4.3.5. Bangunan Tambahan
Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat penambahan ruang dibagian belakang yang berfungsi sebagai kamar mandi dan wc, apabila dibandingkan
dengan rumah Adat Karo Mecu yang tidak memiliki bangunan dibelakang rumah yang menapak ke tanah bagian dindingnya. Faktor penambahan ruang dibagian
halaman belakang rumah ini karena pentingnya ruang kamar mandi dan wc bagi pemilik rumah yang tidak lagi melakukan aktivitas mandi dan buang air ke sungai.
Berikut ini adalah gambar denah yang memperlihatkan adanya penambahan ruang pada bagian depan bangunan utama.
Gambar 4.50 Tipe 2 Tampak Depan Rumah Karo Keluarga Sinulingga Desa Lingga
Sumber: Digambar Ulang Gambar 4.51 Rumah Adat Karo
Sumber: Sorasirulo.net
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
= Ruang utama atau bangunan utama
= Ruang tambahan atau bangunan tambahan
Gambar 4.52 Denah Tipe 1 Rumah Karo Keluarga Tarigan di Desa Lingga
Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat pada gambar denah diatas. Penambahan ruang di depan bangunan utama terdiri dari 2 ruang kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat
mandi, buang air, dan aktivitas mencuci. Bangunan tambahan pada bagian belakang bangunan utama di bangun pada tahun 2005, sehingga usia bangunan
saat ini adalah 10 tahun. Faktor adanya penambahan ruang adalah karena pentingnya ruang kamar mandi dan wc bagi pemilik rumah yang tidak lagi
melakukan aktivitas mandi dan buang air ke sungai.
Gambar 4.53 Denah Bangunan Tambahan Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar tampak depan bangunan utama dan bangunan tambahan pada tipe 2 rumah Karo keluarga Sinulingga Desa Lingga. Material
pada bagian atap dari bangunan tambahan adalah seng, dan memiliki bentuk atap setengah miring, yang teritisan atapnya jatuh kedepan bangunan tambahan,
kemudian bahan material yang digunakan oleh bangunan tambahan adalah bahan material batu bata yang diplester dengan semen. Bangunan tambahan tidak
memiliki tiang pondasi, sehingga bangunan tambahan langsung menapak pada tanah. Dapat disimpulkan bahwa dari bentuk bangunan dan struktur serta bahan
material pada bangunan tambahan tidak memiliki keselarasan dengan bangunan utama. Pada bangunan tambahan memiliki tampungan air berupa bak, sumber
airnya di alirkan selang dari tetangga sebelah rumah Karo keluarga Sinulingga yang sudah memiliki sumur bor.
Gambar 4.54 Tampak Depan Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Dokumen Pribadi
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
= Ruang utama atau bangunan utama
= Ruang tambahan atau bangunan tambahan
Berikut ini adalah gambar tampak samping kiri bangunan utama dan bangunan tambahan pada tipe 2 rumah Karo keluarga Sinulingga Desa Lingga.
Dapat dilihat pada bagian tampak samping kiri bangunan tambahan juga tidak memiliki keselarasan bentuk bangunan dan struktur serta bahan material dengan
bangunan utama.
Gambar 4.55 Tampak Depan Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
= Ruang utama atau bangunan utama
= Ruang tambahan atau bangunan tambahan
Gambar 4.56 Tampak Samping Kiri Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar tampak samping kanan bangunan utama dan bangunan tambahan pada tipe 2 rumah Karo keluarga Sinulingga Desa Lingga.
Dapat dilihat pada bagian tampak samping kanan bangunan tambahan juga tidak memiliki keselarasan bentuk bangunan dan struktur serta bahan material dengan
bangunan utama.
Keterangan:
= Ruang utama atau bangunan utama
= Ruang tambahan atau bangunan tambahan
Gambar 4.57 Tampak Samping Kanan Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Digambar ulang
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar tampak belakang bangunan utama dan bangunan tambahan pada tipe 2 rumah Karo keluarga Sinulingga Desa Lingga.
Dapat dilihat pada bagian tampak samping kanan bangunan tambahan juga tidak memiliki keselarasan bentuk bangunan dan struktur serta bahan material dengan
bangunan utama.
Keterangan:
= Ruang utama atau bangunan utama
= Ruang tambahan atau bangunan tambahan
Gambar 4.58 Tampak Depan Tipe 2 Rumah Karo Keluarga Sinulingga
Sumber: Digambar ulang
Universitas Sumatera Utara
Bangunan tambahan ini terlihat jelas memiliki transformasi arsitektural jika di bandingkan dengan bangunan utamanya, namun bangunan tambahan ini
tetap menyatu dengan bangunan utama yang memiliki jenis bangunan yang masih menggunakan material dan bentuk yang tradisional, hal ini yang menjadikan
bangunan ini unik dan juga meskipun adanya transformasi arsitektural, bangunan rumah Karo keluarga Sinulingga di Desa Lingga ini tetap tidak menghancurkan
bangunan aslinya. Adanya bangunan tambahan pada rumah tinggal suku Karo tipe 2 disebabkan oleh Faktor perubahan budaya dan perubahan gaya hidup.
Sedangkan perubahan pada bagian material bangunan disebabkan oleh faktor perubahan teknologi dan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Tipe 3 Rumah Karo Keluarga Mahmud Ginting 4.4.1 Kepala Bangunan