Uji Normalitas Uji Hipotesis

Tabel 4.7 Kategorisasi Intensi Bullying Kategori Rentang skor Frekuensi Persen Tinggi X M + 1SD 118 12 12 Sedang M - 1SD X M + 1SD 78 – 118 68 68 Rendah X M - 1SD 78 20 20 Total 100 100 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas sampel atau responden sebanyak 68 berada dalam kategori sedang 68 dengan rentang skor diantara 78-118 , sedangkan 20 responden berada dalam kategori rendah 20 dengan rentang skor berada di bawah 78, dan 12 responden terdapat dalam kategori tinggi 12 dengan rentang skor di atas 118.

4.3 Hasil Utama Penelitian

4.3.1 Uji Normalitas

Analisis statistik pertama yang harus digunakan dalam rangkaian analisis data adalah uji statitik berupa uji normalitas. Adapun uji normalitas digunakan dalam penelitian ini menggunakan Shapiro Wilk, karena responden pengujian kurang dari 100 Kuncono, 2004. Adapun hipotesis statistiknya adalah: Ha: Populasi berdistribusi normal H o : Populasi tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05, yaitu: Jika probabilitas 0.05, maka Ho diterima Jika probabilitas 0.05, maka Ho ditolak Berdasarkan uji normalitas persepsi bullying dengan Shapiro Wilk, didapat nilai 0.366 yang lebih besar dari α = 0.05, jadi berdasarkan nilai yang didapat maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data persepsi bullying berdistribusi normal. Berikut ini tabel uji normalitas skala persepsi bullying: Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Bullying Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Persepsi Bullying .975 50 .366 This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Observed Value 175 150 125 100 75 Ex pe ct ed N o rma l 4 2 -2 -4 Normal Q-Q Plot of Persepsi Sedangkan uji normalitas skala intensi bullying dengan Shapiro Wilk dengan nilai 0.00 yang berarti lebih kecil daripada nilai α = 0.05, jadi dapat disimpulkan berdistribusi tidak normal. Berikut ini uji tabel normalitas skala intensi bullying. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skala Intensi Bullying Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Intensi Bullying .899 50 .000 a Lilliefors Significance Correction Observed Value 140 120 100 80 60 40 E x p e cted No rm al 3 2 1 -1 -2 Normal Q-Q Plot of Intensi

4.3.2 Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha: ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying siswa SMAN 82 Jakarta. Ho: tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying siswa SMAN 82 Jakarta. Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara persepsi bullying dengan intensi bullying siswa SMAN 82 Jakarta, peneliti menggunakan rumus Spearman’s rho. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 dan berikut ini adalah hasil pengolahan data yang dimaksud. Tabel 4.10 Korelasi Persepsi Bullying dengan Intensi Bullying Persepsi Intensi Correlation Coefficient 1.000 .286 Sig. 2-tailed . .044 Persepsi N 50 50 Correlation Coefficient .286 1.000 Sig. 2-tailed .044 . Spearmans rho Intensi N 50 50 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang didapatkan signifikan pada taraf signifikansi yang ditentukan atau tidak. Dalam melakukan uji hipotesis, cara yang umum dilakukan adalah dengan membandingkan r tabel dan nilai r hitung yang didapatkan. Ha diterima jika r hitung r tabel Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan teknik Spearman’s rho., maka diperoleh korelasi r hitung sebesar 0.286. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying adalah sebesar 0.286. Karena nilai r hitung yang didapat 0.286 r tabel Sig. 5 ; N 50 = 0.279, maka hipotesis alternatif Ha yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying di SMAN 82 Jakarta diterima . Dengan demikian hipotesis nihil Ho yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying di SMAN 82 Jakarta ditolak. Arah hubungan yang didapat juga menunjukkan positif, yang bermakna bahwa semakin positif persepsi tentang bullying maka akan semakin tinggi intensi siswa melakukan bullying

4.3.3 Data Tambahan