METODOLOGI PENELITIAN Dr. Yenny Absah, M.Si 4. Drs. Rahmat Sumanjaya, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan yang beralamat di Jl. TB. Simatupang No. 124 Pinang Baris Medan, Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2010 sampai dengan Agustus 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Menurut Singarimbun dan Effendy 2006 bahwa, “Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa, Universitas Sumatera Utara “ penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul”. III.2.3. Sifat Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatori. Sugiyono 2004 menyatakan bahwa “penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain”. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, yaitu staffungsional umum yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam jabatan dalam hal ini adalah pendidikan dan pelatihan teknis, yang berjumlah 108 orang dengan rincian seperti dalam Tabel 3.1. berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Jumlah StafFungsional Umum Kanreg VI BKN Medan No BagianBidang Jumlah Orang 1 Bagian Umum 40 2 Bidang Mutasi 9 3 Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun 20 4 Bidang Informasi Kepegawaian 32 5 Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian 7 Jumlah 108 Sumber: Kanreg VI BKN Medan, 2010 Data Diolah Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling karena memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Umar 2008, menyatakan bahwa untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin: N n = 1 + N e 2 Di mana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Persen ketidaktelitian dalam pengambilan sampel Populasi N sebanyak 108 orang dan tingkat ketidaktelitian dalam pengambilan sampel e sebesar 10, maka besarnya sampel adalah: 108 n = = 51,9 → 52 orang pegawai 1 + 108 0,1 2 Universitas Sumatera Utara Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang pegawai staf fungsional umum pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Cara menentukan sampel berdasarkan asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal. Dan untuk pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap strata maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut Nazir, 2005: ni = NiN x n Di mana: N = Populasi Ni = Besarnya populasi tiap stratum n = Jumlah sampel ni = Jumlah sampel stratum ke-1 Perincian pengambilan sampel penelitian berdasarkan jumlah pegawai setiap bagianbidang berdasarkan rumus adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Perincian Pengambilan Jumlah Sampel Penelitian No BagianBidang Populasi Orang Jumlah Sampel Orang 1 Bagian Umum 40 40108 x 52 = 19 2 Bidang Mutasi 9 9108 x 52 = 4 3 Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun 20 20108 x 52 = 10 4 Bidang Informasi Kepegawaian 32 32108 x 52 = 16 5 Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian 7 7108 x 52 = 3 Jumlah 108 52 Universitas Sumatera Utara III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah: 1. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai staffungsional umum di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan sebagai responden. 2. Wawancara interview yaitu melakukan wawancara secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dengan pihak yang berhak dan berwenang di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. 3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan questionaire dan wawancara interview yang diberikan kepada responden terpilih. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi meliputi literatur, artikel, jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen tidak bebas atau terikat, yaitu kinerja pegawai Y. 2. Variabel Independen bebas, yaitu pendidikan dan pelatihan X 1 dan pengembangan karir X 2 . Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Pendidikan dan pelatihan X 1 Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, dan pengetahuan pegawai 1. Kesesuaian materi diklat dengan pekerjaan 2. Kesesuaian metode diklat dengan sasaran pencapaian 3. Konsistensi penyelenggaraan diklat Skala Likert Pengembangan Karir X 2 Kesempatan dalam peningkatan karir yang dapat dicapai pegawai dalam organisasi 1. Pendidikan 2. Promosi 3. Pengalaman kerja 4. Masa kerja Skala Likert Kinerja Pegawai Y Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Keandalan kerja 4. Sikap kerja Skala Likert Universitas Sumatera Utara

