54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ketersedian input untuk bahan baku, modal, dan tenaga kerja pada usaha
pembuatan batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar tersedia di daerah penelitian.
2. Pendapatan yang diperoleh pengrajin batu bata dengan tandan kosong kelapa
sawit sebagai bahan bakar di daerah penelitian sebesar Rp 3.722.321 per periode produksi 1 bulan dan Rp 644.277 per 10.000 batu bata.
3. Usaha pembuatan batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan
bakar layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai RC Ratio yang lebih besar dari 1 1.47 1, jumlah produksi abu tandan
kosong yang berada diatas BEP volume produksi 57,550 39,405.65, dan harga jual yang berada diatas BEP Harga 200 137.30.
4. Peenggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam usaha
pembuatan batu bata memiliki dampak positif baik bagi pengrajin maupun lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
55
6.2 Saran 6.2.1 Saran Kepada Pemerintah
Pemerintah sebaiknya mengadopsi penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam proses produksi batu bata, lalu mensosialisasikannya kepaa
seluruh pemilik usaha batu bata di Indonesia, agar pemilik usaha batu bata tidak lagi menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar yang notabene susah didapat
sekarang ini dan harganya yang juga lebih mahal. Sehingga hal ini otomatis akan mengurangi penebangan hutan secara liar yang marak terjadi belakangan ini. Selain
itu, dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit, ada hasil sampingan yang didapat, yaitu abu tandan kosong kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai pupuk.
Diharapkan juga kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan industri-industri kecil di daerah-daerah ini. Berntuk perhatian yang paling dibutuhkan oleh pemilik
usaha batu bata adalah bantuan dana serta bantuan bahan baku dan bahan penunjang
6.2.2 Saran Kepada Pengrajin Batu Bata
Diharapkan kepada pemilik usaha untuk lebih meningkatkan skala usaha mereka, karena industry kecil seperti ini membutuhkan banyak biaya, tetapi penerimaan
yang diperoleh hanya selisih sedikit dengan biaya tersebut, sehingga pendapatan bersih yang didapat juga sedikit. Namun apabila industrinya semakin besar, maka
penerimaan yang diperoleh juga akan semakin tinggi dan pendapatan bersih juga semakin tinggi.
6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
56 Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menganalisis perbandingan
apakah lebih untung menggunakan kayu bakar atau menggunakan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam proses produksi batu bata, diperhitungkan
juga mengenai hasil sampingan atau ampas yang dapat diolah lagi dan turut menghasilkan keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
57
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2001. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Anonimous.
2011. Pembangunan
di Negara
Berkembang Online
orinkaltimindonesia.wordpree.com, diakses pada 1 Juli 2015. Aryafatta.
2008. Mengolah
Limbah Sawit
Jadi Bioetanol
Online .
http:Aryafatta.com20080601Mengolah-limbah-sawit-jadi- bioetanol.html. diakses pada 20 Februari 2015.
Darnoko. 1992. Potensi Pemanfaatan Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit Melalui Biokonversi
. Berita Penelitian Perkebunan. Medan. Gaspersz, V. 1996. Manajemen Kualitas, Penerapan Konsep-Konsep Kualitas
dalam Manajemen Bisnis Total . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hansen dan Mowen, 2001. Manajemen Biaya Buku II. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Kasmir, dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Cetakan ke-4. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Mubyarto. 2001. Pengantar Ekonomi Petani. LP3ES. Jakarta. . 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta
Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya edisi 5. Aditya Media. Yogyakarta. Murray, A. A. 2011. Dampak Sosio-Ekonomi dan Ekologi Ka wasan Industri Batu
Bata Kasus Kampung Ater dan Ciawitan Desa Gorowong Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor, Jawa Barat
. [Skripsi]. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi
Manusia. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nata, S. 2014. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung, Online.
http:www.academia.edu5063238BIAYA_BAHAN_BAKU_DAN_BIA YA_TENAGA_KERJA_LANGSUNG
, diakses 22 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
58 Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu
Hingga Hilir . Penebar Swadaya. Jakarta.
Pasaribu, R.B.F.
2010. Industri
dan Industrialisasi
Online .
Rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id diakses pada 1 Juli 2015. Purwanto. 2003. “Perubahan Pola Pencaharian Nafkah Masyarakat Petani di
Sekitar Kawasan Industri Kasus di Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur”. [tesis]. Bogor [ID]: Sekolah Pascasarjana IPB.
Raha, S. 2014. Perkembangan Industri di Era Globalisasi Ekonomi Dunia Terhadap Pendapatan Nasional Indonesia Online
. slideshare.net diakses pada 1 Juli 2015.
