Proses Terbentuknya Intensi Pengertian Membeli

Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 datang yang baik. Dari penjelasan – penjelasan diatas telah jelas bagi kita dimana posisi intensi sebagai tolak ukur untuk memprediksi perilaku.

2. Proses Terbentuknya Intensi

Teori perilaku berencana dan tindakan beralasan merupakan suatu pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan intensi. Teori ini mengatakan bahwa sikap adalah salah satu dari determinan langsung dari intensi untuk menunjukkan sebuah perilaku Ajen Fishbein, dalam Seock 2003. Selanjutnnya mengacu pada teori perilaku beralasan, Peter dan Olson 2002 menjelaskan bahwa memprediksi perilaku membeli konsumen sebenarnya diukur dari intensi mereka untuk membeli sebelum mereka melakukan pembelian. Pengukuran intensi sebagai alat untuk memprediksi perilaku memiliki 3 hirarki, yaitu Mowen, 2002: membentuk kepercayaan terhadap sebuah produk, kemudian mengembangkan sikap terhadapnya , dan selanjutnya membeli produk atau merek tersebuat. Dari tiga hirarki ini dapat kita lihat bahwa sebelum seorang konsumen sampai pada pembelian, ada beberapa proses yang dilaluinya. Untuk mengukur intensi ini kita dapat menggunakan model teori perilaku beralasan Ajzen 2006 yang mengatakan bahwa intensi memiliki 3 determinan, yaitu : a. Kepercayaan berperilaku, yaitu: kemungkinan subjektif bahwa sebuah perilaku akan dihasilkan. Aspek ini menghubungkan ketertarikan berperilaku dengan hasil yang diharapkan. Ditentukan oleh sikap terhadap perilaku, yaitu : tingkatan dari performa perilaku. Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 b. Kepercayaan normatif, mengacu pada perilaku yang diharapkan oleh sekitarnya tergantung pada populasi dan perilaku yang dipelajari. Hal ini ditentukan oleh norma subjektif. c. Kontrol kepercayaan, berhubungan dengan kahadiran faktor yang dapat memfasilitasi atau yang dapat menghalangi munculnya perilaku dan ini ditentukan oleh kontrol perilaku yang diterima. Interaksi dari ketiga komponen inilah yang akan menentukan suatu perilaku dilakukan atau tidak.

3. Pengertian Membeli

Membeli adalah bagian dari perilaku konsumen yang selalu kita lihat dalam kehidupan sehari – hari. Dan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Sebagaiman dikatakan oleh Schiffman dan Kanuk 1983 bahwa perilaku konsumen dapat didefenisikan sebagai sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari sesuatu, membeli, menggunakan, mengevaluasi, membuang produk, jasa, dan pemikiran dimana mereka berharap kebutuhan mereka akan terpuaskan. Sebagai bagian dari pemasaran, di dalam kegiatan membeli terjadi proses pertukaran antara produsen dengan konsumen. Kegiatan inilah yang memprakarsai pertemuan produsen dengan konsumen. Seperti yang dikatakan Alderson dalam Mowen, 2002 bahwa pemasaran adalah pertukaran yang terjadi antara kelompok yang mengkonsumsi dengan kelompok yang menyediakan. Dan melalui kegiatan ini pulalah tercapai tujuan produsen dan konsumen. Sebagaimana dikatatakan oleh Kotler dalam Mowen, 2002 bahwa melalui proses Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 pemasaran ini individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan pertukaran produk dan nilai satu dengan yang lainnya.

4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembelian