HUBUNGAN CITRA MEREK DENGAN INTENSI MEMBELI HIPOTESA

Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 menarik dan relevan bagi konsumen, sehingga menjadi pembangkit asosiasi. b. Gambaran dari pengguna, yaitu: digunakan jika sebuah merek menciptaka citra dengan memfokuskan pada siapa yang menggunakan merek tersebut. c. Iklan, yaitu : bagaimana citra produk dan makna asosiatif merek tersebut dikomunikasikan oleh iklan dan media promosi lainnya, termasuk public relations dan event sponsorships. Setelah tiga cara ini diterapkan, maka selanjutnya adalah bagaimana menilai baik tidaknya suatu citra merek. Untuk mengetahui hal tersebut, ada dua aspek dari citra merek yang harus dijadikan pertimbangan, yaitu : bagaimana anda ingin dilihat, dan bagaimana anda terlihat Roger Griffin, 2006. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa citra dari sudut pandang konsumen merupakan persepsi mereka mengenai sesuatu, dalam hal ini merek. Sedangkan dari sudut pandang produsen, citra merupakan proyeksi dari sekumpulan identitas merek. Oleh karena itu yang menjadi tolak ukur baik tidaknya citra suatu merek dapat diukur melalui identitas merek yang bersangkutan.

C. HUBUNGAN CITRA MEREK DENGAN INTENSI MEMBELI

ketika membeli suatu produk, konsumen tidak hanya membeli produk sebagai suatu komoditas saja, tapi juga nilai simbolik yang terkandung di dalam produk tersebut. Seperti yang dikatakan Levy dalam Mowen dan Minor, 2002 Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 bahwa orang sering membeli produk bukan untuk manfaat fungsional, tetapi lebih untuk nilai simboliknya. Nilai simbolik ini berisi identitas ataupun kepribadian yang dimasukkan produsen ke dalam suatu produk atau merek. Selanjutnya nilai simbolik yang terkandung di dalam merek inilah yang akan dipersepsikan oleh konsumen sebagai citra merek. Sebagaimana dinyatakan oleh Paul Temporal 2001 bahwa citra merupakan apa yang dipikirkan atau bahkan dibayangkan orang – orang tentang sesuatu. Namun dilain pihak citra dibentuk melalui proyeksi beberapa identitas yang dimasukkan ke dalam suatu merek. Sebagaimana dikatakan oleh Temporal 2001 bahwa citra yang kita inginkan dari orang – orang mengenai merek kita merupakan identitas yang sedang kita coba proyeksikan. Melihat kondisi ini, pembangunan citra merek merupakan suatu hal yang penting bagi produsen. Untuk itu dibutuhkan suatu kreativitas dan usaha yang keras. Ketika membangun citra merek, produsen harus membangun citra merek yang positif. Sebab semakin positif sikap seorang konsumen terhadap suatu toko atau merek, semakin tinggi pula intensi membeli konsumen terjadi Seock, 2003. Jadi jelaslah bahwa salah satu cara yang dapat digunakan oleh produsen dalam meningkatkan intensi membeli merek yang mereka pasarkan adalah dengan membangun citra merek yang positif. Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009

D. HIPOTESA

Hipotesa dalam penelitian ini adalah: “Citra merek Billabong berpengaruh terhadap intensi membeli konsumen produk Billabong.” Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009 KONSUMEN Perilaku Membeli Manfaat Fungsional Nilai Simbolik Identitas Sikap konsumen + Sikap konsumen - Intensi membeli meningkat Intensi membeli menurun + - Citra PENGARUH ? Gambar 1. Bagan alur berpikir Rima Zhuhriah Auda : Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli, 2009. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Menurut Suryabrata 2002, penelitian adalah suatu proses, yaitu: rangkaian langkah – langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan tertentu. Dimana langkah – langkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu memiliki bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan – kesimpulan yang tidak meragukan. Adapun langkah – langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini akan diuraikan pada bab ini yang meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, metode pengambilan data, dan metode analisis data.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Sesuai dengan metode di atas, maka variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Intensi membeli 2. Variabel bebas : Citra merek 3. Variabel kontrol : Jenis kelamin, usia, status pendidikan.