Badan Bangunan Tipe 1 Rumah Karo Keluarga Tarigan .1 Kepala Bangunan

Bagian atap pada bangunan utama rumah tipe 1 termasuk ke dalam atap bertingkat susun 2. Atap bangunan utama untuk tipe 1 rumah Karo ini menggunakan material ijuk. Pada bagian atap tidak banyak mengalami transformasi, dari bagian materialnya, masih sama dengan rumah tradisional Karo yang menggunakan material atap ijuk. Pada bagian atap bangunan tambahan rumah tipe 1 yang berada dalam kotak warna merah termasuk ke dalam atap setengah miring dengan material seng. Material seng adalah material yang tergolong kepada material modern. Hal tersebut tergolong pada faktor perubahan teknologi.

4.2.2 Badan Bangunan

Untuk mencapai ruang dalam bangunan penghuni menggunakan tangga sebagai akses untuk masuk. Umumnya pada rumah Adat Karo Siwaluh jabu anak tangga pada bagian depan bangunan berjumlah 3 anak tangga sedangkan pada Kepala Bangunan Badan Bangunan Kaki Bangunan Gambar 4.8 Tipe 1 Tampak Depan Rumah Karo Keluarga Tarigan Desa Lingga Sumber: Digambar Ulang Gambar 4.9 Tipe 1 Tampak Depan Rumah Karo Keluarga Tarigan Desa Lingga Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas Sumatera Utara bagian belakang bangunan berjumlah 5 anak tangga, serta bahan material yang digunakan adalah kayu atau bambu. Pada tangga rumah tipe 1 ditemukan anak tangga yang berjumalah 3 anak tangga, tangga ini terletak di atas tanah dengan material tangga semen. Tangga pada tipe 1 rumah Karo hanya terdapat pada bagian depan rumah. Bagian badan bangunan cenderung secara visual berbentuk segi empat yang terdiri dari 2 kelompok jendela dan 1 pintu masuk di bagian tampak depan rumah. Adapun jendela berbentuk panel dan terdiri dari dua buah daun jendela. Bagian pintu terdiri dari dua buah daun pintu berbentuk panel, masing-masing daun pintu memiliki 2 buah pola segi empat. Sehingga secara keseluruhan pintu memiliki 4 pola segi empat. Pintu pada rumah tipe 1 dibuat berdiri tegak sejajar dengan dinding bangunan dengan tinggi pintu 2 meter, sedangkan pintu pada bangunan rumah Adat Karo Siwaluh Jabu dibuat miring sejajar mengikuti dinding bangunan dengan sudut kemirigan 40° dengan tinggi pintu setinggi orang dewasa, sehingga ketika masuk ke dalam rumah, harus membungkukan badan yang berarti Anak Tangga Pintu Depan Gambar 4.10 Tangga Masuk Pada Tipe 1 Rumah Karo Sumber: Digambar Ulang Universitas Sumatera Utara setiap orang yang akan masuk ke dalam rumah harus menghormati pemilik rumah atau orang yang berada di dalam rumah. Pada jendela rumah tipe 1 di buat tegak lurus sejajar dengan dinding bangunan rumah tipe 1. Terdapat 8 buah jendela. 2 di bagian depan, 2 di belakang, dan 4 di kanan kiri bangunan. Sedangkan jendela pada rumah tipe 1 Dibuat miring 40 cm keluar mengikuti kemiringan dinding. Terdapat 8 buah jendela. 2 di bagian depan, 2 di belakang, dan 4 di kanan kiri bangunan. Bagian dinding bangunan terbuat dari material papan, sehingga secara visual bagian ini terlihat seperti susunan garis horizontal. Dinding pada bangunan rumah tipe 1 tegak lurus terhadap balok lantai dengan sudut 90°, sedangkan dinding pada rumah Adat Karo Siwaluh Jabudinding ini tidak dibentuk lurus, namun memiliki kemiringan sekitar 40° keluar. Dinding ruang bangunan yang miring ini juga sebagai lambang pertemuan dunia tengah yang dipercaya sebagai tempat tinggal manusia dengan langit yang dipercaya sebagai tempat para Dewa Gambar 4.11 Jendela Rumah Tipe 1 Sumber: Digambar Ulang Gambar 4.12 Pintu Rumah Tipe 1 Sumber: Digambar Ulang Universitas Sumatera Utara bersemayam. Kemudian pada umumnya pada bagian depan rumah Adat Karo Siwaluh Jabu terdapat teras serambi, Namun ditemukan pada bagian depan rumah tipe 1 tidak terdapat teras serambi. Adanya perubahan dari material dan bentuk pada dinding, tergolong pada faktor perubahan gaya hidup dan perubahan teknologi.

4.2.3 Kaki Bangunan