1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah dilaksanakan penelitian ini sebagai berikut. a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
pembelajaran menggunakan AKS dengan asesmen portofolio berbasis learning scaffolding;
b. Bagi sekolah, dapat memberikan alternatif pemecahan masalah untuk perbaikan proses belajar mengajar sehingga capaian hasil belajar siswa
meningkat; c. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan untuk
melakukan penelitian lanjut tentang pembelajaran AKS dengan asesmen portofolio berbasis learning scaffolding.
7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran IPA Biologi
Travers mendefinisikan belajar adalah proses menghasilkan atau penyesuaian tingkah laku Slameto, 2003:8. Slameto sendiri mengungkapkan belajar merupakan
aktivitas untuk memperoleh suatu pengetahuan dari berbagai sumber yang lebih menekankan pada aktivitas siswa. Hasil dari belajar tersebut berupa perubahan
tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu Slameto, 2003:2. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan bagian dari kegiatan belajar dimana siswa dapat berinteraksi
dengan guru dan materi pelajaran ditempat tertentu, bahwa pembelajaran merupakan proses belajar mengajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap
Dimyati dan Mudjiono 2006:27-29. Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar Isjoni, 2009:11.
Menurut Kustantini 2003:33, biologi merupakan bagian dari IPA dimana pelajaran biologi disampaikan melalui pengamatan lingkungan maupun pengamatan
obyek-obyek yang selanjutnya dituangkan dalam kerangka teori. Objek pembelajaran biologi selain berhubungan dengan alam nyata juga berkaitan dengan proses-proses
kehidupan Cahyanti, 2010. Selain itu, dalam pembelajaran sains diharapkan pula siswa memiliki pemahaman materi kognitif, keterampilan psikomotorik, dan
kemampuan sikap ilmiah afektif Trianto, 2011:143. Agar siswa dapat memahaminya, maka strategi yang digunakan dalam proses pembelajarannya harus
disesuaikan dengan karakteristik objek dan subjek belajarnya, karena biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pada proses pembelajaran
biologi, siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan melalui peran aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa siswa
tidak cukup aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap konsep biologi menjadi rendah dan kurang maksimal Agustina, 2010:3.