Keberadaan atau Pelayanan Rumah Singgah Terhadap Responden

74 anak yang merasa tidak menyenangi pekerjaan seperti ini, karena uang yang mereka dapat belum sesuai dengan yang diinginkan.

D. Keberadaan atau Pelayanan Rumah Singgah Terhadap Responden

Bagi anak-anak jalanan yang terdaftar di Rumah singgah AGAPE Medan rata-rata sudah setahun lebih mengetahui dan ikut menjadi anak binaan rumah singgah tersebut. Ini disebabkan rumah singgah ini sudah termasuk lama berdiri dan sudah banyak anak yang menjadi jangkauannya. Anak-anak tersebut merasa memerlukan rumah singgah untuk dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah yang sering mereka hadapi di jalanan. Tabel 14 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Rumah Singgah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1 Menyenangkan 14 70.00 2 Kurang menyenangkan 5 25.00 3 Tidak menyenangkan 1 5.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Anak-anak jalanan yang ada di rumah singgah AGAPE ini merasa senang karena rumah singgah sering menyelesaikan masalah mereka. Dengan berkumpulnya mereka, akan menambah teman dan mereka sering bermain di rumah singgah. Ini membuat mereka akan merasa bahwa selama ini masih ada orang atau pihak yang memperhatikan dan peduli dengan keadaan mereka. “… kalau ada masalah kakak dan abang yang di rumah singgah selalu berusaha mencari jalan keluar dari masalah tersebut, dan kami sangat senang bahwa ternyata mereka peduli pada kami yang sebenarnya bukan siapa-siapa mereka…” Nu, 17 tahun. Universitas Sumatera Utara 75 Tetapi ada sebagian anak yang merasa kurang menyenagkan terhadap pelayanan rumah singgah karena ada program pelayanan yang tidak melibatkan semua anak. Hal ini dilakukan oleh pihak rumah singgah karena ada program rumah singgah yang ditentukan oleh keahlian dan kegiatan sehari-hari. D.1. Penjangkauan dan pendampingan anak jalanan Tabel 15 Tanggapan Responden Tentang PernahTidaknya Melihat Brosur-brosur yayasan beredar di jalanan atau pekerja sosial yang langsung turun ke jalan melakukan penjangkauan, pendampingan dan sosialisasi kepada anak jalanan yang belum bergabung di AGAPE No Melihat brosur ataupun pekerja sosial ada di jalan Frekuensi Persentase 1 Pernah 20 100.00 2 Tidak pernah - - Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 100 responden pernah melihat bosur- brosur yayasan AGAPE beredar di jalanan dan juga melihat pekerja sosial yayasan AGAPE berada di jalan untuk mengadakan penjangkauan, sosialisasi ataupun pendampingan kepada anak-anak jalanan dengan langsung ikut turun kelapangan dimana tempat anak-anak berkumpul untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan mereka sehari-harinya. Ini berarti usaha lain yang dilakukan oleh yayasan untuk sosialisasi yaitu dengan penyebaran brosur-brosur, dan usaha untuk sosialisasi yang dilakukan oleh yayasan ini berjalan 100 terbukti dengan semuanya responden pernah melihat brosur-brosur tentang lembaga beredar di jalanan pekerja sosial yang langsung turun ke jalan. Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 16 Tanggapan Responden Terhadap Pendampingan Rumah Singgah AGAPE Ketika Responden Bermasalah Dalam Pekerjaan No Tanggapan responden Frekuensi Persentase 1 Pernah 14 70.00 2 Tidak pernah 6 30.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan yayasan AGAPE pernah mendampingi mereka ketika mereka bermasalah dengan pekerjaannya. Salah satu responden mengungkapkan bahwa; “…. Saya pernah cerita sama bang Willer pendamping di yayasan AGAPE, kalo saya ada masalah dengan pekerjaan saya. Kami sesama anak-anak yang kerja di usaha sablon pernah berebut tempatwilayah yang penduduknya lebih ramai, karena saya paling kecil akhirnya saya kalah sama mereka dan aku tidak ada tempat jadinya. Tapi setelah aku ceritakan sama bang Willer, bang Willer langsung mencari jalan keluarnya, akhirnya aku ada tempat lagi…trus kami yang sama-sama kerja disitu dinasehati sama bang Willer..”, RN, 13 Tahun. Tabel 17 Jawaban Responden Terhadap Kesediaan Yayasan Untuk Membantu Keluarga Responden Ketika Mendapat Masalah No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Bersedia 12 60.00 2 Tidak bersedia 8 40.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Data pada tabel di atas menunjukkan 60 responden menyatakan AGAPE bersedia membantu jika anak dan keluarganya meminta dampingan dari AGAPE sewaktu keluarga si anak mendapat masalah. Salah satu responden menyatakan; Universitas Sumatera Utara 77 “… kalau ada masalah, kakak-kakak atau abang-abang di rumah singgah pasti akan berusaha dan bersedia mencari jalan keluarnya, hingga masalah dapat diselesaikan, walaupun agak lama…” NS, 16 Tahun. Tabel 18 Bentuk Bantuan Yang Diterima Responden No Bentuk bantuan Frekuensi Persentase 1 Beasiswa 6 30.00 2 Keterampilan 14 70.