BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan yang beralamat di Jl. TB. Simatupang No. 124 Pinang Baris Medan, Sumatera
Utara. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2010 sampai dengan Agustus 2010.
III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Menurut Singarimbun dan Effendy 2006 bahwa, “Survey adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa,
Universitas Sumatera Utara
“ penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah
penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas
dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan
setelah semua data terkumpul”. III.2.3. Sifat Penelitian
Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatori. Sugiyono 2004 menyatakan bahwa “penelitian eksplanatori merupakan penelitian
yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain”.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, yaitu staffungsional umum yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan dalam jabatan dalam hal ini adalah pendidikan dan pelatihan teknis, yang berjumlah 108 orang dengan rincian seperti dalam Tabel 3.1.
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah StafFungsional Umum Kanreg VI BKN Medan No
BagianBidang Jumlah Orang
1 Bagian Umum
40 2
Bidang Mutasi 9
3 Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun
20 4
Bidang Informasi Kepegawaian 32
5 Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian
7
Jumlah 108
Sumber: Kanreg VI BKN Medan, 2010 Data Diolah
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling karena memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Umar 2008, menyatakan bahwa untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin:
N n =
1 + N e
2
Di mana: n
= Jumlah sampel N
= Jumlah populasi e
= Persen ketidaktelitian dalam pengambilan sampel Populasi N sebanyak 108 orang dan tingkat ketidaktelitian dalam
pengambilan sampel e sebesar 10, maka besarnya sampel adalah: 108
n = = 51,9 → 52 orang pegawai 1 + 108 0,1
2
Universitas Sumatera Utara
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang pegawai staf fungsional umum pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Cara
menentukan sampel berdasarkan asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal. Dan untuk pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Untuk
menentukan besarnya sampel pada setiap strata maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut Nazir, 2005:
ni = NiN x n Di mana:
N = Populasi Ni = Besarnya populasi tiap stratum
n = Jumlah sampel ni = Jumlah sampel stratum ke-1
Perincian pengambilan sampel penelitian berdasarkan jumlah pegawai setiap bagianbidang berdasarkan rumus adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Perincian Pengambilan Jumlah Sampel Penelitian
No BagianBidang
Populasi Orang
Jumlah Sampel Orang
1 Bagian Umum
40 40108 x 52 = 19
2 Bidang Mutasi
9 9108 x 52 = 4
3 Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun
20 20108 x 52 = 10
4 Bidang Informasi Kepegawaian
32 32108 x 52 = 16
5 Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian
7 7108 x 52 = 3
Jumlah 108
52
Universitas Sumatera Utara
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah: 1. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai staffungsional
umum di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan sebagai responden.
2. Wawancara interview yaitu melakukan wawancara secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dengan pihak yang berhak dan berwenang
di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. 3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau
dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan questionaire dan wawancara interview yang diberikan kepada responden
terpilih. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi meliputi
literatur, artikel, jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen tidak bebas atau terikat, yaitu kinerja pegawai Y.
2. Variabel Independen bebas, yaitu pendidikan dan pelatihan X
1
dan pengembangan karir X
2
.
Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Pengukuran
Pendidikan dan pelatihan
X
1
Kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan, dan
pengetahuan pegawai
1. Kesesuaian materi
diklat dengan pekerjaan 2. Kesesuaian
metode diklat dengan sasaran
pencapaian 3. Konsistensi
penyelenggaraan diklat
Skala Likert
Pengembangan Karir X
2
Kesempatan dalam
peningkatan karir
yang dapat dicapai pegawai
dalam organisasi
1. Pendidikan
2. Promosi 3. Pengalaman kerja
4. Masa kerja Skala Likert
Kinerja Pegawai Y
Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawab
yang diberikan
kepadanya 1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja 3. Keandalan kerja
4. Sikap kerja Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
II.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen tidak bebas atau terikat, yaitu pengembangan karir Y.
2. Variabel Independen bebas, yaitu pola karir X
1
dan perencanaan karir X
2
.
Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Pengukuran
Pola Karir X
1
Pola pekerjaan
yang berurutan
membentuk karir seorang pegawai
1. Sasaran karir 2. Persaingan dalam
karir 3. Kejelasan arah karir
4. Peluang peningkatan karir
Skala Likert
Perencanaan Karir X
2
Proses di mana seseorang menyeleksi
tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai
karir yang diinginkan
1. Perlakuan adil dalam berkarir
2. Kepedulian atasan langsung
3. Informasi tentang berbagai peluang
promosi
Skala Likert
Pengembangan Karir Y
Kesempatan dalam peningkatan karir
yang dapat dicapai pegawai dalam
organisasi
1. Pendidikan 2. Promosi
3. Pengalaman kerja 4. Masa kerja
Skala Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas daan reliabilitasnya. Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 tiga puluh orang pegawai Kantor
Universitas Sumatera Utara
Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan yaitu staffungsional umum dan bukan menjadi responden dalam penelitian. Menurut Umar 2008 bahwa “sangat
disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal”. Uji validitas
dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS Statistical Package for the Social Sciences 15.0.
Menurut Sugiyono 2004 menyatakan bahwa “instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel”.
III.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk menentukan validitas
digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15. Menurut Kuncoro 2003, “Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada
angka kritik maka pernyataan tersebut valid”. Sebelum daftar pertanyaan dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dahulu kesahihannya, dengan alat uji validitas.
Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka
korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah
N-2=30-2=28 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja
Butir Instrumen Corrected
Item-Total Correlation
Critical Values
Keterangan
1. Ketepatan waktu
dalam melaksanakan tugas yang diberikan
0,853 0,361
Valid 2. Ketelitian
pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan 0,880
0,361 Valid
3. Upaya pegawai dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan
0,757 0,361
Valid 4. Kepatuhan
pegawai mengikuti
instruksi kerja yang telah diberikan oleh atasan
0,853 0,361
Valid
5. Inisiatif pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaan
0,880 0,361
Valid 6. Kemampuan kerja sama pegawai
dengan rekan-rekan sekerja 0,757
0,361 Valid
7. Loyalitas kerja pegawai kepada Kantor Regional VI BKN Medan
0,853 0,361
Valid 8. Sikap pegawai dengan pegawai lain
dalam bekerja 0,880
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kinerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel kinerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian validitas instrumen variabel pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pendidikan dan Pelatihan
Butir Instrumen Corrected
Item-Total Correlation
Critical Values
Keterangan
1.
Kesesuaian antara materi diklat yang diberikan dengan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan 0,632
0,361 Valid
2.
Jumlah materi yang diberikan dalam diklat dengan yang dibutuhkan dalam pekerjaan
0,447 0,361
Valid
3.
Kesesuaian antara keragaman materi yang diberikan dengan banyaknya jenis pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh pegawai 0,627
0,361 Valid
4.
Kesesuaian antara teknik yang digunakan dalam penyampaian materi diklat dengan
tujuan dalam pencapaian sasaran diklat yang dilaksanakan
0,498 0,361
Valid
5.
Kesesuaian antara kualifikasi para pemateri dalam diklat dengan materi yang diberikan
dalam diklat 0,595
0,361 Valid
6.
Konsistensi penyelenggaraan diklat di lingkungan kerja yang telah dilaksanakan
0,632 0,361
Valid
7.
