portofolio. Tes bertujuan mengkaji seberapa besar perubahan hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dan mendapatkan bantuan. Pedoman pre-test-
post-test dapat dilhat pada Lampiran H, halaman 129. e. Angket
Angket motivasi ARCS diberikan diberikan kepada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dan setelah mengadakan penelitian. Angket tersebut digunakan
untuk mengetahui pengaruh penerapan AKS dan asesmen portofolio berbasis learning scaffolding terhadap motivasi siswa. Pedoman angket dapat dilhat pada
Lampiran M, halaman 157.
3.8 Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut. a.
Untuk menguji pengaruh AKS dengan asesmen protofolio berbasis learning
scaffolding terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Jember digunakan Analisis Kovarian ANAKOVA dengan motivasi awal siswa sebagai
kovariat. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan angket motivasi model Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction ARCS. Ketentuan nilai angket
dapat dilihat sebagai berikut. Nilai 1 = pernyataan STB Sangat Tidak Benar
Nilai 2 = pernyataan TB Tidak Benar Nilai 3 = pernyataan B Benar
Nilai 4 = pernyataan SB Sangat Benar Respon siswa diketahui dengan menghitung rerata skor masing-masing aspek
motivasi, kemudian kriteria motivasi siswa dapat dicocokkan dengan Tabel 3.1. Nilai motivasi tiap aspek:
x 100
Tabel 3.1 Kriteria Motivasi Siswa Presentase
Keterangan 85-100
Sangat baik 70-84
Baik 55-69
Cukup Baik 25-54
Kurang Baik b.
Untuk menguji pengaruh AKS dengan asesmen porotofolio berbasis learning scaffolding terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Jember
digunakan Analisis Kovarian ANAKOVA dengan kemampuan awal siswa sebagai kovariat. Kemampuan kognitif awal siswa diukur dengan pre-test
sedangkan kemampuan kognitif akhir diukur dengan post-test. Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa diuji menggunakan Uji t Independent Sample t
Test. c.
Untuk melihat keefektifan yang dicapai oleh kelompok eksperimen terhadap kelas kontrol menggunakan gain score yang dikembangkan oleh Hake Meltzer,
2002 dalam Fachrurazi, 2011:82, dengan rumus: =
Keterangan: g
: gain score skor ideal : skor maksimal dari pre-test dan post-test
Adapun kriteria gain score, adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Gain Score
Skor gain Kriteria
g 0,3 Rendah
0,3 ≤ g 0,7 Sedang
g ≥ 0,7 Tinggi
Hasil perhitungan skor gain dinyatakan dalam persen sehingga dapat disimpulkan apakah pembelajaran di kelas eksperimen lebih efektif atau tidak
dibandingkan dengan kelas kontrol.