Kerangka Berfikir Hubungan persepsi tentang bullying dengan intensi melakukan bullying SMAN 82 Jakarta

seseorang untuk melakukan bullying, maka semakin besar pula seseorang untuk menampilkan perilaku bullying

2.6 Kerangka Berfikir

Fenomena yang sering terjadi di sekolah ialah bullying. Bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Umumnya orang lebih mengenalnya dengan istilah-istilah seperti “penggencetan”, “pemalakan”, “pengucilan”, “intimidasi” dan lain-lain. Fenomena ini membuat korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena tradisi, balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama menurut korban laki-laki, ingin menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mendapatkan kepuasan menurut korban perempuan, iri hati menurut korban perempuan. Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena penampilan yang menyolok, tidak berperilaku dengan sesuai, perilaku dianggap tidak sopan, dan tradisi. Maraknya fenomena bullying di sekolah – sekolah menimbulkan keinginan pada para siswa untuk melakukan tindakan bullying. Keinginan mereka dikarenakan adanya tindakan bullying tersebut terjadi di lingkungan terdekat mereka, yakni sekolah, pergaulan, dan keluarga. Siswa yang melakukan bullying karena balas dendam biasanya mempunyai keinginan yang kuat untuk menampilkan perilaku itu. Keinginan yang kuat dalam diri seseorang untuk menampilkan perilaku disebut dengan intensi. Faktor yang berpengaruh dalam pembentukan intensi yaitu attitude toward behavior, subjective norm dan perceived behavioral control PBC. PBC adalah persepsi individu mengenai kemudahan atau kesulitan individu dalam menampilkan perilaku dan diasumsikan merupakan refleksi dari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya serta hambatan-hambatan yang diantisipasi. Ketiga determinan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam diri seseorang dan akan mempengaruhi intensinya untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku melakukan bullying. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya Fisbein Ajzen,1975. KERANGKA BERPIKIR Tinggi Faktor - faktor yang mempengaruhi: Fishbein Ajzen 1. Attitude Toward Behavior penilaian baik atau buruk suatu perilaku 2. Subjective Norm Norma yang berlaku 3. Perceived Behavior Control keyakinan individu untuk menjalankan atau tidak suatu perilaku Persepsi Bullying INTENSI BULLYING Rendah SISWA

2.7 Hipotesis