II.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen tidak bebas atau terikat, yaitu pengembangan karir Y. 2. Variabel Independen bebas, yaitu pola karir X 1 dan perencanaan karir X 2 . Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Pola Karir X 1 Pola pekerjaan yang berurutan membentuk karir seorang pegawai 1. Sasaran karir 2. Persaingan dalam karir 3. Kejelasan arah karir 4. Peluang peningkatan karir Skala Likert Perencanaan Karir X 2 Proses di mana seseorang menyeleksi tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai karir yang diinginkan 1. Perlakuan adil dalam berkarir 2. Kepedulian atasan langsung 3. Informasi tentang berbagai peluang promosi Skala Likert Pengembangan Karir Y Kesempatan dalam peningkatan karir yang dapat dicapai pegawai dalam organisasi 1. Pendidikan 2. Promosi 3. Pengalaman kerja 4. Masa kerja Skala Likert III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas daan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 tiga puluh orang pegawai Kantor Universitas Sumatera Utara Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan yaitu staffungsional umum dan bukan menjadi responden dalam penelitian. Menurut Umar 2008 bahwa “sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal”. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS Statistical Package for the Social Sciences 15.0. Menurut Sugiyono 2004 menyatakan bahwa “instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel”. III.7.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk menentukan validitas digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15. Menurut Kuncoro 2003, “Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik maka pernyataan tersebut valid”. Sebelum daftar pertanyaan dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dahulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2=30-2=28 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,361. Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian validitas instrumen variabel kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Butir Instrumen Corrected Item-Total Correlation Critical Values Keterangan 1. Ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan 0,853 0,361 Valid 2. Ketelitian pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan 0,880 0,361 Valid 3. Upaya pegawai dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan 0,757 0,361 Valid 4. Kepatuhan pegawai mengikuti instruksi kerja yang telah diberikan oleh atasan 0,853 0,361 Valid 5. Inisiatif pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan 0,880 0,361 Valid 6. Kemampuan kerja sama pegawai dengan rekan-rekan sekerja 0,757 0,361 Valid 7. Loyalitas kerja pegawai kepada Kantor Regional VI BKN Medan 0,853 0,361 Valid 8. Sikap pegawai dengan pegawai lain dalam bekerja 0,880 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kinerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel kinerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian validitas instrumen variabel pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pendidikan dan Pelatihan Butir Instrumen Corrected Item-Total Correlation Critical Values Keterangan 1. Kesesuaian antara materi diklat yang diberikan dengan yang dibutuhkan dalam pekerjaan 0,632 0,361 Valid 2. Jumlah materi yang diberikan dalam diklat dengan yang dibutuhkan dalam pekerjaan 0,447 0,361 Valid 3. Kesesuaian antara keragaman materi yang diberikan dengan banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pegawai 0,627 0,361 Valid 4. Kesesuaian antara teknik yang digunakan dalam penyampaian materi diklat dengan tujuan dalam pencapaian sasaran diklat yang dilaksanakan 0,498 0,361 Valid 5. Kesesuaian antara kualifikasi para pemateri dalam diklat dengan materi yang diberikan dalam diklat 0,595 0,361 Valid 6. Konsistensi penyelenggaraan diklat di lingkungan kerja yang telah dilaksanakan 0,632 0,361 Valid 7. Kepentingan pelaksanaan diklat di lingkungan kerja 0,447 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pendidikan dan pelatihan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Universitas Sumatera Utara pendidikan dan pelatihan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian validitas instrumen variabel pengembangan karir dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Karir Butir Instrumen Corrected Item-Total Correlation Critical Values Keterangan 1. Kesesuaian pendidikan formal yang dimiliki dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan sehari-hari 0,847 0,361 Valid 2. Dukungan program pendidikan dan pelatihan dalam membantu pengembangan karir 0,906 0,361 Valid 3. Pengelolaan pengembangan karir di instansi ini 0,613 0,361 Valid 4. Jika posisi yang kosong diisi oleh pekerja yang tidak berkaitan dengan pekerjaannya 0,520 0,361 Valid 5. Kesesuaian antara sistem promosi yang dilakukan dengan ketentuanketetapan yang ada 0,657 0,361 Valid 6. Dukungan pemberian promosi dalam menciptakan persaingan yang sehat diantara pegawai 0,847 0,361 Valid 7. Jika pengalaman kerja dijadikan salah satu indikator penilaian dalam peningkatan jabatan 0,906 0,361 Valid 8. Dukungan pengalaman kerja dalam pengembangan karir pegawai 0,613 0,361 Valid 9. Jika masa kerja menjadi salah satu faktor penentu dalam peningkatan karir 0,520 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pengembangan karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel pengembangan karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian validitas instrumen variabel pola karir dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pola Karir Butir Instrumen Corrected Item-Total Correlation Critical Values Keterangan 1. Dukungan dari kantor tempat BapakIbu bekerja dalam pemberian kesempatan yang sama dalam peningkatan karir 0,942 0,361 Valid 2. Kesempatan untuk dipromosikan dalam mencapai karir yang BapakIbu inginkan 0,739 0,361 Valid 3. Persaingan dalam mencapai karir di tempat BapakIbu bekerja 0,660 0,361 Valid 4. Kejelasan dalam sasaran karir yang ingin dituju 0,942 0,361 Valid 5. Ketersediaan peluang untuk menempati posisi yang diinginkan dalam karir 0,779 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pola karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel pola karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian validitas instrumen variabel perencanaan karir dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Perencanaan Karir Butir Instrumen Corrected Item-Total Correlation Critical Values Keterangan 1. Efektivitas rencana karir yang telah BapakIbu susun 0,886 0,361 Valid 2. Keadilan program perencanaan karir bagi setiap pegawai 0,486 0,361 Valid 3. Sikap atasan dalam mendukung perencanaan karir yang telah BapakIbu buat 0,390 0,361 Valid 4. Kepedulian atasan terhadap karir BapakIbu 0,756 0,361 Valid 5. Keakuratan informasi mengenai peluang karir di tempat kerja 0,544 0,361 Valid 6. Kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai peluang karir yang ada 0,886 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perencanaan karir memiliki nilai yang besar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel perencanaan karir yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.7.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi skala pengukuran. Data yang diperoleh harus menunjukkan hasil yang stabil dan konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui konsistensi dari data dilakukan dengan uji reliabilitas konsistensi internal Sugiyono, 2004. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha á. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Ghozali, 2005. Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Alpha Cronbach’s N of Item Keterangan Kinerja Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Karir Pola Karir Perencanaan Karir 0,955 0,798 0,915 0,925 0.852 8 7 9 5 6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama adalah metode regresi linier berganda, dinyatakan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Di mana: Y = Kinerja Pegawai X 1 = Pendidikan dan Pelatihan X 2 = Pengembangan Karir a = Konstanta b 1 ,b 2 = Koefisien Regresi e = variabel yang tidak diteliti 1. Uji F uji serempak Pengujian hipotesis untuk Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak variabel-variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja pegawai. Penguji hipotesis yang digunakan dalam uji secara simultan adalah sebagai berikut: H o : b 1 , b 2 = 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan. Universitas Sumatera Utara Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel , dengan syarat sebagai berikut: Jika F hitung F tabel, maka H o diterima dan H 1 ditolak, pada á = 5 Jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H 1 diterima, pada á = 5.

2. Uji t uji parsial

Pengujian hipotesis untuk uji t uji parsial dilakukan untuk melihat pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Penguji hipotesis yang digunakan dalam uji secara parsial adalah sebagai berikut: H o : b 1 , b 2 = 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0 pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu: F hitung F tabel, maka H o diterima dan H 1 ditolak pada á = 0,025. F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H 1 diterima pada á = 0,025. III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis kedua adalah metode regresi linier berganda, dinyatakan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Universitas Sumatera Utara