partisipan kedua sudah memutuskan untuk melakukan remarriage masih ada kekuatiran yang dirasakannya. Partisipan kedua akhirnya dapat
diyakinkan oleh orangtua dan teman – temanya. Rara juga
menyampaikan keputusan untuk melakukan remarrriage pada kedua orangtuanya dan teman
– teman terdekat. Beberapa teman dan keluarga Rara menentang keputusan remarriage yang akan dilakukan. Respon
yang diberikan Rara hanya berdiam diri karena Rara sudah yakin dalam hatinya bahwa keputusannya adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
Tahap kelima adalah tetap melakukan komitmen meskipun ada feedback yang negatif. Setelah menikah partisipan kedua mengalami feedback
negatif dalam pernikahan mereka. Walaupun banyak feedback negatif yang muncul dalam pernikahannya, Partisipan kedua memutuskan untuk
tetap mempertahankan pernikahannya. Alasan Rara adalah untuk kebaikan pertumbuhan anak
– anaknya.
B. SARAN
1. Saran Praktis
a. Bagi wanita ODHA yang akan melakukan remarriage sebaiknya
memiliki pemahaman yang mendalam mengenai penyakit yang dideritanya terkaitcara penularan virus HIV, resiko
– resiko penularan virus terhadap pasangan dan anak serta cara pencegahannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi wanita ODHA yang akan melakukan remarriage sangat penting
untuk mengikuti
konseling untuk
membantu partisipan
mengkomunikasikan pembukaan status HIV yang dimiliki kepada pasangan. Selain itu, konseling pernikahan juga penting untuk
dilakukan dalam mempersiapkan pernikahan. c.
Bagi ODHA yang akan melakukan remarriage sangat penting untuk membuat komitmen awal dengan pasangan mengenai hal
– hal yang menjadi kesepakatan bersama dalam pernikahan mereka.
2. Saran Metodologis
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, terdapat beberapa saran metodologis yang dapat peneliti ajukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya, antara lain: a.
Untuk peneliti selanjutnya dapat malakukan trianggulasi data dengan mencari tambahan informasi dari hasil wawancara dengan
suami partisipan dari pernikahannya yang kedua. Hal ini dapat dilakukan untuk memperdalam analisa proses pengambilan
keputusan yang dilalui oleh partisipan. b.
Mengadakan penelitian mengenai topik pengambilan keputusan pada pasangan atau suami dari wanita ODHA yang menikah untuk
yang kedua kalinya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Aggleton, P., Rivers, K., warwick, I. 1994. Learning About AIDS: Scientific
and Social Issues. New York: Churchill Livingstone. Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : PT
Grasindo. Crandell, T. L., Crandel, C. H., Zanden, J. W. 2009. Human Development, 9th
Edition. New York: McGraw-Hill. de Heredia, R. d. 2004. Decision- making Patterns, Conflict Styles, and Self
Esteem. Universidad del País Vasco. DeGenova, M. k. 2008. Intimate Relationships, Marriages Families: 7th
edition. US: McGraw- Hill. Dirgen. Communicable diseases environmental health, M. R. 2014, November
18. Yayasan Spiritia. Dipetik February 15, 2015, dari Statistik Kasus HIVAIDS di Indonesia: www.spiritia.or.id
Duval, S. 2002. Diambang pernikahan. Jakarta: Mitra Utama. Fand, P. M. 2011. Encouraging Decision Vigilance Through Increased
Accountability. Volume 9, No. 3. Gallant, J. 2010. 100 Tanya- Jawab mengenai HIV dan AIDS. Jakarta: PT
Indeks. Hasan, I. 2004. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hurlock, E. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Janis, I.L.. Mann, L. 1977. Decision Making : A Psychological Analysis of Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.
Lestari, S. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana.
Matlin, M. 2008. The Psychology of women. Belmont, CA: Thomson Wadsworth.
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
180
Universitas Sumatera Utara
Monks, F. J., Knoers, A. M., Hadinoto, S. R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Mudjahid. 2000. Pedoman Konseling Penanggulangan HIVAIDS. Jakarta:
Departemen Agama RI. Myers, D. 2000. The Funds, Friends, and Faith of happy People. Hope College.
Papalia, D., Olds, S. W. 2009. Human Development. New York: McGraw- Hill.
Poerwandari, E. 2007. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi UI.
Regan, P. 2003. The Mating Game: A Primer on Love, Sex, and Marriage. Ria, H., Wirawan, H. Arkhe Th. 12 No.2. Gambaran Stress Perempuan yang
Terinfeksi HIV dalam Menjalani Perannya Berumah Tangga. Rizki, R. R. 2011. Peran Kearifan Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Cerai
Pada Istri Yang Mengajukan Cerai Gugat Di Pengadilan Agama. Fakultas Kedokteran, Universitas sebelas Maret, 8.
Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan Statejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: gramedia Widiasarana Indonesia.
Santrock, J. W. 2009. Life Span Development, 12th Edition. New York: McGraw - Hill .
Sihaloho, N. 2012. Tahapan Pengambilan Keputusan Menjadi Pekerja Seks Komersial pada Remaja Putri. Fakultas Psikologi Universitas Sumatra
Utara, 6-7. Spiritia.or.id. t.thn.. Dipetik Juni 30, 2014, dari http:spiritia.or.idindex.php
Wardah, F. 2013, Maret 20. Menkes: Penularan HIV dari Suami ke Istri Meningkat. Dipetik Februari 6, 2015, dari www.voaindonesia.com:
http:www.voaindonesia.comcontentmenkes-penularan-hiv-dari-suami- ke-istri-meningkat1624940.html
Zein, U. 2006. 100 Pertanyaan Seputar HIVAIDS yang Perlu Anda Ketahui. Medan: USU Press.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran I
Pedoman Wawancara:
A. IDENTITAS