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari sekian banyak anak yang mendapatkan program pelayanan, program keterampilan merupakan pelayanan yang paling banyak diberikan kepada anak jalanan karena sebagian besar anak jalanan lebih berminat terhadap pengembangan keterampilan mereka. Bagi anak jalanan yang menerima program keterampilan mengaku mereka sangat menikmati program tersebut karena sangat berguna kepada mereka baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Sebagian anak jalanan mendapat bantuan beasiswa bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat berguna untuk menunjang biaya sekolah yang orang tua mereka kurang mampu untuk memenuhinya. Dari sebagian banyaknya anak yang mendapatkan bantuan dari beasiswa, rata-rata anak menerima bantuan dalam bentuk uang, karena uang langsung diberikan dan dipergunakan untuk membayar uang sekolah. Pihak rumah singgah membuat kebijaksanaan dengan mengatur pengeluaran uang yang diberikan sebagai bantuan beasiswa dengan membaginya sesuai dengan tingkatan pendidikannya. Biaya sekolah setiap tingkatan pendidikan adalah berbeda. Oleh sebab itu, maka pihak rumah singgah melakukan pembagian tersebut. Hal ini dilakukan agar setiap anak yang sekolah dapat dibantu biaya sekolahnya. Universitas Sumatera Utara 78 Ada juga anak yang mendapatkan bantuan berupa keperluan sekolah seperti tas sekolah atau baju sekolah maupun buku pelajaran. Ini dilakukan untuk membantu anak agar tetap sekolah. Uang yang diberikan biasanya langsung diserahkan kepada pihak sekolah oleh pengurus rumah singgah, sehingga uang tersebut benar-benar digunakan untuk biaya sekolah dan dilakukan monitoring atau pengawasan oleh pihak rumah singgah. Tabel 19 Tanggapan Responden Terhadap Manfaat Dari Bantuan Yang Diberikan Oleh Yayasan No Tanggapan Frekuensi Persentase 1 Bermanfaat 15 75.00 2 Tidak bermanfaat 5 25.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa sebagian besar dari responden menyatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh yayasan kepada mereka adalah bermanfaat, dimana dengan bantuan yang diberikan oleh yayasan dan diterima responden selama ini baik berupa beasiswa maupun dalam bentuk yang lain telah daapt menolong mereka dalam aktifitas mereka sehari-harinya. D.2. Identifikasi Anak oleh Yayasan Tabel 20 Tanggapan Responden Terhadap Adanya Pengidentifikasian Anak oleh Yayasan AGAPE No Pernah dimintai data lengkap Frekuensi Persentase 1 Pernah 20 100.00 Universitas Sumatera Utara 79 2 Tidak pernah - - Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas terlihat bahwa semua anak yang menjadi responden telah memberikan data-data pribadinya yang lengkap sesuai dengan permintaan pihak yayasan. Hal ini berarti program pelayanan pengidentifikasian anak 100 dijalankan di yayasan tersebut. Dengan meminta data-data yang lengkap dari anak-anak binaan yayasan AGAPE tersebut, ini bertujuan untuk melengkapi administrasikearsipan yayasan, selain itu yayasan atau staff-staff pekerja sosial ingin lebih mengetahuimengenal anak-anak yang dibina, sehingga mempermudah melakukan pendampingan terhadap anak-anak tersebut. Tabel 21 Tanggapan Responden Tentang PernahTidaknya Yayasan Menanyakan Tentang Keadaan Keluarga si Anak No Tanggapan Frekuensi Persentase 1 Pernah 20 100.00 2 Tidak pernah - - Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa semua responden pernah dimintai keterangan tentang kondisi keluarganya oleh yayasan. Hal ini menandakan bahwa yayasan sangat peduli kepada anak-anak yang dibina tersebut, karena dengan mendapatkan informasi dari anak-anak tentang keluarganya masing-masing yayasan lebih mengerti dan memahami masalah yang dihadapi oleh anak sehingga mempermudah yayasan dalam mencari solusi dari masalah yang dihadapi oleh keluarga anak-anak yang dibina. Universitas Sumatera Utara 80 D.3. Resosialisasi Lembaga Tabel 22 Tanggapan Responden tentang Pengenalannya Yang Lebih Jauh Terhadap Lembaga atas Pemberitahuan oleh Lembaga No Pemberitahuan tentang lembaga oleh staff Frekuensi Persentase 1 Pernah 20 100.00 2 Tidak pernah - - Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa yayasan pernah memberitahukan tentang keadaaanhal-hal yang perlu diketahui anak-anak binaan tentang lembaga tempat mereka dibina, terbukti dari jawaban responden yang 100 menyatakan pernah mendapatkan keterangan dari staff lembaga tentang hal-hal ataupun keadaan lembaga. Disini yayasan juga mengharapkan agar anak-anak binaan lebih mengenal lembaga dan memahami lebih dalam akan kerja-kerja lembaga sehingga anak-anak tersebut dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa sosialisasi lembaga dijalankan penuh oleh yayasan bagi anak-anak yang selama ini berada di jalanan, khususnya anak- anak yang telah menjadi anak-anak binaan yayasan AGAPE tersebut. Tabel 23 Tanggapan Responden Tentang PernahTidaknya Diminta Oleh Lembaga Untuk Sosialisasikan Keberadaan Lembaga Kepada Anak-anak Yang Belum Bergabung No Diminta pekerja sosial