Asesmen Portofolio TINJAUAN PUSTAKA
sistematis dari seseorang siswa secara individual dalam proses pembelajaran. Portofolio bukan objek, melainkan perantara penilaian oleh siswa dan guru yang
menggambarkan aktivitas dan proses yaitu mendorong siswa untuk berdialog, merencanakan tujuan, bekerjasama, membandingkan, memilih, membuat keputusan
dan juga menguatkan argumentasi yang tepat. Portofolio sebagai suatu proses sosial paedagogis adalah pengalaman belajar yang terpadu dan dialami siswa sebagai suatu
kesatuan collection of learning experience yang terdapat dalampikiran peserta didik bail yang berwujud pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap Firman,
2004 dalam Hasnunidah, 2010. Berdasarkan uraian portofolio penilaian memiliki karakteristik sebagai berikut Fajar, 2005:91.
a. Komprehensif Asesmen portofolio menggunakan teknik asesmen formal dan informal, yakni
tidak hanya pada produk hasil tetapi juga proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan kebahasaaan.
b. Terencana dan sistematis Asesmen portofolio direncanakan dengan matang sebelum melaksanakannya;
anggota tim portofolio menyusun aturan portofolio, tujuan portofolio, isi portofolio, jadwal pengumpulan data dan kinerja pembelajaran.
c. Informatif Asesmen portofolio memberikan informasi yang bermakna bagi guru,
pembelajar, dan orang tua, sehingga dapat digunakan sebagai umpan balik bagi guru dan siswa dalam mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
d. Terpola Terpola yang dimaksudkan adalah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
meliputi tujuan untuk menilai diri sendiri, tujuan pembelajaran, dan tujuan penilai kegiatan pembelajaran.
e. Autentik Informasi yang terkumpul berdasarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas tersebut dilakukan secara kontinyu dalam usaha mencapai kompetensi pembelajaran.
Wyatt dan Looper 2002 dalam Bastiti, 2012:25 menyebutkan, berdasarkan tujuannya sebuah portofolio dapat berupa developmental portfolio, bestwork
portfolio, dan showcase portfolio. Namun sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang
apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan dijawab atau dipecahkan oleh siswa. Menurut Depdiknas 2004:2-4 dalam buku pedoman
portofolio, portofolio siswa untuk penilaian merupakan kumpulan produksi siswa yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa dapat berupa: hasil proyek,
penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis; gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka
melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan; analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan; deskripsi dan
diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan; laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau
antar matapelajaran; penyelesaian soal-soal terbuka; hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di
sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya; laporan kerja kelompok; hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat
rekam video, alat rekam audio, atau komputer; dan laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran. Langkah-langkah penggunaan portofolio untuk penilaian adalah
sebagai berikut Direktorat Pembinaan SMA, 2010. a. Menentukan maksud atau fokus portofolio
Maksud atau fokus portofolio adalah sasaran belajar atau tujuan kurikuler yang hendak dinilai ketercapaiannya dan fokus portofolio hanya pada karya terbaik
atau pertumbuhan perkembangan belajar, atau keduanya.
b. Menentukan aspek isi yang dinilai Aspek isi yang dinilai menyangkut aspek utama yang akan dinilai dari
portofolio yang meliputi: pengetahuan, keterampilan, atau sikap. c. Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio
Bentuk, susunan, atau organisasi portofolio menjelaskan jenis isi karya cipta siswa ataukah catatan laporan kegiatan siswa yang harus ada untuk mendapat nilai
dan daftar isi portofolio atau garis besar isi portofolio yang harus terdapat dalam portofolio.
d. Menentukan penggunaan portofolio Mengatur tentang kaitan antara portofolio dan pembelajaran sehari-hari,
pembobotan nilai portofolio dan komponen penilaian lain, dalam rangka penentuan nilai akhir semester penentuan nilai rapor.
e. Menentukan cara menilai portofolio Mengatur tentang penggunaan rubrik dalam penskoran portofolio, penilaian
portofolio akan dikerjakan oleh guru sendiri, ataukah oleh guru bersama siswa yang bersangkutan.
f. Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
Kriteria standar penilaian atau rubrik harus senantiasa disusun untuk memudahkan proses penilaian dan menjaga obyektifitas dalam pengambilan
keputusan. Dalam penyusunan rubrik guru dapat memfokuskan diri pada kinerja kunci yang menunjukkan kemampuan siswa. Dengan demikian rubrik yang dibuatnya
dapat lebih sederhana. Fajar 2005:98 menyatakan asesmen portofolio memiliki keunggulan sebagai
berikut: dapat menutupi kekurangan proses pembelajaran, yakni dalam mengembangkan keterampilan dan kecakapan individu; mendorong adanya
kolaborasi komunikasi dan hubungan antar siswa dan antara siswa dan guru; melibatkan siswa melakukan penilaian diri sendiri self-evaluation refleksi, dan
pemikiran kritis sehingga siswa tremotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan; memungkinkan guru untuk mengakses kemampuan siswa
membuatmenyusun laporan, menulis, dan menghasilkan berbagai tugas akademik. Selain itu, berdasarkan jenis karya siswa yang digunakan sebagai bahan penilaian,
asesmen portofolio adalah suatu asesmen yang komprehensif karena dapat mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara bersama-sama.
Disamping memiliki beberapa keunggulan, asesmen portofolio juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahan atau kesulitan penggunaan portofolio
menurut Fajar 2005:99 antara lain: membutuhkan waktu yang relatif lama; asesmen portofolio melibatkan banyak komponen sebagai alat penilaian yang berarti menuntut
perhatian guru yang lebih bila dibandingkan evaluasi jenis lainnya; memerlukan biaya yang cukup besar; dan memerlukan jaringan komunikasi yang erat antara siswa,
guru sekolah, dan keluarga.