Tangga Serambi Ture – Naki-naki Dinding Suhi Cuping Sudut Dinding Pintu

Gambar 2.12 Sketsa Pondasi Rumah Adat Karo Sumber : karo.or.id

2. Tangga

Pada bangunan ini dibutuhkan tangga untuk memasukinya karena letaknya yang beradap pada ketingian dua meter dari muka tanah. Tangga terbuat dari bambu berdiameter kurang lebih 15 cm. Terdapat dua buah tangga. Di bagian muka berjumlah tiga sedangkan di bagian belakang berjumlah lima. Gambar 2.13 Tangga Rumah Adat Karo Sumber : karo.or.id Universitas Sumatera Utara

3. Serambi Ture – Naki-naki

Merupakan bagian muka yang tersusun dari rangkaian bayu yang rapat diameter kurang lebih 10-15cm. Bagian ini merupakan tempat yang pada siang hari digunakan untuk menganyam bagi kaum wanita, dan tempat pertemuan pada malam hari. Penopang serambi ini adalah bayu yang memiliki diameter lebih besar. Gambar 2.14 Serambi Ture-Naki-naki Sumber : sorasirulo.net

4. Dinding

Terbuat dari jenis kayu yang sama dengan kolom, yaitu kayu ndrasi yang berbentuk papan atau lembaran. Masing-masing papan ini diikat dengan tali retret yang terbuat dari ijuk atau rotan. Penalian ini menggunakan suatu pola anyaman yang disebut pola cicak. Dinding ini tidak dibentuk lurus, namun memiliki kemiringan sekitar 40° keluar. Dinding ruang bangunan yang miring ini juga sebagai lambang pertemuan dunia tengah yang dipercaya sebagai tempat tinggal manusia dengan langit yang dipercaya sebagai tempat para Dewa bersemayam. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 Dinding Rumah Adat Karo Sumber : sorasirulo.net

5. Suhi Cuping Sudut Dinding

Terbuat dari kayu yang sudah tua, yang berupa lembar papan yang berukuran 4x30cm. Posisinya terletak pada sudut-sudut dinding yang berfungsi untuk menahan dan memikul dinding. Pemasangannya dengan menggunakan sambungan pen. Cuping ini dibentuk dengan pola ukiran. Gambar 2.16 Suhi Cuping Sudut Dinding Sumber : sorasirulo.net Universitas Sumatera Utara

6. Pintu

Terbuat dari kayu yang sudah tua berupa dua lembaran kayu tebal yang masing-masing berukuran 5 x 40 cm. Tinggi pintu dibuat setinggi orang dewasa dengan posisi kedua pintu menghadap ke arah timur dan barat. Dipasang pada dinding bangunan yang miring, di atas balok bulat yang dipasang mengelilingi bangunan. Balok ini sendiri berfungsi untuk menahan dinding bangunan.

7. Labah – Jendela