untuk mengajak anak-anak lain bergabung dilembaga Frekuensi Persentase 1 Pernah 15 75.00 2 Tidak pernah 5 25.00 Universitas Sumatera Utara 81 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat dari tabel diatas bahwa kebanyakan responden pernah diminta oleh pekerja sosial untuk saling mengajak sesama temannya yang belum bergabung. Ini ditujukan oleh yayasan agar anak-anak lebih banyak bergabung ke yayasan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang staff yang mana sebagai informan mengatakan: “…. Kami tahu jika sesama teman saling mengajak pasti lebih cepat untuk mengiyakan, makanya kami menyuruh anak-anak binaan mengajak temannya yang belum bergabung. Tujuan kami disini agar mereka semua mendapatkan pendidikan dan mempunyai pengetahuan dalam kerja-kerjanya nanti…”, WM, 25 tahun. Disini juga terlihat sebagian kecil anak tidak diminta untuk sosialisasikan lembaga ke anak yang lain, dan dari data diatas terlihat bahwa yayasan AGAPE juga bersosialisasi lewat anak-anak binaan yayasan tersebut. D.4. Pelayanan Konseling bagi Anak Tabel 24 Jawaban Responden Terhadap Yayasan AGAPE dalam Mengikuti Program Konseling No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Pernah 15 75.00 2 Tidak pernah 5 25.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat dari tabel diatas sebagian besar responden pernah mengikuti program konseling yang dilaksanakan oleh yayasan AGAPE, namun ada juga sebagian kecil responden yang menyatakan belum pernah mengikuti program pelayanan konseling yang diadakan oleh yayasan AGAPE tersebut. Universitas Sumatera Utara 82 D.5. Pelayanan dalam Memberikan Motivasi bagi Anak Tabel 25 Tanggapan Responden Tentang PernahTidaknya Yayasan AGAPE Memberikan Motivasi Belajar dan Bekerja Bagi Anak Memotivasi bertujuan agar anak jalanan tetap memiliki cita-cita dalam menamatkan sekolah dan mencapainya, sambil melakukan usaha-usaha yang produktif dan menghasilkan sebagai sumber pembiayaan sekolah. Jawaban Responden terhadap yayasan AGAPE dalam pemberian motivasi belajar dan bekerja bagi anak dapat kita lihat pada tabel di bawah: No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 15 75.00 2 Tidak 5 25.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Memberikan motivasi kepada anak jalanan dapat menambah semangat anak jalanan dalam belajar dan bekerja, karena dalam memberikan motivasi tersebut, anak jalanan yang selama ini merasa bahwa dengan profesinya sebagai anak jalanan tidak mungkin untuk dapat melanjutkan sekolah dan meraih cita-cita yang selama ini ada dipikirannya. Dengan adanya motivasi tersebut mungkin dapat menumbuhkan kembali rasa percaya diri dan semangat hidup anak jalanan. Dalam memberikan motivasi yayasan AGAPE terhadap anak binannya dilakukan secara rutin. Bahkan bisa setiap hari karena dalam proses belajar mengajar selalu di berikan pengarahan-pengarahan yang sudah merupakan konseling kepada anak jalanan tersebut. Yang dimaksud dalam proses belajar mengajar adalah bahwa setiap anak jalanan yang menjadi responden dalam penelitian ini mengikuti program PKBM Pusat Kegiatan Belajar Universitas Sumatera Utara 83 Masyarakat yang setiap hari dilakukan yaitu paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMU. Tabel 26 Jawaban Responden Terhadap Manfaat Pemberian Motivasi No Manfaat pemberian motivasi oleh lembaga Frekuensi Persentase 1 Lebih giat belajar dan bekerja 17 85.00 2 Biasa saja 3 15.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa manfaat dari pemberian motivasi yang dilakukan oleh yayasan AGAPE sangat besar, mereka menyatakan bahwa dengan adanya pemberian motivasi ini mereka lebih percaya diri, lebih serius dan lebih semangat untuk belajar dan bekerja, agar dapat mencapai keinginan mereka. D.6. Pelayanan Bimbingan Secara Umum bagi Anak Tabel 27 Jawaban Responden dalam Mendapatkan Bimbingan Moral di Yayasan AGAPE Yayasan AGAPE juga memberikan bimbingan kepada anak jalanan dampingannya. Adapun bimbingan yang diberikan yaitu bimbinganmoral yang didalamnya termasuk bimbingan rohani. Tujuan diberikannya bimbingan ini agar anak jalanan taat beribadah. Hal ini dilakukan agar anak jalanan menemukan jati dirinya kembali sehingga memiliki semangat baru dalam menjalani kehidupan mereka sebagai masyarakat marginal untuk Universitas Sumatera Utara 84 berjuang dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik. Untuk mengetahui jawaban dari responden dapat kita lihat tabel di bawah: No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Pernah 16 80.00 2 Tidak pernah 4 20.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pernah mengikuti bimbingan moral yang dilakukan oleh yayasan AGAPE. Ada responden yang tidak menjawab, karena tidak mengerti apa itu bimbingan moral. Dari bimbingan yang dilakukan diharapkan anak-anak jalanan yayasan AGAPE akan menjadi anak yang memiliki mental yang kuat dan anak yang bisa mandiri. Tabel 28 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Bimbingan-bimbingan yang Dilakukan oleh Yayasan AGAPE apakah ditujukan untuk sendiri atau untuk semua anak bianaan No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Dibimbing sendiri - - 2 Semua anak binaan AGAPE 20 100.