Analisis Pendapatan Usaha Pembuatan Batu Bata

45 tenaga kerja dalam keluarga TKDK ataupun tenaga kerja luar keluarga TKLK berdasarkan hasil wawancara, selama ini pengrajin batu bata belum pernah mengalami kekurangan tenaga kerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tenaga kerja usaha pembuatan batu bata tersedia di daerah penelitian.

5.3 Analisis Pendapatan Usaha Pembuatan Batu Bata

Untuk menghitung besarnya pendapatan, perlu diketahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan usaha tersebut. Biaya dibagi menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variable. Berikut tabel-tabel mengenai biaya tetap, biaya variable, dan penerimaan. Tabel 15. Rata-Rata Biaya Tetap Usaha Pembuatan Batu Bata di Daerah Penelitian No. Uraian Per Bulan Rp Per 10.000 Batu Bata Rp 1 Penyusutan Alat-Alat a. Tungku 14.175 2.654 b. Mesin Press Batu Bata 234.583 47.522 c. Parang 2.432 459 d. Sekop 1.631 304 e. Cangkul 7.901 1.418 f. Angkong 15.425 2.895 g. Gancu 926 170 h. Tojok 1.254 236 i. Barak 396.667 70.134 j. Dapur 24.083 4.861 k. Becak 7.250 1.441 l. Papan 18.125 3.424 m. Kuas 583 118 n. Plastik 7.000 1.276 2 PBB 3.633 578 Total Biaya Tetap 735.670 137.489 Sumber: Data Primer Diolah Dari Lampiran 9 dan 17, 2015 Universitas Sumatera Utara 46 Dari Tabel 15 diketahui biaya penyusutan tungku dalam satu bulan adalah Rp 14.175 dan untuk 10.000 batu bata dibutuhkan biaya sebesar Rp 2.645. Kemudian biaya penyusutan mesin press batu bata dalam satu bulan sebesar Rp 234.583 dan untuk 10.000 batu bata biayanya sebesar Rp 47.522. Selanjutnya biaya penyusutan parang sebesar Rp 2.432bulan dan Rp 45910.000 batu bata. Untuk biaya penyusutan sekop dibutuhkan biaya Rp 1.631bulan atau Rp 30410.000 batu bata. Kemudian biaya penyusutan cangkul dalam satu bulan adalah Rp 7.901 dan untuk 10.000 batu bata dibutuhkan Rp 1.418. Selanjutnya untuk angkong dibutuhkan biaya penyusutan sebesar Rp 15.425bulan atau Rp 2.89510.000 batu bata. Biaya penyusutan gancu dalam satu bulan adalah Rp 926 dan Rp 170 untuk 10.000 batu bata. Selanjutnya biaya penyusutan tojok adalah Rp 1.254bulan dan untuk 10.000 batu bata biayanya Rp 236. Kemudian barak dibutuhkan biaya penyusutan sebesar Rp 396.667 bulan atau Rp 70.13410.000 batu bata. Selanjutnya biaya penyusutan dapur dalam sebulan adalah Rp 24.083 dan untuk 10.000 batu bata biayanya Rp 4.861. Selanjutnya untuk becak biaya penyusutannya sebesar Rp 7.250bulan atau Rp 1.44110.000 batu bata. Untuk papan biaya penyusutannya sebesar Rp 18.125bulan atau Rp 3.42410.000 batu bata. Selanjutnya biaya penyusutan kuas adalah Rp 583bulan atau Rp 11810.000 batu bata. Terakhir untuk plastik dibutuhkan biaya penyusutan sebesar Rp 7.000bulan atau Rp 1.27610.000 batu bata. Setelah itu biaya Pajak Bumi dan Bangunan PBB dalam satu bulan sebesar Rp 3.633 atau untuk 10.000 batu bata sebesar Rp 578. Sehingga total biaya tetap per periode produksi satu bulan adalah Rp 735.670 dan untuk 10.000 batu bata dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp 137.489. