11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dua sampai tiga hari meiosis kedua terjadi menghasilkan spermatid yang memiliki 23 kromosom tunggal Sherwood, 2001; Guyton, 1996. Setelah fase
meiosis selesai, tidak lagi terjadi pembelahan sel. Setiap spermatid mengalami modifikasi
menjadi sebuah
spermatozoa yang
disebut sebagai
fase spermiogenesis. Selama beberapa minggu berikutnya setelah meiosis, setiap
spermatid secara perlahan-lahan berubah menjadi spermatozoa dengan 1 menghilangkan beberapa sitoplasmanya, 2 mengatur kembali bahan kromatin
dari inti spermatid untuk membentuk satu kepala yang padat, dan 3 mengumpulkan sisa sitoplasma dan membran sel pada salah satu ujung dari sel
untuk membentuk ekor. Pada tikus ada 14 tahap siklus spermatogenik yang terjadi pada tubulus
seminiferus yang membutuhkan 12 hari untuk menyelesaikan satu siklus yang terdiri dari 14 tahap. Sebuah spermatogonium tikus membutuhkan empat siklus
untuk pada akhirnya membetuk spermatozoa, sehingga dibutuhkan waktu 48 hari untuk menyelesaikan langkah spermatogenik secara keseluruhan Krinke, 2000.
2.7 Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas atau reactive oxygen species ROS yang terbentuk sebagai hasil dari
metabolisme oksidatif yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi dalam tubuh Goldberg, 2003. Senyawa antioksidan dapat berfungsi
sebagai penangkap radikal bebas, pembentuk kompleks dengan logam-logam peroksida dan berfungsi sebagai senyawa pereduksi Rajeshwar et al., 2005.
Menurut Miller et al. 2000 antioksidan dapat menangkap radikal bebas sehingga menghambat mekanisme oksidatif yang merupakan penyebab penyakit-penyakit
degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, katarak, disfungsi otak dan artritis. Gordon 1990 menjelaskan sesuai mekanisme kerjanya, antioksidan
memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan yang mempunyai fungsi utama
tersebut sering disebut sebagai antioksiden primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida atau mengubahnya ke
bentuk yang lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida. Fungsi kedua merupakan fungsi
sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk yang lebih stabil.
Senyawa yang termasuk dalam kelompok antioksidan primer adalah vitamin E tokoferol,
vitamin C asam askorbat, β-karoten, glutation dan sistein Taher, 2003. Sedangkan kelompok antioksidan sekunder adalah etilendiamin
tetraasetat EDTA, asam sitrat dan asam tartrat Winarno, 1992.
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian 1 dan 2, Laboratorium Farmakologi serta Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian berlangsung dari bulan Maret hingga bulan Juni 2014.
3.2 Bahan
3.2.1 Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague Dawley berumur 7-8 minggu dengan
berat badan 250-350 gram yang diperoleh dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu LPPT Universitas Gajah Mada.
3.2.2 Bahan Uji
Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados Brid. ex Web. Nees yang telah diteliti oleh Walidah
2014. Mastigophora diclados Brid. ex Web. Nees diperoleh dari dari Gunung Slamet Purwokerto dan dideterminasi di Herbarium Bogoriense Bidang Botani
Pusat Penelitian Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor.
3.2.3 Bahan Kimia
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pakan tikus berupa pellet, aquadest, natrium karboksi metil selulosa BLANOSE® 7M1F,
eter, natrium klorida NaCl fisiologis, larutan eosin Y 1, larutan George, dan formalin buffer 10.
3.3 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pot, gelas ukur, kaca arloji, timbangan analitik AND GH-202, kandang hewan, tempat makan dan
minum tikus, timbangan hewan ohauss, sonde, wadah pembiusan, beaker glass, lumpang dan alu, cawan penguap, spatula, kaca objek, kaca penutup, seperangkat