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dengan melihat tabel di atas dapat kita lihat bahwa semua responden menyatakan bahwa bimbingan-bimbingan yang dilakukan oleh yayasan AGAPE bukan hanya untuk pribadi atau sendiri-sendiri, tetapi kepada semua anak-anak binaan yayasan tersebut, yang diberikan secara bersama-sama. Salah satu anak mengatakan; “….kak, kalo ada pelajaran atau bimbingan-bimbingan diberikan secara Universitas Sumatera Utara 85 bersama buat kami semua anak yang disana, tapi kadang ada teman yang tidak masuk jadi tidak ikut bimbingan…”,AS, 15 tahun. D.7. Pelayanan Bantuan Modal Usaha bagi Anak dan Keluarga Tabel 29 Jawaban Responden Terhadap Yayasan AGAPE Dalam Memberikan Bantuan Modal Usaha Kepada Responden No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya - - 2 Tidak 20 100.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat dari tabel bahwa yayasan AGAPE tidak ada memberikan bantuan modal usaha kepada anak-anak jalanan dampingannya. Semua usaha-usaha yang dilakukan anak- anak jalanan yang didampingi yayasan AGAPE berasal dari modal sendiri. Mereka memenuhi kebutuhan dengan penghasilan yang didapatkan baik kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan sekolah. Dengan meningkatnya penghasilan anak jalanan maka anak jalanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak mengharapkan dari orangtua mereka lagi. Karena orangtua mereka juga tidak mampu untuk membiayai mereka. Tabel 30 Jawaban Responden Terhadap Yayasan AGAPE Dalam Memberikan Bantuan Modal Usaha Kepada OrangtuaKeluarga Responden No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 9 45.00 2 Tidak 11 55.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Universitas Sumatera Utara 86 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden menyatakan yayasan tidak pernah memberikan bantuan modal usaha kepada orangtuakeluarga responden itu sendiri, namun sebagian kecil responden menyatakan bahwa yayasan pernah memberikan bantuan modal usaha, dimana dengan adanya koperasi simpan-pinjam uang di yayasan tersebut sudah merupakan bantuan yang diberikan yayasan AGAPE kepada keluarga mereka dan dengan pinjaman orangtuanya maka keluarganya pun dapat membuka usaha baru. D.8. Pelayanan Kesehatan bagi Anak Tabel 31 Jawaban Responden Tentang PernahTidaknya Mendapat Pelayanan Kesehatan Dari Rumah Singgah AGAPE No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 14 70.00 2 Tidak 6 30.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat dari tabel 43 bahwa yayasan AGAPE juga memberikan pelayanan kesehatan kepada anak binaannya dimana dapat kita lihat dengan pernyataan responden yang sebagian besar mendapatkan pelayanan kesehatan di yayasan tersebut, untuk lebih jelasnya dapat kita perhatikan tabel-tabel berikut yang juga membahas tentang pelayanan kesehatan oleh yayasan. Tabel 32 Pelayanan Kesehatan Yang Diperoleh di Yayasan AGAPE No Bentuk pelayanan Frekuensi Persentase 1 Berobat gratis 11 55.00 2 Penyuluhan kesehatan 7 35.00 Universitas Sumatera Utara 87 3 Perawatan kesehatan 2 10.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Ket : Jawaban bisa lebih dari satu Bagi anak jalanan yang sakit akan diberi pelayanan kesehatan berupa berobat gratis. Ini dilakukan kepada anak-anak yang menderita sakit yang dapat dikatakan perlu diobati sesegera mungkin. Apabila mereka menderita penyakit ringan, mereka hanya diberi obat oleh pihak pengurus rumah singgah ataupun terkadang mereka membelinya sendiri. Selain dilaksanakan pada waktu ada anak jalanan yang sakit, ada juga jadwal khusus untuk pelayanan kesehatan baik itu penyuluhan ataupun perawatan. Ada sebagian anak yang menyatakan bahwa yayasan memberikan penyuluhan kesehatan kepada anak-anak binaannya seperti mandi dua kali sehari, mengganti pakaian jika kotor, menggosok gigi, mandi pakai sabun dan membiasakan hidup bersih dan sehat. Ini dilakukan agar mereka tidak mudak terserang penyakit. Ada juga perawatan kesehatan bagi anak jalanan yang susah diberi pengertian tentang pentingnya kesehatan. Mereka disini langsung ditangani oleh pengurus dan pengurus akan mengajarkan secara langsung cara merawat kesehatan seperti cara mandi yang benar, cara menggosok gigi dan cara-cara yang lainnya menyangkut kesehatan diri- sendiri. Selain itu anak juga diberikan bantuan berupa sabun dan sikat gigi. Pada waktu berobat gratis, mereka juga diberikan tambahan makanan berupa makanan yang bergizi seperti susu, bubur dan roti. Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 33 Pendapat Responden Tentang Pelayanan Kesehatan Yang Diterima No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Cukup 11 55.00 2 Pas-pasan 6 30.00 3 Kurang 3 15.