BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep
dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.
Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan mengeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena itu, konsep tidak dapat
diamati dan diukur secara langsung. Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi
variabel-variabel. Manfaat kerangka konseptual adalah:
a Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel
bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya. b
Memudahkan penyusunan hipotesis c
Lebih fokus ke dalam permasalahan yang layak diuji.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini agar rancangan sistem kanban dapat diukur maka dijabarkan dalam bentuk variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yaitu sabagai
berikut: a.
Variabel Independent Variabel bebas yaitu variabel yang oleh peneliti diperkirakan menjadi penyebab munculnya atau berubahnya variabel terikat.
Dalam penelitian ini adalah: 1.
Pelancaran produksi 2.
Pembakuan operasi 3.
Pengurangan waktu penyiapan 4.
Aktivitas perbaikan 5.
Rancangan tata ruang mesin dan 6.
Automasi
b. Variabel dependent terikat yaitu variabel yang terjadi atau muncul atau
berubah karena mendapat pengaruh atau disebabkan oleh variabel bebas, yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Menemukan Urutan produksi harian
- Penyesuaian terhadap variasi produk
- Penyiapan eksternal dan internal pada proses awal produksi
- Pendekatan mesin sesuai dengan urutan proses
- Penentuan waktu siklus kegiatan
- Pengecekan secara otonom sistem pengendalian yang kelihatan
- Continue Improvement
Universitas Sumatera Utara
3.2. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman- pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya. Untuk mendapatkan sebuah kerangka berpikir maka diperlukan suatu
pemikiran yang mendalam, tidak menyimpulkan hanya dari fakta yang terlihat atau hanya dari sekedar informasi-informasi yang diperoleh. Kerangka berfikir
rancangan sistem kanban dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Rancangan Sistem Kanban -
Menemukan urutan proses produksi
- Mengevaluasi setiap
pemborosan yang terjadi di CV. Makmur Jaya
- Pendekatan mesin sesuai
dengan urutan proses -
Menentukan jumlah mesin dan operator yang sesuai
- Menentukan peramalan
produksi untuk periode berikutnya
Merancang sistem Kanban pada sistem produksi di CV. Makmur Jaya sehingga
dapat melaksanakan produksi tepat waktu sesuai dengan prinsip JIT.
Rancangan tata
letak pabrik pada departemen
produksi, termasuk
diantaranya: -
Aktivitas perbaikan -
Pelancaran produksi
4 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN