Kategorisasi data penelitian Hasil Tambahan Penelitian

Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 alternatif jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 15 berikut. Tabel 15 Skor Emprik Dan Skor Hipotetik Variabel Citra Merek Variabel Empirik Hipotetik Citra merek Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 31,00 66,00 49,98 7,26 17 85 51 11 Tabel 15 diatas menunjukkan bahwa untuk skala citra merek diperoleh mean empirik sebesar 49,98 dengan SD 7,26. Sedangkan mean hipotetik diperoleh sebesar 51 dengan SD 11. Selanjutnya dilakukan pengelompokan yang didasari oleh kategorisasi hipotetik. Hasil dari pengelompokan ini menunjukkan bahwa mean empirik variabel citra merek sebesar 49,98 menggambarkan tingkat citra merek yang dimiliki subjek berada pada tingkat sedang. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini. Tabel 16 Kategorisasi Skor Citra Merek Variabel Rentang nilai Kategori Citra merek X 40 Rendah 40 X 62 Sedang 62 X Tinggi

c. Kategorisasi data penelitian

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada hasil uji Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 asumsi yang menunjukkan skor populasi terdistribusi secara normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategorisasi untuk variabel intensi membeli dengan jumlah individu dan persentase individu didalamnya terhadap 100 orang sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini: Tabel 17 Kategorisasi subjek berdasarkan skor intensi membeli Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah N Persentase Intensi membeli X 63 Rendah 28 28 63 X 99 Sedang 69 69 99 X Tinggi 3 3 Berdasarkan kategorisasi pada tabel 17, dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat intensi membeli sedang, yaitu: sebesar 69, sedangkan yang lainnya memiliki intensi membeli pada tingkat rendah sebanyak 28, dan 3 memiliki tingkat intensi membeli yang tinggi. Kategorisasi untuk variabel citra merek dengan jumlah frekuensi dan persentase individu terhadap 100 orang subjek yang mengisi skala penelitian didalamnya dapat dilihat pada tabel 18berikut ini. Tabel 18 Kategorisasi subjek berdasarkan skor citra merek Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah N Persentase Citra merek X 40 Rendah 5 5 40 X 62 Sedang 88 88 62 X Tinggi 7 7 Berdasarkan kategorisasi pada tabel 18, dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek memiliki skor citra merek pada tingkat sedang. Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 Untuk melihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini. Tabel 19 Matriks hubungan Antar variabel dalam bentuk kategori Variabel Intensi Membeli Rendah Sedang Tinggi Citra Merek Rendah 4 4 1 1 Sedang 24 24 63 63 1 1 Tinggi 5 5 2 2 Jumlah 100 100 Matriks hubungan antar variabel pada tabel 19 diatas menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori citra merek yang sedang dan intensi membeli yang sedang juga, yaitu sebanyak 63 orang 63. Selain itu ada 4 orang 4 yang memiliki citra merek rendah dan intensi membeli yang rendah pula, serta 2 orang 2 memiliki citra merek tinggi dan intensi membeli yang tinggi. Hasil ini mempertegas temuan bahwa citra merek memiliki hubungan yang positif terhadap intensi membeli. Hal ini sesuai dengan hasil analisa penelitian yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra merek terhadap intensi membeli. Semakin tinggi citra mereknya, semakin tinggi pula intensi membelinya. Sebaliknya semakin rendah citra mereknya, semakin rendah pula intensi membelinya.

d. Gambaran intensi membeli berdasarkan jenis kelamin