Biaya Tenaga Kerja Penggolongan Biaya Komponen Harga Pokok Produksi .1 Biaya Bahan Baku

Bahan Baku selanjutnya yang digunakan adalah kompos sebanyak 2836 kg dengan biaya Rp. 562.068, cocofit 212 kg dengan biaya 212.956. Kedua bahan baku ini digunakan untuk media semai yang dicampur dengan tanah. Pada pengendalian hama dan penyakit digunakan bahan baku prephaton 152 ml dengan biaya Rp.72.960, proclim 15,2 ml dengan biaya Rp. 60.800, sherfa 76 ml dengan biaya Rp. 8.208, benlox 228 gram dengan biaya Rp. 57.456, ingrofol 228 gram dengan biaya Rp. 20.520, delsene 228 gram dengan biaya Rp. 31.008, dan previcur-N 228 gram dengan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 58.368. Total biaya bahan baku secara keseluruhan dengan produksi sebesar 96.000 bibit adalah sebesar Rp 5.993.388. Biaya bahan baku yang dikeluarkan setiap bulannya adalah sama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

5.2.2 Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja dibagi dua yaitu biaya tenaga kerja tetap dan biaya tenaga kerja variabel. Biaya tenaga kerja yang dihitung adalah biaya tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Tenaga kerja pada proses produksi untuk tenaga kerja tetap adalah mandor kebun. Mandor kebun dalam hal ini bertugas untuk memantau kegiatan produksi,memberi pengarahan kepada pekerja, dan membantu kegiatan produksi jika terjadi sebuah kesalahan yang dilakukan pekerja pada sebuah proses produksi. Jadi dalam hal ini tugas mandor berhubungan langsung dengan proses produksi dan gaji mandor kebun dimasukkan ke biaya tenaga kerja tetap. Gaji mandor kebun adalah sebesar Rp. 2.050.000. Biaya tenaga kerja variabel terdiri dari gaji karyawan harian lepas, uang lembur dan uang makan. Karyawan harian lepas pada PT. Horti Jaya Lestari adalah pekerja yang melakukan kegiatan produksi mulai dari kegiatan awal sampai pemanenan maupun kegiatan tambahan lain seperti sanitasi tray dan sanitasi KP. Biaya tenaga kerja harian lepas atau karyawan harian lepas dihitung berdasarkan upah harian kerja HK.Untuk rincian gaji karyawan harian lepas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Gaji Karyawan Harian Lepas Produksi 96.000 Bibit PT. Hoti Jaya Lestari Kebun SMIK Kegiatan Produksi Harian Kerja HK Biaya 1. Persiapan Media 4,8 264.000 2. Pengisian Tray 2,8 154.000 3. Penyemaian 5,6 308.000 4. Penyusunan Tray 2,8 154.000 5. Pemupukan 10,8 594.000 6. Pengendalian Hama 2,4 132.000 7. Pengendalian Penyakit 2,4 132.000 8. Pencabutan Bibit 6,8 374.000 9. Sanitasi Tray 2,4 132.000 10. Sanitasi KP 8 440.000 Total Biaya 2.684.000 Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa total biaya gaji karyawan harian lepas sebesar Rp. 2.684.000 dengan upah harian kerja sebesar 55.000HK. Kegiatan produksi untuk 96.000 bibit dilakukan mulai dari kegiatan persiapan media yaitu kegiatan mencampurkan bahan baku kompos dan cocofit dengan tanah. Kegiatan ini dilakukan oleh 2orang dengan jumlah harian kerja HK sebesar 4,8 HK dengan upah 55.000HK. Maka biaya untuk persiapan media sebesar Rp. 264.000.Kemudian kegiatan pengisian tray yaitu pekerja memasukkan tanah kedalam lubang tray. Kegiatan ini memerlukan 2 orang pekerja dengan jumlah harian kerja yaitu 2,8 HK. Biaya upah 55.000HK, jadi biaya yang dikeluarkan untuk pengisian tray berjumlah Rp. 154.000. Penyemaian dilakukan oleh 5 orang dengan upah harian kerja 55.000 HK. Kegiatan penyemaian adalah kegiatan memasukkan bibit kedalam lubang tray yang berisi tanah dengan harian kerja 5,6 HK dan biaya untuk kegiatan ini sebesar Rp. 308.000. Pemupukan dilakukan setelah benih berkecambah dengan cara disiram. Pekerjaan ini dikerjakan 2 orang dengan harian kerja sebesar 10,8 HK dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 594.000. Setelah disemai, tray diangkat ke meja untuk kemudian dilakukan pemeliharaan.Pemindahan tray kemeja dan disusun secara rapi diperlukan 1 orang pekerja. Dengan jumlah HK yaitu 2,8 HK dan biaya kerja sebesar Rp. 154.000. Kemudian untuk pengendalian hama dan penyakit yaitu dengan cara penyemprotan pestisida yang dilakukan oleh 2 orang pekerja. Jumlah harian kerja untuk pengendalian hama dan penyakit masing-masing sebesar 2,4 HK dengan biaya sebesar Rp 132.000. Untuk pemanenan bibit atau pencabutan bibit dilakukan oleh 4 orang pekerja dengan jumlah harian kerja yaitu 6,8 HK dengan biaya kerja sebesar Rp. 374.000. Setelah kegiatan pencabutan bibit selesai dilakukan sanitasi tray yaitu kegiatan membersihkan tanah-tanah yang ada pada lubang tray.Kegiatan sanitasi tray dikerjakan oleh 1 orang pekerja dengan jumlah harian kerja sebesar 2,4 HK dan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan ini sebesar Rp. 132.000. Kemudian dilakukan kegiatan pembersihan kassa penaung KP atau biasa disebut sanitasi KP.Kegiatan sanitasi KP terdiri dari kegiatan membersihkan meja, memotong rumput dibawah meja, dan menyusun barang-barang yang berserakan didalam KP.Pekerjaan ini dilakukan oleh 1 orang pekerja dengan jumlah harian kerja sebesar 8 HK dan biaya Rp. 440.000.Total gaji karyawan harian lepas dari kegiatan persiapan media sampai sanitasi KP mengeluarkan biaya Rp. 2.684.000. Biaya variabel selanjutnya adalah biaya lembur dan biaya uang makan.Lembur dilakukan jika kegiatan produksi belum selesai dan uang makan dialokasikan untuk uang makan siang saja.Biaya lembur dan uang makan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan 150.000 setiap bulannya. Pengeluaran biaya lembur dan uang makan setiap bulannya adalah sama. Total biaya tenaga kerja variabel setiap bulannya adalah sebesar Rp. 3.034.000 dan total biaya tenaga kerja tetap dan tenaga kerja variabel sebesar Rp. 5.084.000. Untuk mengetahui secara jelas biaya tenaga kerja tetap dan biaya tenaga kerja variabel dapat dilihat pada Lampiran 6.

5.2.3 Biaya Overhead Pabrik

Dokumen yang terkait

Analisis penetapan harga pokok produksi bibit tanaman rambutan (nephelium lappaceum L) pada kebun bibit Ragunan , Jakarta Selatan

9 78 120

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Pengaruh Penentuan Harga Pokok Produksi Terhadap Penetapan Harga Jual pada CV Audra.

1 4 21

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 6

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 16

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 1 13

1 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Penetapan Harga Jual Pada CV Sinar Jaya Palembang

0 0 14