PARTISIPAN PENELITIAN 1. Karakteristik Partisipan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.Wawancara
dilakukan dengan
maksud untuk
memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan
dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, satu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain Banister
dkk dalam Poerwandari, 2007.
Penelitian ini menggunakan wawancara dengan pedoman umum, dimana peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang
mencantumkan isu – isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan,
bahkan tanpa bentuk pertanyaan eksplisit Poerwandari,2007.Isu – isu yang
diliput dalam wawancara merupakan isu – isu yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan remarriage pada seorang wanita dengan HIVAIDS, yaitu mengenai latar belakang pernikahan partisipan dan proses tahapan pengambilan keputusan
remarriage pada wanita dengan HIV berdasarkan teori pengambilan keputusan Janis dan Mann tahun 1977, serta konflik yang dihadapinya dalam melakukan
pengambilan keputusan tersebut.
C. PARTISIPAN PENELITIAN C.1. Karakteristik Partisipan.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, karakteristik partisipan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Seorang wanita ODHA Orang dengan HIVAIDS yang tertular
HIV dari suami pertama.
Universitas Sumatera Utara
b. Telah mengidap HIVAIDS sebelum menikah.
c. Sudah menikah untuk yang kedua kalinya.
C.2. Jumlah Partisipan.
Prosedur penentuan jumlah partisipan penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Sarankatos dalam Poerwandari, 2007 memiliki karakteristik berikut ini:
1 tidak ditentukan secara kaku sejak awal tetapi dapat berubah, baik dalam hal jumlah maupun karakteristik partisipan, sesuai dengan pemahaman konseptual
yang berkembang dalam penelitian; 2 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah maupun peristiwa random melainkan pada kecocokan konteks; 3
partisipan tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Banister dkk, dalam Poerwandari,
2007 menyatakan bahwa dengan fokusnya pada kedalaman proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit.Sesuai dengan
pernyataan tersebut, jumlah partisipandalam penelitian ini adalah dua orang partisipan.Hal ini disebabkan karena keterbukaancukup sulit untuk menemukan
partisipanyang sesuai dengan karakteristik partisipan yang diperlukan dalam penelitian. Alasan inilah yang melandasi peneliti hanya menggunakan dua orang
partisipan penelitian. Dengan jumlah partisipan tersebut diharapkan akan dapat memberikan deskripsi tentang pengambilan keputusan remarriage perempuan
ODHA berdasarkan teori pengambilan Keputusan oleh Janis dan Mann tahun 1977.
Universitas Sumatera Utara
C.3. Prosedur Pengambilan Partisipan
Dalam pengambilan partisipan, seorang peneliti dapat menggunakan beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam suatu penelitian ilmiah. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengambilan partisipan kasus tipikal. Kasus yang diambil adalah kasus yang dianggap mewakili kelompok „normal‟
dari fenomena yang diteliti. Patton mengingatkan bahwa data yang dihasilkan tetap tidak dimaksudkan untuk digeneralisasi dalam pengertian statistis,
mengingat sampel tidak bersifat definitif pasti melainkan ilustratif memberi gambaran tentang kelompok yang dianggap normal mewakili fenomena yang
diteliti Poerwandari, 2007