Faktor – faktor bullying Bentuk-bentuk Bullying

2.3.2 Faktor – faktor bullying

Tindakan bullying mencerminkan bahwa bullying adalah masalah penting yang dapat terjadi di setiap sekolah jika tidak terjadi hubungan sosial yang akrab oleh sekolah terhadap komunitasnya, yakni murid, staf, masyarakat sekitar, dan orang tua murid. Maka, Sullivan, dkk 2004 menyimpulkan bahwa faktor-faktor bullying antara lain disebabkan sebagai berikut: 1. Perbedaan kelas senioritas, ekonomi, agama, jender, etnisitasrasisme. 2. Senioritas, sebagai salah satu perilaku bullying, seringkali pula justru diperluas oleh siswa sendiri sebagai kejadian yang bersifat laten. Keinginan mereka untuk melanjutkan masalah senioritas adalah untuk hiburan, penyaluran dendam, iri hati, atau mencari popularitas, melanjutkan tradisi atau untuk menunjukkan kekuasaan. 3. Keluarga yang tidak rukun. 4. Situasi sekolah yang tidak harmonis atau diskriminatif. 5. Karakter individukelompok, seperti: b. Dendam atau iri hati; c. Adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuatan fisik dan daya tarik seksual; dan d. Untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman sepermainan peer group-nya. e. Pemahaman nilai yang salah atas perilaku korban.

2.3.3 Bentuk-bentuk Bullying

Perilaku bullying yang merupakan bentuk dari tindakan agresivitas yang membuat korban merasa tidak nyaman dan terluka, baik secara fisik maupun psikologis, seperti telah dikatakan oleh para ahli di atas, maka terdapat jenis-jenis dari perilaku bullying tersebut diantaranya, menurut Sullivan 2000 membedakan bullying dalam 2 bentuk: a. Fisik: Contohnya adalah menggigit, menarik rambut, memukul, menendang mengunci, dan mengintimidasi korban di ruangan atau dengan mengitari, memelintir, menonjok, mendorong, mencakar, meludahi, mengancam, dan merusak kepemilikan property korban, penggunaan senjata dan perbuatan kriminal. b. Non - Fisik: Terbagi dalam bentuk verbal dan non-verbal Verbal: Contohnya, panggilan telepon yang meledek, pemalakan, pemerasan, mengancam, atau intimidasi, menghasut, berkata jorok pada korban, berkata menekan, menyebarluaskan kejelekan korban. Non-Verbal : terbagi menjadi langsung dan tidak langsung: 1. Tidak Langsung: Diantaranya adalah manipulasi pertemanan, mengasingkan, tidak mengikutsertakan, mengirim pesan menghasut, curang, dan sembunyi-sembunyi. 2. Langsung: Contohnya gerakan tangan, kaki, atau anggota badan lain kasar atau mengancam, menatap, muka mengancam, menggeram, hentakan, mengancam, atau menakuti. Berdasarkan penjelasan di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk- bentuk bullying terbagi manjadi dua, yaitu fisik dan non fisik. Fisik seperti memukul dan menendang, sedangkan non-fisik terbagi menjadi dua, yaitu verbal seperti mengancam atau mengintimidasi, dan non-verbal seperti menghasut dan mengancam. Berdasarkan kategori, Riauskina, dkk 2005 mengelompokkan perilaku bullying dalam 5 kategori, diantaranya ialah: 1. Kontak fisik langsung memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain. 2. Kontak verbal langsung mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama name-calling, sarkasme, merendahkan put-downs, mencelamengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. 3. Perilaku non-verbal langsung melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal. 4. Perilaku non-verbal tidak langsung mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng. 5. Pelecehan seksual kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal. Berdasarkan penjelasan di atas, kategori bullying ialah kontak fisik langsung seperti memukul dan mendorong, kontak verbal langsung seperti mengejek, perilaku non-verbal langsung seperti mengancam, non-verbal tidak langsung seperti memanipulasi pertemanan, dan yang terakhir ialah pelecehan seksual.

2.3.4 Ciri perilaku bullying