Kesimpulan 2.35 2760 Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Batu Bata Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar (Studi Kasus: Desa Jentera Barat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat)

54 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ketersedian input untuk bahan baku, modal, dan tenaga kerja pada usaha pembuatan batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar tersedia di daerah penelitian. 2. Pendapatan yang diperoleh pengrajin batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar di daerah penelitian sebesar Rp 3.722.321 per periode produksi 1 bulan dan Rp 644.277 per 10.000 batu bata. 3. Usaha pembuatan batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai RC Ratio yang lebih besar dari 1 1.47 1, jumlah produksi abu tandan kosong yang berada diatas BEP volume produksi 57,550 39,405.65, dan harga jual yang berada diatas BEP Harga 200 137.30. 4. Peenggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam usaha pembuatan batu bata memiliki dampak positif baik bagi pengrajin maupun lingkungan. Universitas Sumatera Utara 55 6.2 Saran 6.2.1 Saran Kepada Pemerintah Pemerintah sebaiknya mengadopsi penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam proses produksi batu bata, lalu mensosialisasikannya kepaa seluruh pemilik usaha batu bata di Indonesia, agar pemilik usaha batu bata tidak lagi menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar yang notabene susah didapat sekarang ini dan harganya yang juga lebih mahal. Sehingga hal ini otomatis akan mengurangi penebangan hutan secara liar yang marak terjadi belakangan ini. Selain itu, dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit, ada hasil sampingan yang didapat, yaitu abu tandan kosong kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai pupuk. Diharapkan juga kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan industri-industri kecil di daerah-daerah ini. Berntuk perhatian yang paling dibutuhkan oleh pemilik usaha batu bata adalah bantuan dana serta bantuan bahan baku dan bahan penunjang

6.2.2 Saran Kepada Pengrajin Batu Bata

Diharapkan kepada pemilik usaha untuk lebih meningkatkan skala usaha mereka, karena industry kecil seperti ini membutuhkan banyak biaya, tetapi penerimaan yang diperoleh hanya selisih sedikit dengan biaya tersebut, sehingga pendapatan bersih yang didapat juga sedikit. Namun apabila industrinya semakin besar, maka penerimaan yang diperoleh juga akan semakin tinggi dan pendapatan bersih juga semakin tinggi.