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Setiap rumah singgah ada memberikan pelayanan kesehatan bagi anak jalanan yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu anak jalanan yang sakit yang perlu perawatan atau pengobatan segera. Dalam penelitian ini sebagian responden pernah mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah singgah. Mereka dating kerumah singgah menceritakan masalah atau penyakitnya dan kemudian pihak pengurus rumah singgah akan berusaha mengobatinya dengan cara memberi obat atau jika tidak dapat diatasi di rumah singgah maka akan dibawa ke puskesmas atau bisa ke rumah sakit jika sakitnya parah. Sebagian anak disini menganggap bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan pas- pasan, karena yang mereka dapatkan cukup menangani masalah kesehatan mereka pada waktu itu. Ada sebagian lagi yang merasa kurang puas dengan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan, karena pelaksanaan hanya sekali dalam dua bulan. Mereka mengharapkan agar dilaksanakan lebih sering lagi. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anak berikut ini: “… maunya berobat gratisnya sering-sering dilakukan di rumah singgah ini, jadi kami bisa lebih sehat, apalagi ada bagi makanan bergizi” TS, 14 tahun. Universitas Sumatera Utara 89 Tabel 34 Tempat Pemberian Pelayanan Kesehatan No Tempat pelayanan kesehatan Frekuensi Persentase 1 Rumah singgah 13 65.00 2 Rumah sakit 1 5.00 3 Puskesmas 5 25.00 4 Klinik 1 5.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat pada tabel di atas anak-anak tersebut rata-rata mendapat pelayanan kesehatan langsung di rumah singgah. Tetapi apabila rumah singgah tidak mampu menanganinya akan dibawa ke puskesmas, ada juga anak yang pernah dibawa ke rumah sakit karena penyakit yang serius dan perlu penanganan serius. Ini membuktikan bahwa rumah singgah sangat memperhatikan kesehatan anak-anak jalanan. D.9. Keadaan dan Pelayanan Keterampilan Responden Tabel 35 Keadaan Keterampilan Responden Sebelum Jadi Anak Binaan Yayasan AGAPE No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Sudah ada 6 30.00 2 Belum ada 14 70.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat dari tabel diatas bahwa 70 responden mengaku sebelum mereka menjadi anak binaan rumah singgah belum mempunyai keterampilan sehingga mereka sangat beruntung mengikuti program yang dilaksanakan oleh rumah singgah AGAPE. Para anak jalanan ini mengungkapkan bahwa selama ini merka tidak mempunyai keterampilan yang Universitas Sumatera Utara 90 memadai sehingga mereka merasa rendah diri baik dalam pergaulan dengan sesama teman dilingkungan anak jalanan, maupun dilingkungan masyarakat. Dalam tabel juga terlihat ada sebagian anak jalanan yang mengaku kalau mereka sudah mempunyai keterampilan sebelum jadi anak binaan rumah singgah, namun keterampilan yang mereka miliki belum berkembang seperti saat ini. Walaupun mereka sudah mempunyai keterampilan namun mereka terlihat serius dalam setiap mengikuti latihan bersama anak-anak jalanan yang sama sekali belum mempunyai keterampilan. Tabel 36 Keadaan Keterampilan Responden Setelah Jadi Anak Binaan Yayasan AGAPE No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Bertambahberkembang 18 90.00 2 Tidak bertambah 2 10.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Hampir seluruh responden menjawab bahwa semenjak mereka menjadi anak binaan rumah singgah AGAPE, keterampilan mereka jauh lebih berkembang bagi anak yang sebelumnya sudah mempunyai keterampilan. Bagi anak yang sebelum jadi anak binaan AGAPE juga mengakui bahwa setelah mendapat bimbingan dan latihan yang selama ini digiatkan oleh pihak Yayasan AGAPE, sedikit demi sedikit mereka telah memperoleh keahlian dalam bentuk keterampilan yang menurut mereka dapat menambah rasa percaya diri mereka dantidak minder lagi dengan kawan-kawan mereka yang bukan anak jalanan. Perkembangan keterampilan anak mulai kelihatan dari intensitas kehadiran anak untuk mengikuti latihan semakin meningkat, memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu Universitas Sumatera Utara 91 yang batu menyangkut keterampilan, anak berabi menerapkan apa yang sudah didapatkannya terhadap teman-temannya. Keterampilan yang umumnya digemari anak jalanan adalah latihan musik dan sablon. “… kami sangat senang dan berterimakasih pada sanggar yang telah mengajarkan kami banyak keterampilan, sehingga kami bisa lebih percaya diri berkawan dengan teman-teman yang bukan anak jalanan” Rs, 17 tahun. Dalam tabel diatas dapat kita lihat bahwa hanya sebagian kecil saja anak yang merasa bahwa program yang diberikan oleh rumah singgah tidak berpengaruh bagi perkembangan keterampilan mereka. Hal ini mungkin terjadi bukan berasal dari rumah singgah melainkan berasal dari faktor individu seperti ketidak-aktifan anak jalanan ataupun karena anak sendiri yang malas mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh rumah singgah. Tabel 37 Bentuk Keterampilan Yang Diterima oleh Anak No Bentuk keterampilan Frekuensi Persentase 1 Salon 2 10.00 2 Kerajinan tangan tenun 2 10.00 3 Sablon 9 45.00 4 Mengemudi 2 10.00 5 Bermain musik 5 25.