rumput dibawah meja, dan menyusun barang-barang yang berserakan didalam KP.Pekerjaan ini dilakukan oleh 1 orang pekerja dengan jumlah harian kerja
sebesar 8 HK dan biaya Rp. 440.000.Total gaji karyawan harian lepas dari kegiatan persiapan media sampai sanitasi KP mengeluarkan biaya Rp. 2.684.000.
Biaya variabel selanjutnya adalah biaya lembur dan biaya uang makan.Lembur dilakukan jika kegiatan produksi belum selesai dan uang makan dialokasikan
untuk uang makan siang saja.Biaya lembur dan uang makan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan 150.000 setiap bulannya. Pengeluaran biaya lembur dan
uang makan setiap bulannya adalah sama. Total biaya tenaga kerja variabel setiap bulannya adalah sebesar Rp. 3.034.000 dan total biaya tenaga kerja tetap dan
tenaga kerja variabel sebesar Rp. 5.084.000. Untuk mengetahui secara jelas biaya tenaga kerja tetap dan biaya tenaga kerja variabel dapat dilihat pada Lampiran 6.
5.2.3 Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead PT. Horti Jaya Lestari Kebun SMIK adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
dibagi dua yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel.Berdasarkan hasil data yang telah didapatuntuk biaya overhead pabrik
tetap perusahaan terdiri dari gaji kepala unit, biaya penyusutan, dan biaya reparasi dan pemeliharaan.Sedangkan untuk biaya overhead variabel terdiri dari biaya
telepon dan biaya air.Total biaya overhead pabrik PT. Horti Jaya Lestari setiap bulannya dapat dilihat secara jelas pada Tabel 5.
Tabel 5. Biaya Overhead Pabrik PT. Horti Jaya Lestari Kebun SMIK Tahun 2014
Bulan BOP Tetap
BOP Variabel
Januari 21.447.916
2.558.296 Februari
21.447.916 2.601.874
Maret 21.483.916
2.432.868 April
21.447.916 2.868.479
Mei 21.447.916
2.124.344 Juni
21.447.916 3.124.092
Juli 21.447.916
4.047.433 Agustus
21.447.916 2.885.090
September 21.447.916
2.764.891 Oktober
21.447.916 3.644.390
November 21.447.916
3.958.051 Desember
21.447.916 3.212.760
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat secara jelas bahwa biaya overhead pabrik tetap untuk setiap bulannya adalah sama kecuali pada Bulan Maret 2014. Hal ini
dikarenakan perbedaan biaya reparasi dan pemeliharaan pada bulan tersebut.Pada Bulan Maret perusahaan melakukan pembelian busi mesin potong rumput dan
mata grenda pisau potong rumput dengan harga masing-masing adalah Rp. 20.000 dan Rp 16.000.Biaya overhead pabrik tetap untuk bulan Maret adalah sebesar Rp.
21.483.916sedangkan untuk bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember adalah sebesar Rp.
21.447.916. Biaya overhead pabrik tetap terdiri dari gaji kepala unit, biaya listrik, biaya
telepon, biaya penyusutan juga biaya reparasi dan pemeliharaan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 8.Gaji kepala unit dan biaya penyusutantidak
pernah berubah setiap bulannya.Gaji kepala unit yaitu sebesar Rp. 3.500.000 dan biaya penyusutan sebesar Rp. 17.727.916.Biaya penyusutan dihitung dari biaya
tray, keranjang plastik, gun sprayer, pompa air, dan kassa penaung.Biaya
penyusutan untuk perhitungan setiap komponennya dapat dilihat secara jelas pada Lampiran 7.Dan untuk biaya reparasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya
perawatan sarana KP yang dilakukan setiap bulannya sebesar Rp 220.000, dan pembelian busi mesin potong rumput sebanyak 2 unit dengan harga 10.000 per
unitnya dan pembelian mata grenda pisau potong rumput dengan harga Rp. 16.000 pada bulan Maret dengan total biaya Rp. 256.000. Untuk bulan Januari,
Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember adalah sebesar Rp. 220.000 karena pada bulan-bulan tersebut hanya
melakukan perawatan sarana KP saja. Untuk biaya overhead variabel terdiri dari biaya listrik dan telepon yang
berfluktuasi setiap bulannya.Biaya overhead pabrik variabel tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar Rp. 4.047.433.Hal ini disebabkan karena pemakaian
listrik yang sangat besar pada bulan tersebut.Sedangkan biaya overhead pabrik variabel terendah yaitu pada bulan Mei sebesar Rp. 2.124.344.Untuk pengeluaran
setiap masing-masing biayanya dapat dilihat secara rinci pada lampiran 8.
5.3 Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing dan Variable Costing