Sajogyo. 1996. Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. Bina Rena Prawira. Jakarta
Siahaan. 1996. Pola Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian. Jakarta. Siant
uri, R.N.S. “Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang Studi Kasus: Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau”. Skripsi Sarjana
tak diterbitkan. Universitas Sumatera Utara. Singarimbun, M. dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta. Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sukirno, S. 2002. Teori Mikro Ekonomi Cetak. Rajawali Press. Jakarta. Suwardono. 2002. Mengenal Pembuatan Bata, Genteng, dan Geteng Berglasir .
Yrama Widta. Bandung.
Universitas Sumatera Utara
59 Syahruddin. 1998. Pengembangan Industri dan Perdagangan Luar Negeri. Pusat
Penelitian Andalas. Padang. Tambunan. 1999. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia . Mutiara
Sumber Widya. Jakarta. Umar, H. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 1. Karakteristik Responden Pemilik Usaha Pembuatan Batu Bata Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar
No. Nama
Umur Tingkat
Jumlah Tanggungan Lama Berusaha
Luas Lokasi Status Kepemilikan
Status Kepemilikan Tahun
Pendidikan Jiwa
Tahun Usaha m2
Modal Usaha Lahan Usaha
1 Pak Rusli J.
56 9
2 4
1600 Modal Sendiri
Milik Sendiri 2
Mbah Marwan 75
9 1
25 5200
Modal Sendiri Milik Sendiri
3 Suwardi
35 12
2 5
2000 Modal Sendiri
Milik Sendiri 4
Sartono 50
9 3
7 800
Modal Sendiri Milik Sendiri
5 Kasiman
57 9
2 6
1200 Modal Sendiri
Milik Sendiri 6
Sihud 32
9 2
8 1200
Modal Sendiri Milik Sendiri
7 Warto
61 9
2 10
2400 Modal Sendiri
Milik Sendiri 8
Daud 62
12 3
15 2000
Modal Sendiri Milik Sendiri
9 Salik
35 9
2 4
1200 Modal Sendiri
Milik Sendiri 10 Sulino
49 6
3 8
400 Modal Sendiri
Milik Sendiri 11 Cipto
48 12
3 7
3200 Modal Sendiri
Milik Sendiri 12 Mariono
52 12
2 25
8000 Modal Sendiri
Milik Sendiri 13 Legiono
40 6
3 10
8000 Modal Sendiri
Milik Sendiri 14 Tugik
55 9
2 9
2800 Modal Sendiri
Milik Sendiri 15 Marno
42 6
2 3
800 Modal Sendiri
Milik Sendiri 16 Debi
32 9
4 6
800 Modal Sendiri
Milik Sendiri 17 Ronijan
52 12
3 4
1600 Modal Sendiri
Milik Sendiri 18 Gitok
53 9
2 7
2000 Modal Sendiri
Milik Sendiri 19 Giseh
64 6
2 20
4000 Modal Sendiri
Milik Sendiri 20 Sujit
44 12
2 13
6000 Modal Sendiri
Milik Sendiri
Total 994
186 47
196 55200
Rata-rata 49.7
9.3 2.35
9.8 2760
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 2. Jumlah Peralatan Produksi Usaha Pembuatan Batu Bata
No. Nama
Tungku Mesin Press
Batu Bata Parang
Sekop Cangkul
Angkong Gancu
Tojok Barak
Dapur Becak
Papan Kuas
Plastik Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit Unit
Kg
1 Pak Rusli J.
6 1
2 2
5 2
2 2
3 1
1 50
1 10
2 Mbah Marwan
12 1
2 2
5 4
3 2
6 1
1 60
1 15
3 Suwardi
10 1
1 1
8 2
3 2
5 1
1 50
1 10
4 Sartono
4 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 30
1 5
5 Kasiman
6 1
1 1
4 2
2 2
3 1
1 40
1 10
6 Sihud
4 1
1 1
6 1
2 1
2 1
1 30
1 5
7 Warto
6 1
1 1
5 2
2 2
3 1
1 50
1 10
8 Daud
8 1
1 1
5 2
2 2
4 1
1 50
1 10
9 Salik
6 1
1 1
5 1
2 1
3 1
1 50
1 10
10 Sulino
6 1
2 1
4 1
1 1
4 1
1 40
1 10
11 Cipto
6 1
1 1
5 2
2 1
3 1
1 40
1 10
12 Mariono
12 1
2 2
5 2
2 2
5 1
1 60
1 15
13 Legiono
12 1
3 3
10 2
4 3
6 1
1 60
1 15
14 Tugik
6 1
1 2
5 2
2 2
4 1
1 50
1 10
15 Marno
6 1
1 2
5 2
2 2
3 1
1 50
1 10
16 Debi
4 1
2 2
3 2
1 1
2 1
1 30
1 5
17 Ronijan
6 1
2 2
5 2
2 2
3 1
1 40
1 10
18 Gitok
8 1
1 2
5 2
2 2
5 1
1 50
1 10
19 Giseh
10 1
2 3
10 4
4 2
5 1
1 50
1 10
20 Sujit
12 1
2 3
10 3
4 2
5 1
1 50
1 15
Total 150
20 30
34 111
41 45
35 75
20 20
930 20
205 Rata-rata
7,5 1
1,5 1,7
5,55 2,05
2,25 1,75
3,75 1
1 46,5
1 10,25
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 3. Biaya Penyusutan: Tungku Sampel
Jumlah Harga Beli
Total Nilai Akhir
Umur Ekonomis Biaya Penyusutan
unit Rpunit
Rp Rp
tahun Per Bulan Rp
1 6
250,000 1,500,000
10 12,500
2 12
200,000 2,400,000
10 20,000
3 6
250,000 1,500,000
10 12,500
4 6
220,000 1,320,000
10 11,000
5 6
250,000 1,500,000
10 12,500
6 6
250,000 1,500,000
10 12,500
7 6
250,000 1,500,000
10 12,500
8 6
250,000 1,500,000
10 12,500
9 6
250,000 1,500,000
10 12,500
10 6
230,000 1,380,000
10 11,500
11 6
250,000 1,500,000
10 12,500
12 12
200,000 2,400,000
10 20,000
13 12
200,000 2,400,000
10 20,000
14 6
250,000 1,500,000
10 12,500
15 6
250,000 1,500,000
10 12,500
16 6
220,000 1,320,000
10 11,000
17 6
250,000 1,500,000
10 12,500
18 6
250,000 1,500,000
10 12,500
19 12
200,000 2,400,000
10 20,000
20 12
200,000 2,400,000
10 20,000
Total 150
4,670,000 34,020,000
200 283,500
Rata-rata 7.5
233,500 1,701,000
10 14,175
Universitas Sumatera Utara
63
Lanjutan Lampiran 3. Biaya Penyusutan: Mesin Press Batu Bata Sampel
Jumlah Harga Beli
Total Nilai Akhir
Umur Ekonomis Biaya Penyusutan
unit Rpunit
Rp Rp
tahun Per Bulan Rp
1 2
30,000,000 30,000,000
10 250,000
2 4
25,000,000 25,000,000
10 208,333
3 1
25,000,000 25,000,000
10 208,333
4 1
30,000,000 30,000,000
10 250,000
5 1
30,000,000 30,000,000
10 250,000
6 1
30,000,000 30,000,000
10 250,000
7 1
30,000,000 30,000,000
10 250,000
8 2
25,000,000 25,000,000
10 208,333
9 1
30,000,000 30,000,000
10 250,000
10 2
30,000,000 30,000,000
10 250,000
11 1
25,000,000 25,000,000
10 208,333
12 2
30,000,000 30,000,000
10 250,000
13 3
30,000,000 30,000,000
10 250,000
14 1
25,000,000 25,000,000
10 208,333
15 1
25,000,000 25,000,000
10 208,333
16 2
30,000,000 30,000,000
10 250,000
17 2
30,000,000 30,000,000
10 250,000
18 2
28,000,000 28,000,000
10 233,333
19 3
30,000,000 30,000,000
10 250,000
20 3
25,000,000 25,000,000
10 208,333
Total 36
563,000,000 563,000,000
200 4,691,667
Rata-rata 1.8
28,150,000 28,150,000
10 234,583
Universitas Sumatera Utara
64
Lanjutan Lampran 3. Biaya Penyusutan: Parang Sampel
Jumlah Harga Beli
Total Nilai Akhir
Umur Ekonomis Biaya Penyusutan
unit Rpunit
Rp Rp
tahun Per Bulan Rp
1 2
50,000 100,000
3 2,778
2 2
50,000 100,000
3 2,778
3 1
70,000 70,000
3 1,944
4 1
65,000 65,000
3 1,806
5 1
50,000 50,000
3 1,389
6 1
58,000 58,000
3 1,611
7 1
55,000 55,000
3 1,528
8 1
70,000 70,000
3 1,944
9 1
60,000 60,000
3 1,667
10 2
58,000 116,000
3 3,222
11 1
70,000 70,000
3 1,944
12 2
50,000 100,000
3 2,778
13 3
50,000 150,000
3 4,167
14 1
60,000 60,000
2 2,500
15 1
57,000 57,000
3 1,583
16 2
55,000 110,000
3 3,056
17 2
50,000 100,000
3 2,778
18 1
65,000 65,000
3 1,806
19 2
50,000 100,000
3 2,778
20 2
55,000 110,000
2 4,583
Total 30
1,148,000 1,666,000
58 48,639
Rata-rata 1.5
57,400 83,300
2.9 2,432