Metode Analisis Data Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Batu Bata Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar (Studi Kasus: Desa Jentera Barat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat)

21 yang dibutuhkan 6. Ketersediaan input bahan baku, modal, tenaga kerja Responden Wawancara Kuisioner

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menjawab Hipotesis 1, dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan informasidata tentang ketersediaan input bahan baku, modal, tenaga kerja di daerah penelitian. Untuk menyelesaikan masalah 2, maka akan dianalisis dengan menggunakan rumus pendapatan. - Penerimaan TR = Y. Py Dimana: TR = Total Penerimaan Total Revenue Rp Y = Produksi yang diperoleh kg Py = Harga jual Rp - Biaya Produksi TC = FC + VC Dimana: TC = Total biaya Rp FC = Biaya tetap Rp VC = Biaya variable Rp Maka Pendapatan dapat dihitung dengan rumus Pd = TR – TC Universitas Sumatera Utara 22 Dimana: Pd = Pendapatanusaha abu janjang TR = Total Revenu Total Penerimaan TC = Total Cost Total Biaya Soekartawi, 2002. Hipotesis 2 dianalisis dengan memperhitungkan RC Ratio dan Break Even Point BEP. - RC Ratio Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antar penerimaan dan biaya. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut: RC = �� � � � � � R = Py.Y C = FC + VC RC = ��.� ��+�� Dimana: R = Penerimaan Rp C = Biaya Rp Py = Harga Output Rp Y = Output kg FC= Biaya tetap Rp VC = Biaya tidak tetap Rp Universitas Sumatera Utara 23 Dengan kriteria uji; a. Jika RC 1 maka usaha pembuatan batu bata layak diusahakan b. Jika RC 1 maka usaha pembuatan batu bata tidak layak diusahakan c. Jika RC = 1 maka usaha pembuatan batu bata impas Soekartawi, 1994 - Break Even Point BEP adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengantotal cost. Dihitung menggunakan rumus berikut: BEP Volume Produksi = Total Biaya Produksi Harga di Tingkat Produsen BEP Harga Produksi = Total Biaya Produksi Total Produksi Kriteria uji: a. BEP Volume Produksi Produksi yang dihasilkan, maka usaha layak b. BEP Volume Produksi = Produksi yang dihasilkan, maka usaha mencapai titik impas, artinya tidak untung dan tidak rugi c. BEP Volume Produksi Produksi yang dihasilkan, maka tidak layak d. BEP Harga Produksi Harga jual produk, maka usaha layak e. BEP Harga Produksi = HArga jual produk, maka usaha mencapai titik impas, artinya tidak untung dan tidak rugi f. BEP Harga Produksi Harga jual produk, maka usaha tidak layak Untuk menyelesaikan masalah 4, dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan informasidata tentang penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam usaha pembuatan batu bata di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara 24

3.5 Defenisi Dan Batasan Operasional