Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

131 4. Nilai Kurs ternyata tidak signifikan mempengaruhi kinerja ReksaDana.

H. Kerangka Pemikiran

Menurut Eduardus Tandelilin 2001: 3 investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Secara garis besar investasi dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu investasi dalam aktiva rill asset riil dan investasi dalam aktiva keuangan asset financial. Sebagai contoh investasi aktiva rill adalah investasi berupa gedung, mesin, pabrik, saluran distribusi baru dan sebagainya. Sedangkan contoh untuk investasi dalam aktiva keuangan adalah pembelian sertifikat deposito, saham, reksa dana dan obligasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek saham, obligasi oleh manager investasi untuk meraih keuntungan dan kemudian memberikan hasil return kepada pemodal atas penyertaan dananya. Tujuan reksa dana yang umumnya dalah pertumbuhan growth, pendapatan income serta sasaran keseimbangan atau campuran balanced. Dalam Penelitian ini, variabel-variabel independen yang dipilih untuk diteliti adalah inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga bebas risiko Sertifikat 132 Bank Indonesia SBI dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Keempat faktor tersebut secara teoritis sangat berkaitan dengan kinerja portofolio Reksa Dana sehingga diharapkan bisa menjadi indikator kuat bagi investor dalam mengetahui tingkat kinerja dari masing-masing portofolio Reksa Dana. Untuk itu hipotesa mengenai pengaruh keempat faktor tersebut terhadap kinerja Reksa Dana perlu dilakukan sehingga investor mempunyai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama terhadap US Dollar Amerika seringkali dianggap sebagai salah satu indikator dalam perekonomian bangsa. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar di Indonesia seringkali dianggap sebagai indikator ketidakstabilan perekonomian bangsa kita. Hal ini tentu mempengaruhi pada perdagangan saham di pasar bursa dan mempengaruhi perdagangan Reksa Dana di Indonesia yang juga akan mempengaruhi pada keputusan investor untuk melakukan transaksi. IHSG merupakan indikator penting yang menggambarkan situasi pasar yang sebenarnya dimana return dan risiko pasar tersebut dihitung. Return portofolio diharapkan meningkat jika Indeks Harga Saham Gabungan cenderung meningkat demikian juga sebaliknya return tersebut menurun jika IHSG cenderung menurun. Adanya inflasi akan berdampak besar terhadap perekonomian suatu negara. Pada saat terjadi inflasi, harga barang-barang cenderung naik, maka hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. Peningkatan biaya produksi menyebabkan harga jual produk 133 meningkat sehingga akan mengurangi kuantitas produkyang dijual akibatnya laba menurun. Dengan menurunnya kinerja keuangan perusahaan, menyebabkan deviden yang dibagikan kepada pemegang saham berkurang sehingga investor enggan untuk mempertahankan kepemilikannya atas saham perusahaan, yang akhirnya berakibat pada penurunan indeks harga saham sebagai indikator kinerja pasar modal. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kinerja portofolio adalah tingkat suku bunga bebas risiko SBI dimana return portofolio cenderung berkurang jika suku bunga bebas risiko SBI meningkat, sebaliknya return portofolio akan bertambah jika suku bunga bebas risiko menurun. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh kecenderungan pasar untuk menghindari risiko yang tinggi. Melihat hubungan yang cukup erat antara inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga bebas risiko SBI dan IHSG tersebut terhadap kinerja portofolio Reksa Dana, untuk mengetahui keeratan hubungan keempat faktor tersebut dengan Reksa Dana, maka penulis dapat menggambarkan penelitian ini sebagai berikut. Untuk memperjelas bagaimana mekanisme dalam Penulisan ini, maka penulis akan menyajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut: 134 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Pengaruh IHSG, Suku Bunga Bebas Risiko SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Inflasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

I. Hipotesis

Sesuai dengan kerangka pemikiran dan untuk memberi arah pada proses penelitian, di dalam penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: H o 1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari IHSG terhadap kinerja reksa dana H a 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari IHSG terhadap kinerja reksa dana. H o 2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari suku bunga bebas risiko SBI terhadap kinerja reksa dana. IHSG X1 SBI X2 NTR X3 INF X4 REKSA DANA SAHAM Y 135 H a 2 : Terdapat Pengaruh yang signifikan secara parsial dari suku bunga bebas risiko SBI terhadap kinerja reksa dana . H o 3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari inflasi terhadap kinerja reksa dana. H a 3 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari inflasi terhadap kinerja reksa dana. H o 4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana. H a 4 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana. H o 5 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari IHSG, suku bunga bebas risiko SBI, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana. H a 5 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari IHSG, suku bunga bebas risiko SBI, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana. 136

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu dimana penulis langsung melakukan penelitian pada tiga lokasi yaitu Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM, Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilakukan dimulai dari pengumpulan data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian, menginventarisasikan, mengolah data hingga akhirnya diperoleh gambaran yang jelas tentang pokok permasalahan yang diteliti. Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat pengaruh variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Suku Bunga Bebas Risiko SBI, Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Kinerja Reksa Dana Saham yang dicerminkan pada Nilai Aktiva Bersihnya NAB, periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2006.

B. Metode Penentuan

Sampel Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel ini adalah purposive sampling yang berdasarkan judgement sampling. Purposive sampling adalah teknik pemilihan sampel secara tidak acak dan didasarkan pada tujuan tertentu Indrianto dan Supomo, 1999. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan, Suku Bunga Bebas Risiko SBI, inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap kinerja Reksa Dana Saham yang tercatat di Bapepam. Oleh karena itu, maka sampel yang