6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya

Universitas Sumatera Utara 56 Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menganalisis perbandingan apakah lebih untung menggunakan kayu bakar atau menggunakan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam proses produksi batu bata, diperhitungkan juga mengenai hasil sampingan atau ampas yang dapat diolah lagi dan turut menghasilkan keuntungan. Universitas Sumatera Utara 57 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi. 2001. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Anonimous. 2011. Pembangunan di Negara Berkembang Online orinkaltimindonesia.wordpree.com, diakses pada 1 Juli 2015. Aryafatta. 2008. Mengolah Limbah Sawit Jadi Bioetanol Online . http:Aryafatta.com20080601Mengolah-limbah-sawit-jadi- bioetanol.html. diakses pada 20 Februari 2015. Darnoko. 1992. Potensi Pemanfaatan Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit Melalui Biokonversi . Berita Penelitian Perkebunan. Medan. Gaspersz, V. 1996. Manajemen Kualitas, Penerapan Konsep-Konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hansen dan Mowen, 2001. Manajemen Biaya Buku II. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Kasmir, dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Cetakan ke-4. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Mubyarto. 2001. Pengantar Ekonomi Petani. LP3ES. Jakarta. . 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya edisi 5. Aditya Media. Yogyakarta. Murray, A. A. 2011. Dampak Sosio-Ekonomi dan Ekologi Ka wasan Industri Batu Bata Kasus Kampung Ater dan Ciawitan Desa Gorowong Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor, Jawa Barat . [Skripsi]. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nata, S. 2014. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung, Online. http:www.academia.edu5063238BIAYA_BAHAN_BAKU_DAN_BIA YA_TENAGA_KERJA_LANGSUNG , diakses 22 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 58 Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir . Penebar Swadaya. Jakarta. Pasaribu, R.B.F. 2010. Industri dan Industrialisasi Online . Rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id diakses pada 1 Juli 2015. Purwanto. 2003. “Perubahan Pola Pencaharian Nafkah Masyarakat Petani di Sekitar Kawasan Industri Kasus di Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur”. [tesis]. Bogor [ID]: Sekolah Pascasarjana IPB. Raha, S. 2014. Perkembangan Industri di Era Globalisasi Ekonomi Dunia Terhadap Pendapatan Nasional Indonesia Online . slideshare.net diakses pada 1 Juli 2015. Sajogyo. 1996. Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. Bina Rena Prawira. Jakarta Siahaan. 1996. Pola Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian. Jakarta. Siant uri, R.N.S. “Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang Studi Kasus: Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau”. Skripsi Sarjana tak diterbitkan. Universitas Sumatera Utara. Singarimbun, M. dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sukirno, S. 2002. Teori Mikro Ekonomi Cetak. Rajawali Press. Jakarta. Suwardono. 2002. Mengenal Pembuatan Bata, Genteng, dan Geteng Berglasir . Yrama Widta. Bandung. Universitas Sumatera Utara 59 Syahruddin. 1998. Pengembangan Industri dan Perdagangan Luar Negeri. Pusat Penelitian Andalas. Padang. Tambunan. 1999. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia . Mutiara Sumber Widya. Jakarta. Umar, H. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Universitas Sumatera Utara 60 Lampiran 1. Karakteristik Responden Pemilik Usaha Pembuatan Batu Bata Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar No. Nama Umur Tingkat Jumlah Tanggungan Lama Berusaha Luas Lokasi Status Kepemilikan Status Kepemilikan Tahun Pendidikan Jiwa Tahun Usaha m2 Modal Usaha Lahan Usaha 1 Pak Rusli J. 56 9 2 4 1600 Modal Sendiri Milik Sendiri 2 Mbah Marwan 75 9 1 25 5200 Modal Sendiri Milik Sendiri 3 Suwardi 35 12 2 5 2000 Modal Sendiri Milik Sendiri 4 Sartono 50 9 3 7 800 Modal Sendiri Milik Sendiri 5 Kasiman 57 9 2 6 1200 Modal Sendiri Milik Sendiri 6 Sihud 32 9 2 8 1200 Modal Sendiri Milik Sendiri 7 Warto 61 9 2 10 2400 Modal Sendiri Milik Sendiri 8 Daud 62 12 3 15 2000 Modal Sendiri Milik Sendiri 9 Salik 35 9 2 4 1200 Modal Sendiri Milik Sendiri 10 Sulino 49 6 3 8 400 Modal Sendiri Milik Sendiri 11 Cipto 48 12 3 7 3200 Modal Sendiri Milik Sendiri 12 Mariono 52 12 2 25 8000 Modal Sendiri Milik Sendiri 13 Legiono 40 6 3 10 8000 Modal Sendiri Milik Sendiri 14 Tugik 55 9 2 9 2800 Modal Sendiri Milik Sendiri 15 Marno 42 6 2 3 800 Modal Sendiri Milik Sendiri 16 Debi 32 9 4 6 800 Modal Sendiri Milik Sendiri 17 Ronijan 52 12 3 4 1600 Modal Sendiri Milik Sendiri 18 Gitok 53 9 2 7 2000 Modal Sendiri Milik Sendiri 19 Giseh 64 6 2 20 4000 Modal Sendiri Milik Sendiri 20 Sujit 44 12 2 13 6000 Modal Sendiri Milik Sendiri Total 994 186 47 196 55200 Rata-rata 49.7

