22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.5. Grafik rerata tebal sel germinal tikus setelah diberi perlakuan
selama 48 hari Data tebal sel germinal yang diperoleh dilakukan uji persyaratan yaitu uji
homogenitas  dan  uji  normalitas.  Hasil  uji  normalitas  Shapiro-Wilk  dan  uji homogenitas  Levene  menunjukkan  bahwa  data  tebal  sel  germinal  terdistribusi
normal p   0,05 dan homogen p   0,05. Kemudian dilakukan analisis dengan
uji one way ANOVA, hasilnya menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,396. Hasil menunjukkan  tidak  a
da  perbedaan  yang  bermakna  p  ≥  0,05.  Hasil  analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 17.
4.2 Pembahasan
Penelitian  ini  menggunakan  ekstrak  etil  asetat  lumut  hati  Mastigophora diclados.  Ekstrak  ini  digunakan  karena  Mastigophora  diclados  memiliki
kandungan  sesquiterpenoid  yaitu  herbertenediol  dan  --mastigophorene  D.  yang mempunyai  aktivitas  antioksidan  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  vitamin  C
Komala  et  al.,  2010.  Pemberian  vitamin  C  sebagai  antioksidan  pada  mencit setelah  pemberian  tembakau  dapat  memperbaiki  spermatogenesis  dan
meningkatkan kualitas sperma Nugraheni et al., 2003. Sperma merupakan hasil perkembangan spermatogonia. Proses ini disebut
spermatogenesis.  Jika  proses  spermatogenesis  terganggu,  maka  hasil  dari spermatogenesis  juga  akan  terganggu.  Salah  satu  penyebab  terganggunya  proses
ini adalah adanya radikal bebas. Banyak  senyawa,  ketika  dimetabolisme  oleh  sel-sel  dapat  menyebabkan
meningkatnya  radikal  bebas,  yang  akan  bereaksi  dengan  oksigen  sehingga
80 82
84 86
88 90
92 94
0 mgkgBB 1 mgkgBB
10 mgkgBB 100 mgkgBB
T eba
l sel
g er
m ina
l μ
m
Dosis Mastigophora dicladosis
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menimbulkan  reactive  oxygen  spesies  ROS.  ROS  biasanya  disintesis  dalam beberapa  proses  metabolisme  penting  untuk  sel  termasuk  spermatozoa.  Namun,
ketika  ROS  diproduksi  berlebihan  dapat    menginduksi  pembentukan  peroksida lipid Turk et al., 2007.
ROS  dapat  bereaksi  dengan  banyak  molekul  intraseluler,  terutama  asam lemak  tak  jenuh  fosfolipid,  glikolipid,  gliserida,  dan  sterol  dan  protein
transmembran  yang  mempunyai  asam  amino  yang  mudah  teroksidasi.    Oksidasi molekul-molekul ini menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel. ROS
dapat  menyerang  ikatan  tak  jenuh  membran  lipid.  Dengan  demikian,  kenaikan radikal  bebas  dalam  sel  dapat  menginduksi  peroksidasi  lipid  oleh  kerusakan
oksidatif  asam lemak tak jenuh dalam membran sel Turk et al., 2007. Hal ini yang menyebabkan spermatozoa sangat rentan terhadap kerusakan
peroksidatif karena mengandung asam lemak tak jenuh. Peroksidasi lipid sperma akan  menghancurkan  struktur  matriks  lipid  dalam  membran  spermatozoa,  yang
berhubungan  dengan  cepat  hilangnya  ATP  intraseluler  yang  menyebabkan peningkatan  morfologi  sperma  yang  abnormal,  serta  dapat  menghambat
spermatogenesis pada kasus yang ekstrem Turk et al., 2007. Pembentukan  ROS  dapat  ditekan  dengan  antioksidan.  Oleh  karena  itu,
dengan  memberikan  senyawa  yang  dapat  menekan  ROS  dapat  meningkatkan kualitas dari sperma sehingga meningkatkan fertilitas pada pria Turk et al., 2008;
Khaki et al., 2009. Untuk  melihat  hubungan  antara  pengaruh  aktivitas  antioksidan  yang
terkandung dalam ekstrak dengan kemampuan meningkatkan kualitas sperma dan densitas  sel  spermatogenik,  maka  dilakukan  penelitian  dengan  menggunakan  20
ekor  tikus  putih  jantan  galur  Sprague  Dawley  yang  berusia  7-8  minggu  dengan bobot  200-350  gram.  Galur  ini  dipilih  karena  pada  penelitian  Wilkison  et  al.
2000  menyatakan  bahwa  Sprague  Dawley    memiliki  konsentrasi  spermatozoa pada epididimis lebih tinggi dibandingkan tikus lain.
Hewan  uji  dibagi  menjadi  4  kelompok,  yaitu  kelompok  kontrol  dan kelompok  yang  diberikan  ekstrak  Mastigophora  diclados  dengan  dosis  1
mgkgBB,  10  mgkgBB,  serta  100  mgkgBB.  Kelompok  kontrol  diberikan suspensi NaCMC 0,05 dan kelompok yang diberikan ekstrak, diberikan ekstrak
yang telah tersuspensi dalam NaCMC 0,5. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Penentuan  jumlah  tikus  yang  digunakan  dalam  satu  kelompok  berdasarkan
Research  Guidelines  For  Evaluating  The  Safety  And  Efficacy  Of  Herbal