Perbandingan layout awal dan hasil rancangan persiapan pra Kanban dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Perbandingan layout awal dan hasil rancangan persiapan pra Kanban Keterangan
layout awal layout hasil rancangan
1. Tata letak pabrik
lantai produksi. -
Berdasarkan tempat ruang yang tersedia, belum teratur.
- Berdasarkan product
layout, mengikuti pola pengaturan tata letak
pabrik Systematic Layout Planning SLP
2. Aliran material
- Aliran material tidak teratur,
bergerak sesuai dengan urutan proses kegiatan tanpa
memperhitungkan jarak antara stasiun kerja.
- Aliran material mengalir
dengan pola Zig-zag, sesuai dengan tata letak
pabrik yang telah dilakukan.
3. Daerah
penumpukan -
Masih berada disetiap mesin dan tidak teratur.
- Disusun berdasarkan
kemudahan untuk melalukan proses
selanjutnya. 4.
Total jumlah mesin
- 12+8+10+8 =38 mesin
- 6+4+3+5 = 18 mesin sesui
dengan perhitungan kebutuhan mesin.
Sumber: Olahan penulis, 2010
Langkah pertama telah selesai dilakukan kemudian dilanjutkan dengan langkah kedua.
6.2. Hubungan Antara Fungsi Kanban dan Aturan yang digunakan
Langkah kedua adalah mengetahui hubungan fungsi Kanban dan aturan yang digunakan, sesuai dengan Tabel 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2 Hubungan Fungsi Kanban dan Aturan yang digunakan Fungsi Kanban
Aturan Kanban 7.
Memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan
7. Proses sesudah mengambil jumlah
barang yang ditunjukkan oleh Kanban dari proses sebelumnya
8. Memberikan informasi produksi
8. Proses terdahulu memproduksi barang
sesuai dengan jumlah dan urutan yang ditunjukkan Kanban
9. Mencegah kelebihan produksi atau
kelebihan pengangkutan 9.
Tidak ada barang yang diangkut tanpa Kanban
10. Berlaku sebagai perintah kerja
yang ditempelkan langsung pada barang
10. Selalu melampirkan Kanban pada
barang
11. Mencegah produk cacat dengan
mengenali proses yang membuat cacat
11. Produk cacat tidak dikirimkan ke
proses berikutnya. Hasilnya adalah 100 barang bebas cacat
12. Mengungkapkan masalah yang ada
dan mempertahankan pengendalian persediaan
12. Kanban menyesuaikan diri terhadap
fluktuasi permintaan.
Sumber: Olahan penulis, 2010
6.3. Penentuan Jumlah Kanban yang digunakan
Langkah ketiga yaitu melakukan perhitungan jumlah Kanban, sesui dengan perhitungan pada Bab V maka Jumlah Kanban adalah 2 dua untuk setiap stasiun kerja. Sistem kanban
adalah sistem tarik, dimana proses sesudah memesan unit yang diperlukan dari proses sebelum dalam jumlah yang tepat pada saat yang tepat, dan kemudian proses sebelum memproduksi unit
tersebut sebanyak yang diambil.
Universitas Sumatera Utara
6.4. Pengaturan Dual Kanban
Sistem Kanban yang digunakan adalah dual Kanban yang menggunakan Kanban Pengambilan Withdrawal Kanban dan Kanban Produksi Production Kanban secara bersama-
sama untuk membantu kelancaran proses produksi. Kanban Pengambilan atau yang disebut dengan Kanban Tarik digunakan sebagai alat yang sah untuk memindahkan material atau
komponen dari proses sebelum ke proses sesudah, sedangkan Kanban produksi digunakan sebagai alat yang sah untuk memerintahkan proses sebelum memproduksi kembali komponen
sebanyak yang dibutuhkan oleh proses sesudah sesuai Gambar 6.2 .
Gambar 6.2. Urutan pekerjaan berdasarkan sistem Kanban
Keterangan gambar: = Aliran Kanban Tarik
= Aliran Kanban Produksi
Pos Kanban printah produksi
Pos Kanban printah produksi
Pos Kanban printah produksi
Pos Kanban pengambilan
Pos Kanban pengambilan
Gudang bahan
baku
Gudang bahan jadi
Pos Kanban printah produksi
Pos Kanban printah produksi
Work Centre IV
Kanban pengambilan
Work Centre III
Kanban pengambilan
Work Centre II
Kanban pengambilan
Work Centre I
Kanban pengambilan
Pos Kanban pengambilan
Pos Kanban pengambilan
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan:
1. Proses akhir work centre IV pergi ke gudang untuk mengambil Kanban pengambilan yang
disimpan dalam pos Kanban pengambilan, kegiatan ini dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian dengan Kanban pengambilan meminta pada proses sebelum
work centre III produk sesuai dengan yang tertera pada kartu Kanban, demikian seterusnya sampai dengan work centre I.
2. Bila pembawa proses berikutnya work centre I mengambil suku cadang di gudang,
pembawa itu melepaskan Kanban perintah produksi yang dilampirkan pada unit fisik dan menaruh Kanban ini dalam pos penerima Kanban. Ia juga meninggalkan kotak kosong di
tempat yang ditunjuk oleh orang yang ada pada proses terdahulu. 3.
Untuk tiap Kanban perintah-produksi yang dilepaskannya, ditempat itu ia menempelkan satu Kanban pengambilan. Ketika menukarkan kedua jenis Kanban itu, dengan hati-hati ia
membandingkan Kanban Pengambilan dengan Kanban perintah-produksi untuk melihat
konsistensinya. 4.
Pada proses terdahulu, Kanban perintah-produksi harus dikumpulkan dari pos penerimaan Kanban pada waktu tertentu.
5. Produksi dilakukan sesuai dengan urutan Kanban perintah-produksi didalam kotak.
6. Ketika diolah, kartu Kanban itu harus bergerak secara berpasangan.
7. Bila pekerjaan selesai dalam proses ini, unit ini dan Kanban perintah-produksi ditaruh di
gudang, sehingga pembawa dari proses berikutnya dapat mengambilnya kapan saja.
Universitas Sumatera Utara
6.5. Rancangan sistem Kanban pada work centre IV