelitian ini, jumlah responden laki-laki lebih besar dari jumlah responden perempuan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Lubis 2012 dan Bintanah 2012 yang menunjukkan bahwa penderita DM Tipe 2 lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Novriwaty 2009 di Rumah Sakit Umum Medan Baru tahun 2009 diperoleh bahwa penderita Diabetes Melitus juga lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 53,30 dan laki – laki sebesar 33,10 . Sedangkan menurut kelompok studi WHO 2000, tidak ada perbedaan kejadian diabetes melitus antara laki – laki dan perempuan.

5.1.3 Gambaran Pendidikan Responden Penderita Diabetes Melitus