34 meningkatkan pendapatan orang tua. Sasaran program ini adalah orang tua yang
anaknya dibina dirumah singgah, mempunyai kegiatan usaha dan berpotensi untuk dikembangkan, orang tua yang mendapat pemberdayaan adalah orang tua
perempuan. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi bimbingan dan penyuluhan, pemberian modal dan bimbingan usaha.
f. Terminasi pengakhiran pelayanan dilakukan untuk mengakhiri proses penanganan
anak jalanan. Kegiatan ini dilakukan agar anak jalann tidak selalu menggantungkan diri mereka pada rumah singgah, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang
secara mandiri Sumarnonugroho.1999;43. Dr. Inanam Kardono juga mengemukakan suatu program penanggulangan anak
jalanan yaitu melalui penyantunan dan pengentasan anak. Penyantunan dan pengentasan anak terlantar dimaksud sebagai upaya pembinaan kesejahteraan sosial anak yang bersifat
pencegahan, pemulihan atau penyantunan dan pengembangan dengan cara meningkatkan kemampuan anak, meningkatkan fungsi-fungsi dan peranan keluarga, masyarakat sehingga
tercipta kondisi sosial yang dinamis yang memungkinkan anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar Kardono, 2007 httpwww.suaramerdeka.com.htm.
E. Keterampilan sebagai Salah Satu Faktor Pemberdayaan Anak Jalanan
Keterampilan merupakan kemampuan yang berasal dari pengetahuan, latihan, belajar, bakat untuk melakukan sesuatu yang baik. Keahlian khusus untuk melakukan
sesuatu yang baik diperoleh dari belajar dan latihan, untuk itu anak jalanan sangat memerlukan bimbingan khusus agar memperoleh keterampilan dalam bekerja. Anak
jalanan juga harus mendapat bimbingan dalam orientasi dan mobilitas, dimana dengan
Universitas Sumatera Utara
35 orientasi dan mobilitas serta pemahaman konsep-konsep anak jalanan mampu berjalan
menuju dunia baru dengan percaya diri, antusias, dan mandiri. A. Mangunharjana 1984;165, mengemukakan bahwa program penanggulangan
anak jalanan tidak terlepas dari proses pemberdayaan dan peningkatan skill dari anak jalanan tersebut. Pemberdayaan dan peningkatan skill adalah mengembangkan individu
atau klien dari keadaan kurang mampu menjadi mampu, dan yang belum tahu menjadi tahu. Seperti yang dikemukakan oleh Sumarnonugroho, pemberdayaan untuk anak jalanan
meliputi bantuan modal usaha, pendidikan, pelatihan dan keterampilan kerja sehingga anak jalanan akan menemukan pekerjaan lain. Karna itu suatu proses peningkatan keterampilan
pada intinya ditujukan guna “individu memperoleh kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan suatu kegiatan yang dapat membantu kelangsungan hidupnya”. Peningkatan
keterampilan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan dan membuat suatu usaha untuk
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka Shadow, dalam Adi, 2002;93. Adapun upaya dalam peningkatan keterampilan anak jalanan yaitu adanya
partisipasi dari berbagai pihak dalam menangani masalah anak jalanan yaitu, keluarga, tokoh agama, tokoh akademisi, aparat keamanan, aktivis LSM, masyarakat dan pemerintah.
Menurut Soerdijan 1990;10 menyebutkan bahwa program peningkatan keterampilan anak jalanan adalah:
1. Memberikan pendidikan bagi individu atau anak tentang keterampilan-
keterampilan agar individu tersebut mempunyai keahlian guna memperoleh pekerjaan yang lebih layak.
Universitas Sumatera Utara
36 2.
Memberikan pelayananfasilitas yang memadai bagi anak jalanan guna kelancaran akan pengetahuan tentang keterampilan.
3. Memberikan bimbingan yang maksimal bagi anak jalanan dalam pendidikan
dan keterampilan. Keberhasilan dalam memberikan pelayanan yang dapat menunjang atau
meningkatkan daya kreatifitas ataupun keterampilan anak sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan sosial dan fasilitas yang ada sebagai pendukung pelayanan program kerja yang
jelas yakni sebagai berikut: 1.
Keterampilan yang terdiri dari keterampilan olah raga, kesenian. 2.
Dalam pendidikan, seperti pemberian beasiswa uang SPP, Pendidikan Luar Sekolah paket A,B,C yang bekerjasama dengan Badan Pelatihan Pendidikan Luar
Sekolah dan Pemuda BPPLSP. 3.
Keterampilan Lifeskill seperti: pelatihan sablon, belajar mengemudi, belajar komputer, salon, menjahit, tenun, dll.
4. Bidang kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan yang dilakukan 1 kali dalam
seminggu, pemberian makanan tambahan PMT kerjasama dengan Depkes. Keterampilan yang diperoleh anak dari rumah singgah akan dapat menjadi bekal
hidup yang berharga kelak bila sudah keluar dari dunia anak jalanan. Pelayanan-pelayanan yang diberikan kepada anak akan sangat mendorong kelancaran proses tumbuh kembang
yang pada gilirannya dapat ikut serta dalam pembangunan nasional dengan melaksanakan peran dan tugas sebagai generasi penerus bangsa.
Universitas Sumatera Utara
37
F. Kerangka Pemikiran