Bank Muamalat Indonesia BMI Semaraknya Media Massa Islam

ABRI mengambil sikap tegas dengan menarik anggotanya yang terlibat dalam kasus tersebut. 98 98 Forum Keadilan, No.14,28 Oktober 1993, hal.10.

6. Bank Muamalat Indonesia BMI

Inisiatif pembentukan Bank yang bersandarkan pada syari’ah Islam, pertama kali datang dari MUI. Tonggak pertamanya diadakan lokakarya di Cisarua, Bogor, tanggal 19-22 Agustus 1990 dengan tema ” Masalah bunga Bank dan Perbankan.” prakarsa ini kemudian dimatangkan dalam Munas MUI 22-24 Agustus 1990. Hasilnya, dibentuk Tim Perbankan Kecil yang diketuai oleh Dr.Ir.M.Amin Aziz. MUI lalu mengadakan loby kepada para Mentri dan pejabat tinggi. Di antaranya yang dengan antusias mendukung adalah Menristek Habibie, yang juga ketua umum ICMI sehingga kerja sama antar keduanya pun terjalin. Kebetulan ICMI juga menunjuk Dr. Amin Aziz sebagai Ketua Tim Mobilisasi dan BMI. Pada mulanya, nama yang akan dipakai adalah Bank Syariah Islam Indonesia. Tetapi, nama ini tidak disepakati karena dikhawatirkan mengingatkan orang pada Piagam Jakarta. Kemudian muncul nama Bank Islam dan Bank Amal Indonesia, dua nama yang dimunculkan kemudian, juga tidak disetujui. Akhirnya disepakati nama Bank Muamalat Indonesia, disingkat BMI. Hanya dalam waktu dua bulan setelah K.H. Hasan Basri menghadap Presiden tanggal 27 Agustus 1991, terkumpul dana sebesar Rp.64,1 Milyar, dengan Rp 3 Milyar di antaranya, sebagai dana awal, diberikan oleh Pak Harto dari dana kas YABMP. Universitas Sumatera Utara

7. Semaraknya Media Massa Islam

Sejak pertengahan tahun 1980-an, dunia penerbitan Islam disemarakkan dengan terbitnya media Islami ”modern” melengkapi media massa ”tradisional” Islam sebelumnya. Dapat dicatat harian ”Republika” yang menjadi ”corong” ICMI. Pertama kali terbit tanggal 4 Januari 1993 dengan oplah 95 ribu, setahun kemudian melonjak menjadi 145 ribu. 99 Ada pula spekulasi yang berkembang dalam masyarakat pada saat embirio ICMI akan lahir: 1 Apakah ini sebuah rekayasa politik pemerintah menjelang pemilu tahun 1992? Dan 2 Ataukah memang ada political will pemerintah untuk mengakomodasi pemikiran kalangan umat Islam agar kelak menjadi lebih Berikutnya jurnal ilmiah Ulumul Qur’an, Islamika, Suara Masjid, Asy- syahadah, Makrifah, Al Hikmah, dan Studi Islamika. Majalah-majalah lama yang masih berkiprah misalnya Panji Masyarakat, Suara Muhammadiyah, Media Dakwah, Risalah, dan Hidayatullah. Buku-buku Islampun kian semarak, bukan saja diterbitkan oleh penerbit yang ”khas Islam”, seperti Gema Insani Press, Mizan, Bulan Bintang, Al Bayan, dan Pustaka Panjimas, tetapi juga penerbitu umum lain seperti Gramedia, LP3ES, Grafiti, dan Sinar Harapan.

8. Lahirnya Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia