Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009
B. PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada segmen pasar Billabong menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari citra merek terhadap intensi membeli, yaitu
sebesar 15,7. Hasil ini sesuai dengan pendapat Levy dalam Mowen dan Minor, 2002 yang mengatakan bahwa orang sering membeli produk bukan hanya untuk
manfaat fungsional, tetapi lebih untuk nilai simboliknya. Nilai simbolik inilah yang diharapkan konsumen dapat mengkomunikasikan dirinya kepada observer.
Sebagaimana dijelaskan oleh Veblen dalam Horton, 1984 bahwa sebagian besar konsumsi dimotivasi oleh keinginan untuk mengesankan orang lain dan produk
yang sering dikonsumsi adalah jenis pakaian, perhiasan, rumah, dan yang sejenisnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Grubb dan Grathwohl dalam Mowen
dan Minor, 2002 yang mengatakan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu adalah membeli sebuah produk yang
mengkomunikasikan konsep dirinya kepada observer, kemudian konsumen berharap bahwa observer akan memiliki persepsi yang diinginkan dari sifat alami
produk secara simbolik, dan akhirnya konsumen berharap bahwa observer akan memandang dirinya seperti memiliki sifat simbolik yang hampir sama dengan
produk tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan hasil persamaan linieritas intensi membeli = 32,54 + 0,78citra merek yang berarti bahwa setiap
tejadi peningkatan citra merek, maka intensi membeli juga mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Seock 2003 yang mengatakan
bahwa semakin positif sikap seorang konsumen terhadap suatu merek, maka semakin tinggi pula intensi membeli konsumen.
Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009
Penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek hanya memberi pengaruh sebesar 15,7 terhadap intensi membeli. Hal ini berarti masih terdapat 84,3
faktor – faktor lainnya yang dapat mempengaruhi intensi membeli seseorang, seperti strategi pemasaran. Sebagaimana dikatakan oleh Setiadi 2005 bahwa
strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu, faktor lingkungan
eksternal dan faktor yang bersifat individual internal juga turut mempengaruhi perilaku membeli seseorang Engel, dkk., 1995. Oleh karena itu penelitian –
penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas faktor – faktor lain yang mempengaruhi intensi membeli.
Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Terdapat pengaruh positif citra merek terhadap intensi membeli. artinya
semakin tinggi tingkat citra merek, maka semakin tinggi pula tingkat intensi membeli. Sebaliknya, semakin rendah tingkat citra merek, maka
semakin rendah pula tingkat intensi membeli. 2.
Sumbangan efektif variabel citra merek terhadap intensi membeli adalah 15,7. Artinya citra merek memberikan pengaruh sebesar 15,7 terhadap
intensi membeli, sedangkan 84,3 lainnya disebabkan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Berdasarkan data hipotetik, skor total variabel citra merek dibagi atas tiga
kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Secara umum tingkat citra merek subjek penelitian tergolong sedang.
4. Berdasarkan data hipotetik, skor total variabel intensi membeli dibagi atas
tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Secara umum tingkat intensi membeli subjek penelitian tergolong sedang.
5. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh bahwa:
a. Tidak ada perbedaan intensi membeli pada laki – laki dan perempuan.
Namun dengan membandingkan nilai rata – rata dari subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin diperoleh bahwa intensi membeli laki – laki
lebih tinggi daripada perempuan.