9.3 2.35

9.8 2760

Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran 2. Jumlah Peralatan Produksi Usaha Pembuatan Batu Bata No. Nama Tungku Mesin Press Batu Bata Parang Sekop Cangkul Angkong Gancu Tojok Barak Dapur Becak Papan Kuas Plastik Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Kg 1 Pak Rusli J. 6 1 2 2 5 2 2 2 3 1 1 50 1 10 2 Mbah Marwan 12 1 2 2 5 4 3 2 6 1 1 60 1 15 3 Suwardi 10 1 1 1 8 2 3 2 5 1 1 50 1 10 4 Sartono 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 1 5 5 Kasiman 6 1 1 1 4 2 2 2 3 1 1 40 1 10 6 Sihud 4 1 1 1 6 1 2 1 2 1 1 30 1 5 7 Warto 6 1 1 1 5 2 2 2 3 1 1 50 1 10 8 Daud 8 1 1 1 5 2 2 2 4 1 1 50 1 10 9 Salik 6 1 1 1 5 1 2 1 3 1 1 50 1 10 10 Sulino 6 1 2 1 4 1 1 1 4 1 1 40 1 10 11 Cipto 6 1 1 1 5 2 2 1 3 1 1 40 1 10 12 Mariono 12 1 2 2 5 2 2 2 5 1 1 60 1 15 13 Legiono 12 1 3 3 10 2 4 3 6 1 1 60 1 15 14 Tugik 6 1 1 2 5 2 2 2 4 1 1 50 1 10 15 Marno 6 1 1 2 5 2 2 2 3 1 1 50 1 10 16 Debi 4 1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 30 1 5 17 Ronijan 6 1 2 2 5 2 2 2 3 1 1 40 1 10 18 Gitok 8 1 1 2 5 2 2 2 5 1 1 50 1 10 19 Giseh 10 1 2 3 10 4 4 2 5 1 1 50 1 10 20 Sujit 12 1 2 3 10 3 4 2 5 1 1 50 1 15 Total 150 20 30 34 111 41 45 35 75 20 20 930 20 205 Rata-rata 7,5 1 1,5 1,7 5,55 2,05 2,25 1,75 3,75 1 1 46,5 1 10,25 Universitas Sumatera Utara 62 Lampiran 3. Biaya Penyusutan: Tungku Sampel Jumlah Harga Beli Total Nilai Akhir Umur Ekonomis Biaya Penyusutan unit Rpunit Rp Rp tahun Per Bulan Rp 1 6 250,000 1,500,000 10 12,500 2 12 200,000 2,400,000 10 20,000 3 6 250,000 1,500,000 10 12,500 4 6 220,000 1,320,000 10 11,000 5 6 250,000 1,500,000 10 12,500 6 6 250,000 1,500,000 10 12,500 7 6 250,000 1,500,000 10 12,500 8 6 250,000 1,500,000 10 12,500 9 6 250,000 1,500,000 10 12,500 10 6 230,000 1,380,000 10 11,500 11 6 250,000 1,500,000 10 12,500 12 12 200,000 2,400,000 10 20,000 13 12 200,000 2,400,000 10 20,000 14 6 250,000 1,500,000 10 12,500 15 6 250,000 1,500,000 10 12,500 16 6 220,000 1,320,000 10 11,000 17 6 250,000 1,500,000 10 12,500 18 6 250,000 1,500,000 10 12,500 19 12 200,000 2,400,000 10 20,000 20 12 200,000 2,400,000 10 20,000 Total 150 4,670,000 34,020,000 200 283,500 Rata-rata 7.5 233,500 1,701,000 10 14,175 Universitas Sumatera Utara 63 Lanjutan Lampiran 3. Biaya Penyusutan: Mesin Press Batu Bata Sampel Jumlah Harga Beli Total Nilai Akhir Umur Ekonomis Biaya Penyusutan unit Rpunit Rp Rp tahun Per Bulan Rp 1 2 30,000,000 30,000,000 10 250,000 2 4 25,000,000 25,000,000 10 208,333 3 1 25,000,000 25,000,000 10 208,333 4 1 30,000,000 30,000,000 10 250,000 5 1 30,000,000 30,000,000 10 250,000 6 1 30,000,000 30,000,000 10 250,000 7 1 30,000,000 30,000,000 10 250,000 8 2 25,000,000 25,000,000 10 208,333 9 1 30,000,000 30,000,000 10 250,000 10 2 30,000,000 30,000,000 10 250,000 11 1 25,000,000 25,000,000 10 208,333 12 2 30,000,000 30,000,000 10 250,000 13 3 30,000,000 30,000,000 10 250,000 14 1 25,000,000 25,000,000 10 208,333 15 1 25,000,000 25,000,000 10 208,333 16 2 30,000,000 30,000,000 10 250,000 17 2 30,000,000 30,000,000 10 250,000 18 2 28,000,000 28,000,000 10 233,333 19 3 30,000,000 30,000,000 10 250,000 20 3 25,000,000 25,000,000 10 208,333 Total 36 563,000,000 563,000,000 200 4,691,667 Rata-rata 1.8 28,150,000 28,150,000 10 234,583 Universitas Sumatera Utara 64 Lanjutan Lampran 3. Biaya Penyusutan: Parang Sampel Jumlah Harga Beli Total Nilai Akhir Umur Ekonomis Biaya Penyusutan unit Rpunit Rp Rp tahun Per Bulan Rp 1 2 50,000 100,000 3 2,778 2 2 50,000 100,000 3 2,778 3 1 70,000 70,000 3 1,944 4 1 65,000 65,000 3 1,806 5 1 50,000 50,000 3 1,389 6 1 58,000 58,000 3 1,611 7 1 55,000 55,000 3 1,528 8 1 70,000 70,000 3 1,944 9 1 60,000 60,000 3 1,667 10 2 58,000 116,000 3 3,222 11 1 70,000 70,000 3 1,944 12 2 50,000 100,000 3 2,778 13 3 50,000 150,000 3 4,167 14 1 60,000 60,000 2 2,500 15 1 57,000 57,000 3 1,583 16 2 55,000 110,000 3 3,056 17 2 50,000 100,000 3 2,778 18 1 65,000 65,000 3 1,806 19 2 50,000 100,000 3 2,778 20 2 55,000 110,000 2 4,583 Total 30 1,148,000 1,666,000 58 48,639 Rata-rata 1.5 57,400 83,300

2.9 2,432