Defenisi Gejala Diabetes Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena

3. Mekanisme yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu merupakan kebiasaan. 4. Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.

2.3 Diabetes Melitius

2.3.1 Defenisi

Diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh Depkes RI, 2008. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI, 2002 diabetes mellitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang dapat dilatarbelakangi oleh kerusakan sel beta pankreas dan resistensi insulin Soegondo, 2008. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal non diabetes waktu puasa antara 60-120 mgdL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mgdL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung Universitas Sumatera Utara naik. Gejala bagi penderita diabetes mellitus adalah dengan keluhan banyak minum polidipsi, banyak makan poliphagia, banyak buang air kecil poliuri, badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa ≥ 126 mgdL dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mgdL disebut Diabetes Melitus Brant, 2004.

2.3.2 Jenis-jenis Diabetes 1. Diabetes Mellitus Tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus Tipe 1 terjadi karena sel-sel beta pada pankreas telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas sangat sedikit atau tidak sama sekali memproduksi insulin Sustrani, 2004. Kerusakan sel beta pankreas dapat disebabkan oleh adanya peradangan pada sel beta pankreas insulitis. Insulitis dapat disebabkan macam-macam diantaranya virus, seperti virus cocksakie, rubella, CMV Cytomegalovirus, herpes dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan tubuh sedikit memproduksi atau sama sekali tidak menghasilkan insulin, sehingga penderita diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin dari luar, yaitu melalui suntikaninjeksi insulin secara teratur agar pasien tetap sehat Maryunani, 2008. Secara global diabetes mellitus tipe 1 tidak begitu umum, hanya kira-kira 10-20 dari semua penderita diabetes mellitus yang menderita diabetes mellitus tipe 1. Diabetes mellitus tipe 1 ini biasanya bermula pada saat kanak-kanak dan puncaknya pada masa akil baliq atau remaja. Biasanya penderita diabetes mellitus tipe 1 mempunyai berat badan yang kurus Johnson, 1998.

2. Diabetes Mellitus Tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus tipe 2 atau diabetes mellitus tidak tergantung insulin adalah diabetes mellitus yang paling sering dijumpai. Diabetes mellitus tipe 2 Universitas Sumatera Utara terjadi karena kombinasi dari “kecacatan dalam produksi insulin” dan “resistensi terhadap insulin”. Pankreas masih bisa menghasilkan insulin, tetapi kualitasnya buruk, tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk memasukkan glukosa ke dalam darah. Akibatnya, glukosa dalam darah meningkat. Pasien biasanya tidak memerlukan tambahan suntikan insulin dalam pengobatannya, tetapi memerlukan obat yang bekerja memperbaiki fungsi insulin dan menurunkan kadar gula dalam darah Tandra, 2008. Diabetes mellitus tipe 2 biasanya didiagnosa setelah berusia 40 tahun, dan 75 individu dengan diabetes mellitus tipe 2 adalah obesitas atau dengan riwayat obesitas. Penyakit diabetes mellitus tipe 2 biasanya terjadi pada usia dewasa yang berusia menengah atau lanjut. Di Indonesia, sekitar 95 kasus diabetes mellitus adalah diabetes mellitus Tipe 2, yang cenderung disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat Moore, 1997.

2.3.3 Gejala Diabetes Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena

penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh serta menimbulkan berbagai macam keluhan dan gejalanya sangat bervariasi. Diabetes mellitus dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti sering merasa haus polidipsia, sering buang air kecil poliuria, sering merasa lapar polifagia serta berat badan yang menurun Depkes RI, 2008. Selain gejala-gejala utama di atas, gejala selanjutnya adalah badan terasa lemah, kurang gairah kerja, mudah mengantuk, timbul kesemutan pada jari tangan dan kaki, gatal-gatal, gairah seks menurun bahkan sampai impotensi, luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, dan keputihan. Terkadang, ada sekelompok Universitas Sumatera Utara orang yang sama sekali tidak mengalami gejala-gejala tersebut, namun penyakit ini baru diketahui secara kebetulan pada waktu “check up” atau melakukan pemeriksaan darah Tara, 2002.

2.3.4 Determinan