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Ket jawaban bisa lebih dari satu. Bagi anak jalanan baik yang sekolah ataupun tidak sekolah lagi akan diberikan keterampilan. Keterampilan yang banyak digemari oleh anak jalanan seperti bermain musik Universitas Sumatera Utara 92 dan sablon. Bagi anak yang masih sekolah diberikan pula keterampilan belajar salon dan kerajinan tangan tenun, dan menjahit. Umumnya para anak jalanan sangat menyukai keterampilan yang diberikan, ini terlihat dari antusiasnya para anak setiap mengikuti kegiatan yang menyangkut pengembangan keterampilan mereka. Sebagian lagi anak jalanan menerima bantuan keterampilan mengemudi. Tabel 38 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaannya Dalam Keterampilan Sablon Yang Diberikan Yayasan AGAPE No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 13 65.00 2 Tidak 7 35.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Pada tabel diatas dapat diketahui anak jalanan yang mengikuti pelatihan keterampilan sablon. Keterampilan ini banyak diminati oleh anak laki-laki yang mengikutinya. Kemandirian anak jalanan merupakan aspek keberhasilan dari pelatihan keterampilan yang diberikan yayasan AGAPE kepada anak jalanan. Mandirinya seorang anak maka anak tersebut tidak akan tergantung kepada orang lain lagi, dimana ketika keterampilan yang ia miliki dapat menghasilkan uang untuk membiayai hidupnya. Tabel 39 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaannya Dalam Keterampilan Salon Yang Diberikan Yayasan AGAPE No Tanggapan responden Frekuensi Persentase 1 Ya 6 30.00 2 Tidak 14 70.00 Universitas Sumatera Utara 93 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang mengikuti keterampilan salon sekitar 30, sedangkan 70 responden menyatakan tidak mengikuti keterampilan ini. Anak jalanan dampingan yayasan AGAPE yang mayoritas laki-laki menyatakan kurang berminat dalam mengikuti keterampilan salon. Jadi anak yang mengikuti keterampilan ini didominasi oleh anak jalanan perempuan. Tabel 40 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaannya Dalam Keterampilan Kerajinan Tangan Yang Diberikan Oleh Yayasan AGAPE No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 15 75.00 2 Tidak 5 25.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel dapat kita lihat bahwa 75 responden mengikuti pelatihan kerajinan tangan. Setiap anak jalanan yang mengikuti kegiatan pendidikan non formal akan mengikuti nilai ekstra dari proses pendidikan tersebut. Data pada tabel menunjukkan bahwa yayasan AGAPE selain memberikan pendidikan luar sekolah juga memberikan pelatihan keterampilan, dimana pemberian keterampilan diberikan satu kali dalam satu bulan. Dalam keterampilan sablon anak jalanan yang dilatih adalah anak jalanan yang laki-laki sedangkan yang mengikuti pelatihan salon adalah anak jalanan yang perempuan dan keterampilan kerajinan tangan yang dilatih ialah anak perempuan dan juga anak laki-laki yang berminat. Pelatihan keterampilan kerajinan tangan yang dilakukan yaitu dalam bentuk pembuatan aksesoris-aksesoris, seperti kalung, gelang bahkan pernak-pernik perkawinan berupa Universitas Sumatera Utara 94 merangkai bunga dan ada juga pembuatan tempat-tempat tissue meja dan lain-lain. Dengan diberikannya keterampilan tersebut kepada anak jalanan binaan yayasan AGAPE bertujuan supaya anak jalanan mempunyai keahlian dan menjadi terampil dan mandiri dan setelah mengikuti pelatihan keterampilan di yayasan AGAPE diharapkan anak-anak jalanan mampu mendirikan usaha sendiri. Tabel 41 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaanya Dalam Keterampilan Bermain Musik No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Ya 12 60.00 2 Tidak 8 40.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel dapat kita lihat bahwa 60 responden menyatakan mengkuti keterampilan bermain musik dan sekitar 40 menytakan tidak mengikutinya. Responden yang mengikuti keterampilan ini didominasi oleh anak laki-laki dan mereka sangat menggemari keterampilan ini. Tabel 42 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaannya Dalam Keterampilan Mengemudi No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Ya 5 25.00 2 tidak 15 75.00 jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Universitas Sumatera Utara 95 Dari tabel dapat kita lihat bahwa responden yang mengikuti keterampilan mengemudi sekitar 25 sedangkan 75 lagi responden tidak mengikuti, ini disebabkan umur anak-anak tersebut masih sangat muda jadi mereka kurang berminat untuk mengikutinya. Tabel 43 Tanggapan Responden Terhadap Keikutsertaannya Dalam Mengikuti Keterampilan Menjahit No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Ya 4 20.00 2 Tidak 16 80.