Kepentingan pelaksanaan
diklat di
lingkungan kerja 0,447
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pendidikan dan pelatihan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel
Universitas Sumatera Utara
pendidikan dan pelatihan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel pengembangan karir dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Karir
Butir Instrumen Corrected
Item-Total Correlation
Critical Values
Keterangan
1. Kesesuaian pendidikan formal yang dimiliki dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan
sehari-hari 0,847
0,361 Valid
2. Dukungan program pendidikan dan pelatihan dalam membantu pengembangan karir
0,906 0,361
Valid 3. Pengelolaan pengembangan karir di instansi ini
0,613 0,361
Valid 4. Jika posisi yang kosong diisi oleh pekerja yang
tidak berkaitan dengan pekerjaannya 0,520
0,361 Valid
5. Kesesuaian antara
sistem promosi
yang dilakukan dengan ketentuanketetapan yang ada
0,657 0,361
Valid 6. Dukungan
pemberian promosi
dalam menciptakan persaingan yang sehat diantara
pegawai 0,847
0,361 Valid
7. Jika pengalaman kerja dijadikan salah satu indikator penilaian dalam peningkatan jabatan
0,906 0,361
Valid 8. Dukungan
pengalaman kerja
dalam pengembangan karir pegawai
0,613 0,361
Valid 9. Jika masa kerja menjadi salah satu faktor
penentu dalam peningkatan karir 0,520
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pengembangan karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel pengembangan karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel pola karir dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pola Karir
Butir Instrumen Corrected
Item-Total Correlation
Critical Values
Keterangan
1. Dukungan dari
kantor tempat
BapakIbu bekerja dalam pemberian kesempatan
yang sama dalam peningkatan karir
0,942 0,361
Valid
2. Kesempatan untuk dipromosikan dalam
mencapai karir
yang BapakIbu inginkan
0,739 0,361
Valid
3. Persaingan dalam mencapai karir di tempat BapakIbu bekerja
0,660 0,361
Valid 4. Kejelasan dalam sasaran karir yang
ingin dituju 0,942
0,361 Valid
5. Ketersediaan peluang
untuk menempati posisi yang diinginkan
dalam karir 0,779
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pola karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel pola karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel perencanaan karir dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Perencanaan Karir
Butir Instrumen Corrected
Item-Total Correlation
Critical Values
Keterangan
1. Efektivitas rencana karir yang telah BapakIbu susun
0,886 0,361
Valid 2. Keadilan program perencanaan karir bagi
setiap pegawai 0,486
0,361 Valid
3. Sikap atasan
dalam mendukung
perencanaan karir yang telah BapakIbu buat
0,390 0,361
Valid
4. Kepedulian atasan
terhadap karir
BapakIbu 0,756
0,361 Valid
5. Keakuratan informasi mengenai peluang karir di tempat kerja
0,544 0,361
Valid 6. Kemudahan untuk memperoleh informasi
mengenai peluang karir yang ada 0,886
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 3.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perencanaan karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel perencanaan karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
III.7.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi skala pengukuran. Data yang diperoleh harus menunjukkan hasil yang stabil dan
konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui konsistensi dari data dilakukan dengan uji reliabilitas konsistensi internal
Sugiyono, 2004. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha á. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha 0,60. Ghozali, 2005.
Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Variabel Alpha
Cronbach’s N of Item
Keterangan
Kinerja Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Karir Pola Karir
Perencanaan Karir 0,955
0,798 0,915
0,925 0.852
8 7
9 5
6 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dari Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen
tersebut reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama
Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama adalah metode regresi linier berganda, dinyatakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Di mana:
Y = Kinerja Pegawai
X
1
= Pendidikan dan Pelatihan X
2
= Pengembangan Karir a
= Konstanta b
1
,b
2
= Koefisien Regresi e
= variabel yang tidak diteliti 1. Uji F uji serempak
Pengujian hipotesis untuk Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak variabel-variabel bebas X
1
, X
2
terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja pegawai. Penguji hipotesis yang digunakan dalam uji secara
simultan adalah sebagai berikut: H
o
: b
1
, b
2
= 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
H
1
: b
1
, b
2
≠ 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
Universitas Sumatera Utara
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini
F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, dengan syarat sebagai berikut: Jika F
hitung
F
tabel,
maka H
o
diterima dan H
1
ditolak, pada á = 5 Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
1
diterima, pada á = 5.
2. Uji t uji parsial
Pengujian hipotesis untuk uji t uji parsial dilakukan untuk melihat pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Penguji
hipotesis yang digunakan dalam uji secara parsial adalah sebagai berikut: H
o
: b
1
, b
2
= 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
H
1
: b
1
, b
2
≠ 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:
F
hitung
F
tabel,
maka H
o
diterima dan H
1
ditolak pada á = 0,025. F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
1
diterima pada á = 0,025.
III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua
Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis kedua adalah metode regresi linier berganda, dinyatakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara