Cara Menggunakan Berbagai Kanban Konstan,

2.6. Cara Menggunakan Berbagai Kanban

9 Langkah-langkah dalam menggunakan Kanban dapat dilihat pada Gambar 2.3 Gambar 2.3 Langkah-langkah dalam menggunakan kanban Langkah-langkah dalam penggunaan Kanban adalah sebagai berikut: 1. Pembawa dari proses berikutnya pergi kegudang proses terdahulu dengan kanban pengambilan yang disimpan dalam pos Kanban pengambilan yaitu kotak atau berkas penerima bersama palet kosong peti kemas yang ditaruh di atas forklift atau jip. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Bila pembawa proses berikutnya mengambil suku cadang di gudang A, Pembawa itu melepaskan Kanban perintah produksi yang dilampirkan pada unit fisik dalam palet perhatikan bahwa tiap palet mempunyai satu lembar Kanban dan menaruh Kanban ini dalam pos penerima Kanban. Ia juga meninggalkan palet kosong di tempat yang ditunjuk oleh orang yang ada pada proses terdahulu. 9 Ibid, pp.28-32 Universitas Sumatera Utara 3. Untuk tiap Kanban perintah-produksi yang dilepaskannya, ditempat itu ia menempelkan satu Kanban pengambilan. Ketika menukarkan kedua jenis Kanban itu, dengan hati-hati ia membandingkan Kanban Pengambilan dengan Kanban perintah-produksi untuk melihat konsistensinya. 4. Bila Pekerjaan di mulai pada proses berikutnya, Kanban pengambilan harus ditaruh dalam pos Kanban Pengambilan. 5. Pada proses terdahulu, Kanban perintah-produksi harus dikumpulkan dari pos penerimaan Kanban pada waktu tertentu. 6. Menghasilkan suku cadang sesuai dengan urutan nomor Kanban perintah- produksi didalam pos. 7. Ketika diolah, unit fisik dan Kanban itu harus bergerak secara berpasangan. 8. Bila unit fisik diselesaikan dalam proses ini, unit ini dan Kanban perintah- produksi ditaruh di gudang A, Sehingga pembawa dari proses berikutnya dapat mengambilnya kapan saja.

2.7. Peramalan Produksi

10 Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis produk apa yang diperlukan what, jumlahnya how many, dan kapan dibutuhkan when. Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. 10 Rosnani Ginting, Sistem Produksi, 2007, Penerbit: Graha Ilmu, pp.31-68 Universitas Sumatera Utara Taksonomi peramalan dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Taksonomi Peramalan Berdasarkan waktu maka tujuan peramalan dapat dibagi atas: Juru Opini Peramalan Kualitati f Metode Delphi Gabung Tenaga Penjualan Kuantitatif Time Series Regresi Kausal Koefisien korelasi Koefisie Rata-rata Regresi linier Eksponential Smoothing Dekomposisi Moving Average Smoothing Pemodelan Ekonomik Survei Pasar Universitas Sumatera Utara a. Peramalan Jangka pendek Short Term Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management. b. Jangka Menengah Medium Term Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management. c. Jangka Panjang Long Term Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.

2.7.1. Metode Peramalan Kualitatif Judgement Methode

Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut : a. Metode Delphi, Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru. b. Dugaan manajemen management estimate atau Panel Consensus, dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen. c. Riset Pasar market research, merupakan metode peramalan berdasarkan hasil-hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga pemasar produk. d. Metode kelompok terstruktur structured group methods, seperti metode Delphi, dan lain lain. e. Analogi historis Historical Analogy, merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu yang dapat disamakan secara Analogi. Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Metode Peramalan Kuantitatif Statistical Method

Prosedur yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif adalah: 1. Definisikan tujuan peramalan. 2. Pembuatan diagram pencar. 3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai. 4. Hitung parameter – parameter fungsi peramalan. 5. Hitung kesalahan setiap metode peramalan. 6. Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil. 7. Lakukan verifikasi peramalan. A. Metode Time Series Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisis ini, yaitu : a. Pola Siklis Cycle, penjualan produk memiliki siklus yang berulang sesuai Gambar 2.5. b. Pola Musiman Seasonal, pola penjualan yang berulang setiap periode. Pola data musiman dapat dilihat pada Gambar 2.6. Biaya Waktu Gambar 2.5 Pola Siklis Biaya Waktu Gambar 2.6 Pola Musiman Universitas Sumatera Utara c. Pola Horizontal, pola data terjadi bila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata sesuai Gambar 2.7. d. Pola Trend, pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus menerus sesuai Gambar 2.8. Adapun metode peramalan yang termasuk model time series diantaranya adalah Metode Penghalusan Smoothing, dimana metode smoothing digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, terdiri dari beberapa jenis, antara lain : 1. Metode Rata-rata Bergerak Moving Average, terdiri atas : - Single Moving Average SMA - Linier Moving Average LMA Biaya Waktu Gambar 2.7 Pola Horizontal Gambar 2.8 Pola Trend Biaya Waktu Universitas Sumatera Utara - Weigthed Moving Average 2. Metode Exponential Smoothing, terdiri atas : - Single Exponential Smoothing - Double Exponential Smoothing DES - Exponential Smoothing dengan musiman B. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Bentuk fungsi dari metode ini yaitu:

a. Konstan,

dengan fungsi peramalan sesuai persamaan 2.1. Y t = a…………….…………………………..2.1 dimana a = Σ Y I N; Y t = nilai tambah N = jumlah periode

b. Linier,