BAB VI HASIL RANCANGAN
Langkah-langkah rancangan sistem Kanban dapat diuraikan sebagai berikut:
6.1. Persiapan Pra Kanban
Rancangan sistem Kanban dapat dilaksanakan jika persiapan pra Kanban telah selesai dilakukan. Persiapan pra Kanban yang dilakukan pada CV. Makmur
Jaya adalah merancang tata letak pabrik bagian produksi, hal ini dilakukan guna melancarkan aliran produksi produk serta mengurangi aktifitas pemborosan
seperti adanya gerakan yang tidak di perlukan dalam melaksanakan pekerjaan, adanya persediaan yang berlebih, adanya kriteria transportasi yaitu pemindahan
bahan baku yang jauh dan adanya waktu menunggu antar proses. Rancangan tata letak pabrik bagian produksi ini dilakukan melalui
tahapan-tahapan pendekatan Systematic Layout Planning SLP. Berdasarkan layout awal, aliran proses dan juga Flow Process Chart FPC perusahaan, maka
penyusunan mesin disusun berdasarkan product layout yaitu sesuai dengan urutan proses kegiatan, dengan pola aliran berbentuk āSā atau zig zag, sehingga proses
produksi berjalan sesuai dengan urutan proses dengan aliran yang teratur. Dalam pembuatan kandang baterai ini dikelompokkan 4 empat stasiun kerja sebagai
awal penyusunan sistem Kanban, hal ini disesuaikan dengan perhitungan jumlah mesin dan operator yang telah dilakukan pada Bab V.
97
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan layout awal dan hasil rancangan persiapan pra Kanban dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Perbandingan layout awal A dan hasil rancangan persiapan pra Kanban B
A
B
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan layout awal dan hasil rancangan persiapan pra Kanban dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Perbandingan layout awal dan hasil rancangan persiapan pra Kanban Keterangan
layout awal layout hasil rancangan
1. Tata letak pabrik
lantai produksi. -
Berdasarkan tempat ruang yang tersedia, belum teratur.
- Berdasarkan product
layout, mengikuti pola pengaturan tata letak
pabrik Systematic Layout Planning SLP
2. Aliran material
- Aliran material tidak teratur,
bergerak sesuai dengan urutan proses kegiatan tanpa
memperhitungkan jarak antara stasiun kerja.
- Aliran material mengalir
dengan pola Zig-zag, sesuai dengan tata letak
pabrik yang telah dilakukan.
3. Daerah
penumpukan -
Masih berada disetiap mesin dan tidak teratur.
- Disusun berdasarkan
kemudahan untuk melalukan proses
selanjutnya. 4.
Total jumlah mesin
- 12+8+10+8 =38 mesin
- 6+4+3+5 = 18 mesin sesui
dengan perhitungan kebutuhan mesin.
Sumber: Olahan penulis, 2010
Langkah pertama telah selesai dilakukan kemudian dilanjutkan dengan langkah kedua.
6.2. Hubungan Antara Fungsi Kanban dan Aturan yang digunakan