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 16. Rata-Rata Biaya Variabel Usaha Pembuatan Batu Bata di Daerah Penelitian No. Uraian Per Bulan Rp Per 10.000 Batu Bata Rp 1 Bahan Baku 2.160.000 365.486 2 Bahan Penunjang a. Tandan Kosong Kelapa Sawit 602.000 . 107.799 b. Sekam 63.000 11.455 c. Solar 39.710 6.900 d. CPO 22.050 3.889 3 Tenaga Kerja 4.258.700 740.000 Total Biaya Variabel 7.145.460 1.235.529 Sumber: Data Primer Diolah Dari Lampiran 10 dan 18, 2015 Dari Tabel 16 dapat dikatakan bahwa total biaya variabel usaha pembuatan batu bata per periode produksi satu bulan sebesar Rp 7.145.460 atau sebesar Rp 1.235.529 untuk 10.000 batu bata, dengan rincian biaya bahan baku sebesar Rp 2.160.000bulan dan Rp 365.48610.000 batu bata. Kemudian untuk biaya bahan penunjang yaitu tandan kosong kelapa sawit, sekam, solar, dan CPO dibutuhkan biaya dalam satu bulan masing-masing sebesar Rp 602.000, Rp 63.000, Rp 39.710, dan Rp22.050 atau untuk 10.000 batu bata masing-masing biayanya sebesar Rp 107.799, Rp 11.455, Rp 6.900, dan Rp 3.889. Selanjutnya biaya tenaga kerja dibutuhkan Rp 4.258.700bulan dan Rp 740.000 10.000 batu bata. Berdasarkan uraian diatas dapat dianalisis besarnya pendapatan bersih dari usaha pembuatan batu bata per bulan maupun per 10.000 batu bata. Dapat dilihat pada Tabel 17 berikut. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 17. Total Pendapatan Usaha Pembuatan Batu Bata di Daerah Penelitian Tahun 2015 No. Uraian Per Bulan Per 10.000 Batu Bata 1 Produksi Batu Bata buah 57.550 10.000 2 Harga Jual Batu Bata Rpbuah 200 200 3 Produksi Abu TKKS Kg 667,5 123,53 4 Harga Jual Abu TKKS Rpkg 140 140 5 Penerimaan Batu Bata Rp 11.510.000 2.000.000 6 Penerimaan Abu TKKS Rp 93.450 17.294 7 Total Penerimaan Rp 11.603.450 2.017.294 8 Total Biaya Produksi Rp 7.881.129 1.373.017 9 Pendapatan Bersih Rp 3.722.321 644.277 Sumber: Data Primer Diolah Dari Lampiran 13 dan 21, 2015 Dari Tabel 17 dapat dikatakan bahwa produksi batu bata per bulan sebanyak 57.550 buah dengan harga jual Rp 200buah, sehingga diperoleh penerimaan batu bata sebesar Rp 11.510.000 per bulan. Kemudian produksi abu tandan kosong kelapa sawit per bulan diperoleh 667,5 kg dengan harga jual Rp 140kg, sehingga diperoleh penerimaan abu tandan kosong kelapa sawit sebesar Rp 93.450. Selanjutnya diperoleh total penerimaan dengan menjumlahkan kedua penerimaan tersebut, menghasilkan Rp 11.603.450. Sehingga diperoleh selisih antara total penerimaan dan total biaya produksi, yaitu pendapatan bersih usaha pembuatan batu bata di daerah penelitian adalah Rp 3.722.321 per periode produksi satu bulan. Dapat dilihat juga produksi batu bata per 10.000 batu bata dengan harga jual yang sama, diperoleh penerimaan batu bata sebesar Rp 2.000.000. Kemudian produksi abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 123,53 kg, diperoleh penerimaan abu tandan kosong sebesar Rp17.294. Sehingga diperoleh total penerimaan sebesar Rp 2.017.294 per 10.000 batu bata. Diketahui total biaya produksi per 10.000 batu bata Universitas Sumatera Utara 49 Rp 1.373.017. Dengan demikian diperoleh total pendapatan bersih usaha pembuatan batu bata di daerah penelitian adalah Rp 644.277 per 10.000 batu bata.

5.4 Analisis Kelayakan Usaha