Pengertian Reksa Dana Reksa Dana
114
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation, misalnya karena defisit anggaran belanja yang
dibiayai dengan pencetakan uang baru, panen yang gagal dan sebgainya. b.
Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation, adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga- harga inflasi di luar negeri atau di negara-negara langganan berdagang negara kita.
Muana Nanga 2001: 241 menjelaskan inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Terdapat tiga teori utama mengenai inflasi menurut Muana Nanga
2001: 252-254 yaitu Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis. Teori Kuantitas mengenai inflasi mengatakan bahwa penyebab utama dari inflasi adalah pertambahan jumlah uang beredar dan psikologi
masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang. Tambahan jumlah uang beredar sebesar x bisa menumbuhkan inflasi kurang dari x, sama dengan x atau lebih besar dari x, tergantung kepada apakah
masyarakat tidak mengharapkan harga naik lagi, akan naik tetapi lebih buruk daripada sekaran atau masa-masa lampau, atau akan naik cepat dari sekarang, atau masa-masa lampau.
Teori Keynes mengatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya. Teori ini menyoroti bagaimana perebutan rejeki antara golongan-golongan masyarakat bisa
menimbulkan permintaan agregat yang lebih daripada jumlah barang yang tersedia yaitu apabila timbul “inflation gap”. Selama inflationary gap tetap ada, selam itu pula proses inflasi berkelanjutan. Teori ini
menarik karena meyoroti peranan sistem distribusi pendapatan dalam proses inflasi, dan menyarankan hubungan antara inflasi dan faktor-faktor non ekonomis.
Teori strukturalis adalah teori inflasi “jangka panjang” karena menyoroti sebab-sebab inflasi yangberasal dari kekuatan struktur ekonomi, khususnya ketegaran suplai bahan makanan dan barang-barang
ekspor. Karena sebab-sebab struktural pertambahan produksi barang-barang ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat
selanjutnya adalah kenaikan harga-harga lain sehingga terjadi inflasi. Inflasi semacam ini tidak bisa diobati hanya dengan misalnya mengurangi jumlah uang beredar, tetapi harus diobati dengan pembangunan sektor
bahan makanan dan ekspor.
Laju inflasi Lipsey G. Richard dkk. 1995 dapat diukur dari perubahan IHK, yaitu indeks harga konsumen yang merupakan indeks harga dari barang yang selalu digunakan para konsumen dengan memakai
indeks harga tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Laju inflasi = IHKt – IHKt-1 x 100
IHKt-1