7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Faktor eksternal, seperti metode ekstraksi perbandingan ukuran alat
ekstraksi, pelarut yang digunakan dalam ekstraksi, kandungan logam berat, ukuran kekerasan, dan kekeringan bahan.
2.3 Tinjauan Hewan Coba
Menurut Krinke 2000, klasifikasi tikus putih Rattus norvegicus adalah sebagai berikut :
Regnum : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Orde : Rodenta
Family : Murinae
Genus : Ratus
Spesies : Rattus norvegicus
2.4 Sistem Reproduksi Tikus Jantan
Sistem reproduksi hewan jantan terdiri atas testis, epididimis, duktus deferens, kelenjar aksesori kelenjar vesikulosa, prostat dan bulbouretralis, uretra
dan penis William, 2005.
Gambar 2.2. Anatomi sistem reproduksi tikus jantan
Sumber: Suckow, 2006
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval dan sedikit gepeng. Testis terletak dalam skrotum dan dikelilingi oleh simpai tebal jaringan ikat
kolagen, yaitu tunika albuginea. Tunika albuginea menebal pada permukaan posterior testis dan membentuk mediastinum testis, yaitu tempat penjuluran yang
membagi kelenjar menjadi sekitar 250 kompartemen piramid yang disebut lobulus testis. Setiap lobulus dihuni oleh 1-4 tubulus seminiferus Manika et al., 1991.
Testis berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan menghasilkan hormon testosteron. Sekitar 80, testis terdiri dari tubulus seminiferus yang berkelak-
kelok, yang didalamnya berlangsung spermatogenesis Heffner dan Danny, 2008. Vesikula seminalis terdiri atas tabung berkelok, fungsinya menyekresi
mukus yang banyak mengandung fruktosa, selain itu juga menyekresi asam sitrat, prostaglandin dan fibrinogen yang berperan dalam memberikan nutrisi dan
melindungi spermatozoa Guyton, 1997; Sloalen, 2003. Prostat merupakan kelenjar aksesoria pria yang menyelubungi uretra saat
keluar dari kandung kemih. Sekresinya merupakan cairan encer bersifat basa yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku, dan profibrinolisin
Guyton, 1997. Cairan ini berfungsi untuk menetralisir asiditas vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas spermatozoa yang akan optimum pada pH
6,0 – 6,5. Sepasang kelenjar bulboureteral merupakan kelenjar kecil yang ukuran
dan bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini menyekresi cairan basa yang mengandung mukus ke dalam uretra penis untuk memulasi dan melindungai
uretra Sloalen, 2003. Tubulus seminiferus merupakan tempat terjadinya spermatogenesis.
Tubulus seminiferus dikelilingi oleh membran basal. Di dekat membran basal ini terdapat sel progenitor untuk produksi spermatozoa. Epitel yang mengandung
spermatozoa yang sedang berkembang disepanjang tubulus disebut epitel seminiferus atau epitel germinal. Pada potongan melintang testis, spermatosit
dalam tubulus berada dalam berbagai tahap pematangan. Di antara spermatosit terdapat sel sertoli. Sel ini berperan secara metabolik dan struktural untuk
menjaga spermatozoa yang sedang berkembang. Sel sertoli memfagosit sitoplasma spermatid yang telah dikeluarkan. Sel ini juga berfungsi pada proses
aromatisasi prekursor androgen menjadi estrogen, suatu produk yang menghasilkan pengaturan umpan balik lokal pada sel leydig yang memproduksi
androgen. Selain itu sel sertoli juga menghasilkan protein pengikat androgen. Produksi androgen sendiri terjadi di dalam kantong dari sel khusus sel leydig