Proses Produksi DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

dibuat oleh perusahaan dalam penerimaan pekerja dengan status pendidikan minimal adalah SMA. Perusahaan ini menetapkan standar operasional hari kerja yaitu 6 hari kerja dalam satu minggu, dengan hari libur yaitu hari minggu dan hari besar nasional. Jumlah jam kerja dalam satu hari adalah 8 jam per hari ditambah jam lembur apabila diperlukan. Jam kerja dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan diselingi jam istirahat selama 1 jam yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Kecuali pada hari jumat, jam istirahat berbeda dikarenakan sholat jumat yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.30 WIB. Para karyawan juga difasilitasi beberapa mess sebagai tempat tinggal selama bekerja di perusahaan tersebut.

4.6 Proses Produksi

Proses produksi adalahurutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam usaha untuk menghasilkan suatu produk. Proses produksi bibit kol yang dilakukan PT. Horti Jaya Lestari untuk menghasilkan bibit kol adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan Benih Benih yang digunakan adalah benih yang harus memenuhi syarat sebagai berikut : a Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat. b Benih harus bebas hama dan penyakit. c Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran. d Benih diambil dari jenis yang unggul. e Mempunyai daya kecambah 80. f Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air. 2. Persiapan Media Penyemaian Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat 50 C atau larutan Previcur N 1 ccl selama satu jam.Disiapkan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos dan cocofit 1:1. Kemudian tanah tersebut dimasukkan kedalam lubang tray media semai yang berukuran 1,5 cm x 1,5 cm x 4 cm. Tanah yang sudah ada pada lubang tray dilubangi untuk memasukkan benih kedalamnya. Lalu benih disebar merata pada lubang tray yang berisi tanah yang sudah dilubangi tadi.Tanah yang berlubang dan sudah berisi benih ditutup kembali dengan tanah.Setelah itu tray diangkat dan diletakkan di atas meja lalu ditutup dengan kain selama 4-5 hari.Penutupan tray dengan kain dilakukan agar kecambah dapat cepat tumbuh. Persemaian diberi naungan atap dari screen kasa plastik transparan.Naungan dibuat dengan maksud untuk menghindari kerusakan semai dari cahaya dan suhu udara yang berlebihan serta kerusakan yang disebabkan oleh tempaan air hujan juga untuk mendapatkan semai dengan pertumbuhan yang baik dengan jalan memberikan cahaya serta suhu sesuai yang dibutuhkannya. 3. Penyiraman Sebelum berkecambah dilakukan penyiraman dengar air saja.Setelah berkecambah atau berumur 4-5 hari kain dilepas dari tray kemudian dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari.Disiram menggunakan pupuk racikan IA dan IB.Dimana pupuk racikan maksudnya adalah pupuk yang telah dicampur dengan kalsinit, magnesium, kalitos, dan SOP.Untuk pupuk racikan IA hanya menggunakan kalsinit saja dicampur dengan air. Takaran kalsinit yaitu 0,16 kgL air sedangkan pupuk racikan racikan IB adalah percampuran dari magnesium 0,05 kgL air, kalitos 0,02 kgL air, dan SOP 0,03 kgL air. 4. Pemberantasan Hama dan Penyakit Hama dan penyakit adalah organisme pengganggu tanaman yang menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemberantasan hama dan penyakit secara kimiawi diusahakan untuk dihindari karena dapat meracuni hasil panen. Oleh karena itu, pemberian pestisida harus dihentikan beberapa hari sebelum panen tergantung jenis pestisida yang dipakai untuk menghindari efek residu pestisida terkonsumsi oleh manusia. Hama dan penyakit yang biasanya menyerang bibit kol adalah hama ulat, lalat bibit, dan kutu-kutuan serta penyakit nildu dan rebah kecambah. Penyemprotan pestisida dilakukan tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu dan jumat di sore hari.Biasanya dilakukan pada pukul 15.00 WIB.Pestisida dan dosis yang digunakan adalah prephaton 1 mlL air, proclim 0,1 mlL air, sherfa0,5 mlL air, benlok 2 grL air, ingrofol 2 grL air dan delsene 2 grL air. 5. Pemanenan Bibit Bibit siap dipanen setelah berumur 30 hari 3-4 mingguatau sudah memiliki empat sampai lima daun. Bibit dipanen dengan cara manual yaitu dicabut sampai ke akar pada lubang tray.Kemudian bibit-bibit yang sudah dipanen dimasukkan kedalam kardus sebagai wadah bibit pada saat diberikan kepada petani.

4.7 Sarana dan Prasarana

Dokumen yang terkait

Analisis penetapan harga pokok produksi bibit tanaman rambutan (nephelium lappaceum L) pada kebun bibit Ragunan , Jakarta Selatan

9 78 120

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Pengaruh Penentuan Harga Pokok Produksi Terhadap Penetapan Harga Jual pada CV Audra.

1 4 21

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 6

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 16

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

0 1 13

1 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Penetapan Harga Jual Pada CV Sinar Jaya Palembang

0 0 14