16 Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan
dan pengeluaran dari usahatani tersebut. Penerimaan adalah perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran atau biaya yang
dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut Ahmadi, 2001.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai analisis kelayakan yang menjadi rujukan adalah Sianturi 2013 dengan judul “Analisis Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten
Deli Serdang”, dimana hasil penelitian tersebut adalah nilai RC 1 1,18 1, jumlah produksi batu bata berada diatas BEP produksi 84.900 70.247,92, dan
harga jual batu bata juga berada diatas BEP harga 301,67 252,31, yang berarti industri batu bata layak untuk diusahakan di daerah penelitian.
2.3 Kerangka Pemikiran
Industri pembuatan batu bata dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar bergerak di bidang produksi batu bata. Dikarenakan bahan
bakar yang digunakan adalah tandan kosong kelapa sawit, tentunya memiliki dampak bagi pengrajin batu bata dan llingkungan, baik dampak positif ataupun
negatif, serta dalam pembakaran tandan kosong tersebut dihasilkan abu yang dapat dijual karena berguna sebagai bahan baku pupuk kalium, sehingga penerimaan
yang diperoleh pengrajin batu bata berasal dari dua jenis produk, yaitu batu bata itu sendiri dan abu tandan kosong kelapa sawit.
Dalam mengusahakan pembuatan batu bata ini diperlukan input produksi berupa bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Tentunya untuk menyediakan semua input
produksi ini dibutuhkan biaya produksi, yang nantinya akan mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
17 pendapatan pengrajin batu bata. Pengrajin harus memperhitungkan setiap biaya
produksi yang dikeluarkan agar dapat menentukan harga jual produk. Jumlah produksi yang dihasilkan akan mempengaruhi penerimaan usaha.
Penerimaan yang dikurangi dengan biaya produksi akan menghasilkan pendapatan usaha tersebut. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh pengrajin batu bata
tergantung dari penerimaan dan juga biaya produksinya. Dari segala aspek yang telah dibahas, yaitu biaya produksi, penerimaan, dan
pendapatan, akan dilihat kelayakan usaha pembuatan batu bata dengan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar ini.
Skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Industri Pembuatan Batu Bata
Ketersediaan Input: -
Bahan Baku -
Modal -
Tenaga Kerja Produk Utama
Batu Bata
Penerimaan Biaya Produksi
Pendapatan
Analisis Kelayakan
Layak Tidak
Layak Ampas Abu
Tandan Kosong Dampak
Pemakaian TKKS
Universitas Sumatera Utara
18
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan: : menyatakan pengaruh
2.4 Hipotesis Penelitian