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dari tabel dapat kita lihat bahwa responden yang mengikuti keterampilan ini sekitar 20 sedangkan responden yang tidak mengikuti kegiatan ada 80. Ini disebabkan anak jalanan yang laki-laki kurang berminat untuk mengikutinya sehingga yang mengikuti keterampilan ini hanya anak jalanan yang perempuan. Tabel 44 Pendapat Responden Tentang Sarana Kegiatan Keterampilan No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Lengkap 12 60.00 2 Memadai 6 30.00 3 Kurang lengkap 2 10.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Universitas Sumatera Utara 96 Pada umumnya anak jalanan berpendapat bahwa sarana yang dapat mendukung kegiatan keterampilan yang ada di yayasan AGAPE sudah cukup lengkap, dimana mengingat peralatan keterampilan yang ada di rumah singgah seperti; keterampilan salon sudah tersedia rumah salon yang tempatnya terpisah dengan yayasan namun tidak begitu jauh dari yayasan dan segala kelengkapan salon telah tersedia disana, keterampilan musik sudah tersedia studio musik milik yayasan yang dilengkapi dengan peralatan musik, begitu juga dengan sarana dari keterampilan yang lain. Sarana lainnya yang ada di yayasan seperti satu unit komputer yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan oleh anak jalanan untuk belajar yang dipandu oleh para pekerja sosial yang ada di rumah singgah. Sebagian kecil responden berpendapat bahwa sarana yang ada di rumah singgah tersebut kurang lengkap. Penilaian ini cukup positif dimana anak merasa bahwa sarana yang ada di rumah singgah perlu penambahan ataupun perbaikan sehingga nantinya anak dapat bertambah giat dalam latihan untuk kemajuan individu anak itu sendiri. Sebagian lagi anak berpendapat bahwa sarana yang ada di rumah singgah cukup memadai artinya dalam kondisi seperti sekarang ini peralatan tersebut sudah dapat menunjang keterampilan anak, tinggal bagaimana pihak rumah singgah dan anak jalanan tersebut dapat memelihara peralatan yang sudah ada dan menjaganya sebaik mungkin. “… Peralatan yang ada di rumah singgah cukup bagus yang memungkinkan kami bisa latihan setiap saat, namun perlu penambahan agar kami bisa bertambah serius nantinya” RN, 18 tahun. Tabel 45 Tanggapan Responden Tentang Keterampilan Yang Diberikan Yayasan AGAPE No Tanggapan responden Frekuensi Persentase 1 Suka 15 75.00 Universitas Sumatera Utara 97 2 Biasa-biasa saja 4 20.00 3 Tidak suka 1 5.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Responden yang seluruhnya mendapat bimbingan keterampilan dari rumah singgah sebagian besar menyatakan bahwa mereka menyukai bimbingan dan latihan keterampilan yang diberikan. Karena pihak lembaga tahu betul apa yang digemari oleh anak jalanan sehingga para anak dengan senang hati mengikuti program kegiatan keterampilan yang diberikan. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini akan selalu mereka ikuti karena tidak dipungut biaya , sementara di tempat lain bila mereka mengikuti latihan musik dan komputer akan dikutip biaya. Para anak juga berpendapat bahwa pekerja sosial yang ada di rumah singgah semuanya baik dan selalu sabar memberikan bimbingan dan latihan kepada para anak jalanan. Sebagian anak berpendapat bahwa program keterampilan yang diberikan oleh rumah singgah biasa-biasa saja, ini mungkin terjadi karena anak merasa tidak diperhatikan ataupun juga anak itu sendiri yang kurang aktif di rumah singgah, dan hanya satu orang anak yang menjawab tidak suka dengan kegiatan yang diberikan, ini dimungkinkan karena anak merasa dikucilkan oleh teman-temannya ataupun pekerja sosial yang ada di rumah singgah. “… Kami sangat suka dengan keterampilan yang selama ini kami terima, karena dengan keterampilan tersebut kami dapat bertambah maju dan tidak lagi berkecil hati dengan orang-orang disekitar kami” BS, 17 tahun. Tabel 46 Pelayanan Kesehatan Yang Diperoleh di Yayasan AGAPE No Bentuk pelayanan Frekuensi Persentase Universitas Sumatera Utara 98 1 Berobat gratis 11 55.00 2 Penyuluhan kesehatan 7 35.00 3 Perawatan kesehatan 2 10.