Sampel Metode Pengumpulan Data

3.3 Sampel

Dalam penelitian kualitatif, sampling dimaksudkan untuk memilah sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber. Hal ini bertujuan untuk merinci ciri khas yang ada. Maksud kedua dari sampling yaitu untuk mengumpulkan informasi yang akan dijadikan acuan dari rancangan teori. Maka dari itu, dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel yang random,yang ada sampel bertujuan purpossive sampling, oleh Moleong, 2005. Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui metode purpossive sampling, yang dimaksud dengan purpossive sampling adalah metode pengambilan sampel yang disengaja atau ditentukan dikarenakan sampel tersebut memenuhi kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditentukan Sinulingga, 2011. Kriteria yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berdasarkan elemen-elemen pembentuk Arsitektur Karo yang sudah mengalami transformasi arsitektural. Keragaman pada elemen-elemen yang terdapat pada bagian eksterior bangunan dilihat berdasarkan kriteria berikut yakni : gaya arsitektur, elemen fasad dan ornamentasinya. Objek pada penelitian ini adalah elemen-elemen pembentuk Arsitektur Karo yang telah mengalami transformasi arsitektural pada bangunan Rumah tinggal suku Karo. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dipilihlah elemen-elemen yang bercirikan Aristektur Karo dan elemen-elemen yang bercirikan Arsitektur Karopada bagian bangunan yang mengalami transformasi yang signifikan yang terdapat di lokasi penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

a Data primer yaitu data yang didapat peneliti dengan cara mencari data langsung dari sumbernya Sinulingga, 2011. Adapun metode pengumpulan data primer yang dilakukan dalam penelitian ini : • Observasi lapangan survey visual, dilakukan dengan pengambilan gambar pada bagian bangunan rumah tinggal suku Karo melalui kamera. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan gambaran umum mengenai bagian bangunan di lokasi penelitian seperti tampilan fasad, langgam arsitektur, dll. Gambar yang diambil adalah fasad bangunan secara keseluruhan, elemen-elemen pada bagian eksterior salah satunya mencakup bagian fasad bangunan seperti jendela, pintu, ornamen dan lainnya dan bagian denah bangunan untuk mengetahui tata letak ruang dalam bangunan. • Sketsa atau menggambar ulang , pada tahap ini dilakukan penggambaran ulang pada bagian eksterior bangunan rumah tinggal suku Karo. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara detail mengenai elemen- elemen Arsitektur Karo sebagai pembentuk bagian eksterior rumah tinggal suku Karo di lokasi penelitian serta penggambaran ulang bagian denah ruang dalam bangunan. Foto-foto hasil pemotretan dari survey lapangan akan dijadikan acuan untuk penggambaran ulang bagian bangunan rumah tinggal suku Karo seakurat mungkin. Selanjutnya, gambar bagian bangunan rumah tinggal suku Karo pada langkah ini nantinya akan digunakan untuk menganalisa elemen-elemen Arsitektur Karo sebagai pembentuk bagian rumah tinggal suku Karo. Universitas Sumatera Utara • Wawancara, dilakukan dengan cara mewawancara narasumber yang dianggap memenuhi syarat. Narasumber dianggap mengetahui dan memahami informasi yang terkait dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data baik secara lisan ataupun tulisan, dokumen, gambar mengenai objek dan kawasan penelitian. b Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolah data tersebut sehingga peneliti tidak perlu mencarinya secara langsung Sinulingga, 2011. Adapun metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini : • Studi literatur, dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai elemen-lemen pembentuk Arsitektur Karo dari literatur mengenai Arsitektur Karo. Langkah selanjutnya adalah menentukan teori, setelah pencarian data dari literatur, maka dipilihlah teori yang dirasa sesuai dengan peneliti untuk diterapkan dalam penelitian. • Studi penelitian sejenis, dilakukan dengan cara mencari penelitian- penelitian dengan judul serupa untuk dibandingkan dan dijadikan acuan dalam penelitian.

3.5 Obyek Penelitian