BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muara Sungai Asahan yang berada di Kota Tanjung Balai merupakan perairan yang sangat padat aktivitas, karena di wilayah ini terdapat dua pelabuhan yang
letaknya berhadapan langsung dengan pelabuhan negara tetangga Malasya atau Port Klang. Lokasi pelabuhan yang pertama terletak di Teluk Nibung dan lebih dikenal
dengan nama Pelabuhan Teluk Nibung yang berada di ambang luar Sungai Asahan. Letak kedua pelabuhan yang berada di pemukiman yang sangat padat penduduknya
menyebabkan berbagai dampak lingkungan seperti berkurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada di perairan tersebut. Selain limbah domestik dari
pemukiman, terdapatnya beberapa gudang ikan dan industri di sepanjang muara sungai ini tentunya akan memberi andil terjadinya degradasi ekosistem di perairan
ini. Produktivitas primer fitoplankton merupakan salah satu sumber oksigen di
perairan. Oksigen yang dihasilkan digunakan dalam proses-proses ekologis di perairan, misalnya respirasi dan dekomposisi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas primer fitoplankton, khususnya di perairan estuari diantaranya adalah ketersediaan nutrien, cahaya matahari, suhu dan salinitas Nybakken, 1992.
Meningkatnya penggunaan perairan sebagai sarana berbagai macam kegiatan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat dapat menyebabkan perubahan pada faktor-faktor tersebut. Keberadaan dan aktivitas fitoplankton berhubungan dengan lingkungan perairan sekitarnya.
Kondisi lingkungan yang paling besar pengaruhnya terhadap fitoplankton diantaranya adalah cahaya dan unsur hara Madubun, 2008. Kedua faktor tersebut terdistribusi
secara tidak merata di perairan. Hal ini terjadi karena adanya masukan berbagai zat buangan dari darat dan sifat hidromorfologi perairan sehingga berdampak terhadap
produktivitas primer fitoplankton dan pada akhirnya berdampak pada perairan Muara Teluk Nibung.
1.2 Rumusan Masalah
Pertumbuhan dan produksi fitoplankton sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, cahaya matahari, suhu, salinitas. Tingginya tingkat pemanfaatan di
perairan Muara Teluk Nibung menjadi penyebab limpahan bahan organik. Bertambahnya kandungan bahan organik di perairan meningkatkan kebutuhan
oksigen untuk dekomposisi. Salah satu yang mensuplai kebutuhan oksigen di perairan adalah fitoplankton. Di sisi lain bertambahnya bahan organik akibat berbagai aktivitas
masyarakat di sepanjang perairan seperti pelabuhan, pemukiman padat penduduk, industri dapat mengakibatkan penurunan atau pengurangan kecerahan perairan
sehingga menurunkan penetrasi cahaya secara mencolok, yang selanjutnya hal ini dapat menurunkan fotosintesis fitoplankton dan mempengaruhi nilai produktivitas.
sehubungan dengan hal tersebut, maka muncul berbagai pertanyaan berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana produktivitas primer fitoplankton di perairan Muara Sungai Asahan
Tanjung Balai. 2.
Bagaimana hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton tersebut dengan faktor biofisik kimia perairan Muara Sungai Asahan.
3. Bagaimana korelasi antara produktivitas primer fitoplankton dengan konsentrasi
klorofil a di perairan Muara Sungai Asahan Tanjung Balai.
1.3 Tujuan Penelitian