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Ket : Jawaban bisa lebih dari satu Bagi anak jalanan yang sakit akan diberi pelayanan kesehatan berupa berobat gratis. Ini dilakukan kepada anak-anak yang menderita sakit yang dapat dikatakan perlu diobati sesegera mungkin. Apabila mereka menderita penyakit ringan, mereka hanya diberi obat oleh pihak pengurus rumah singgah ataupun terkadang mereka membelinya sendiri. Selain dilaksanakan pada waktu ada anak jalanan yang sakit, ada juga jadwal khusus untuk pelayanan kesehatan baik itu penyuluhan ataupun perawatan. Ada sebagian anak yang menyatakan bahwa yayasan memberikan penyuluhan kesehatan kepada anak-anak binaannya seperti mandi dua kali sehari, mengganti pakaian jika kotor, menggosok gigi, mandi pakai sabun dan membiasakan hidup bersih dan sehat. Ini dilakukan agar mereka tidak mudak terserang penyakit. Ada juga perawatan kesehatan bagi anak jalanan yang susah diberi pengertian tentang pentingnya kesehatan. Mereka disini langsung ditangani oleh pengurus dan pengurus akan mengajarkan secara langsung cara merawat kesehatan seperti cara mandi yang benar, cara menggosok gigi dan cara-cara yang lainnya menyangkut kesehatan diri- sendiri. Selain itu anak juga diberikan bantuan berupa sabun dan sikat gigi. Pada waktu berobat gratis, mereka juga diberikan tambahan makanan berupa makanan yang bergizi seperti susu, bubur dan roti. Universitas Sumatera Utara 99 Tabel 47 Pendapat Responden Tentang Pelayanan Kesehatan Yang Diterima No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Cukup 11 55.00 2 Pas-pasan 6 30.00 3 Kurang 3 15.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Setiap rumah singgah ada memberikan pelayanan kesehatan bagi anak jalanan yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu anak jalanan yang sakit yang perlu perawatan atau pengobatan segera. Dalam penelitian ini sebagian responden pernah mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah singgah. Mereka dating kerumah singgah menceritakan masalah atau penyakitnya dan kemudian pihak pengurus rumah singgah akan berusaha mengobatinya dengan cara memberi obat atau jika tidak dapat diatasi di rumah singgah maka akan dibawa ke puskesmas atau bisa ke rumah sakit jika sakitnya parah. Sebagian anak disini menganggap bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan pas- pasan, karena yang mereka dapatkan cukup menangani masalah kesehatan mereka pada waktu itu. Ada sebagian lagi yang merasa kurang puas dengan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan, karena pelaksanaan hanya sekali dalam dua bulan. Mereka mengharapkan agar dilaksanakan lebih sering lagi. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anak berikut ini: “… maunya berobat gratisnya sering-sering dilakukan di rumah singgah ini, jadi kami bisa lebih sehat, apalagi ada bagi makanan bergizi” TS, 14 tahun. Tabel 48 Tempat Pemberian Pelayanan Kesehatan Universitas Sumatera Utara 100 No Tempat pelayanan kesehatan Frekuensi Persentase 1 Rumah singgah 13 65.00 2 Rumah sakit 1 5.00 3 Puskesmas 5 25.00 4 Klinik 1 5.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dilihat pada tabel di atas anak-anak tersebut rata-rata mendapat pelayanan kesehatan langsung di rumah singgah. Tetapi apabila rumah singgah tidak mampu menanganinya akan dibawa ke puskesmas, ada juga anak yang pernah dibawa ke rumah sakit karena penyakit yang serius dan perlu penanganan serius. Ini membuktikan bahwa rumah singgah sangat memperhatikan kesehatan anak-anak jalanan. Tabel 49 Pendapat Responden Tentang Fasilitas Gedung, Perlengkapan Keterampilan, Perlengkapan Belajar yang Terdapat di Rumah Singgah AGAPE No Pendapat responden Frekuensi Persentase 1 Cukup bagus 12 60.00 2 Lumayan bagus 5 25.00 3 Lengkap 1 5.00 4 Baik 2 10.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dapat disimpulkan bahwa hamper seluruh anak jalanan menilai fasilitas yang ada di rumah singgah AGAPE seperti gedung, perlengkapan keterampilan, perlengkapan belajar dan perlngkapan lainnya sudah cukup bagus. Artinya selama ini para anak jalanan menganggap bahwa fasilitas yang sudah ada dapat menunjang aktivitas latihan mereka sehingga diharapkan kedepannya dapat memberikan bekal berupa keterampilan yang Universitas Sumatera Utara 101 memadai yang akan dijadikan anak sebagai salah satu modal hidup kelak bila sudah meninggalkan dunia anak jalanan. Disini pendapat dari mereka bermacam-macam, namun kesimpulannya adalah anak jalanan menilai positif apa yang selama ini mereka terima dan mereka pergunakan khususnya yang menyangkut pengembangan keahlianketerampilan anak jalanan. D.10. Pendidikan Lain bagi Anak di yayasan AGAPE Tabel 50 Tanggapan Responden Tentang Adanya Pendidikan Lainnya Yang Didapat Dari AGAPE No Jawaban responden Frekuensi Persentase 1 Ya 12 60.00 2 Tidak 8 40.00 Jumlah 20 100.00 Sumber: Data Primer 2008 Dapat kita lihat pada tabel di atas dimana 60 responden mengakui bahwa selain dari pelatihan keterampilan, pelayanan kesehatan atau program lainnya di AGAPE ada juga pendidikan lain yang diberikan kepada anak yaitu pendidikan tentang advokasiperlindungan hukum. Yayasan AGAPE memberikan advokasi dan perlindungan hukum yaitu dengan cara memberitahukan anak jalanan akan kewajiban dan hak-hak mereka serta aktifitas pembelaan anak jalanan terhadap tindak kekerasan, kesewenang- wenangan yang dilakukan oleh orang lain terhadap anak jalanan binaan yayasan AGAPE. Dengan demikian anak jalanan mengetahui hak-hak dan dapat melaksanakan kewajibannya.

E. Tanggapan Responden Tentang Pelayanan Yayasan AGAPE secara Umum Tabel 51