112
σ
p
= Standar deviasi portofolio Xx
= Proporsi dana yang ditanamkan dalam saham x Xy
= Proporsi dana yang ditanamkan dalam saham y ρ
xy
= Koefisien korelasi sekuritas x dan y σ
x
= Standar deviasi sekuritas x σy
= Standar deviasi sekuritas y Rumus deviasi standar portofolio di atas digunakan bila hanya terdapat dua sekuritas. Dalam portofolio
yang terdiri dari sekuritas atau lebih, rumus yang digunakan adalah:
N N
σ
p²
= ∑ Xi²σi² + ∑ ....................................................................................2.11
i=1 i=1
C. Pengertian IHSG, SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah
1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks harga saham tidak ubahnya seperti sebuah barometer ataupun termometer yang ada di rumah kita. Fungsinya sangat penting karena dapat memberikan ukuran yang dapat membantu kita melihat situasi
bagaimanakah saat ini yang terjadi. Indeks Harga Saham menjadi barometer kesehatan pasar modal yang dapat menggambarkan kondisi bursa efek yang terjadi.
Menurut Vonny Dwiyanti 1998: 54 Indeks Harga Saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atau berbagai macam yang berpengaruh, terutama fenomena-fenomen ekonomi.
Sementara menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001: 95 Indeks Harga Saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham.
Sedangkan menurut Jogiyanto 1998: 48 Indeks Harga Saham Gabungan adalah suatu indeks yang meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan Indeks Harga Saham sebenarnya merupakan angka Indeks Harga Saham yang telah disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk membandingkan kegiatan atau peristiwa, bisa berupa perubahan harga saham, dari waktu ke waktu.
Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu: 1 sebagai indikator trend pasar, 2 sebagai indikator tingkat keuntungan, 3 sebagai tolak ukur benchmark kinerja suatu portofolio, 4
memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5 memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung
indeks, yaitu: 1 Menghitung rata-rata arithmetic mean harga saham yang masuk dalam anggota indeks, 2 Menghitung geometric mean dari indeks individual saham yang masuk anggota indeks, 3 Menghitung rata-
rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan composite menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Jakarta.
Di Bursa Efek Jakarta terdapat 5 lima jenis indeks, antara lain: a.
Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. b. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor.
c. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan
disesuaikan setiap enam bulan setiap awal bulan Febuari dan Agustus. d.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.
e. Indeks Syariah atau JII Jakarta Islamic Index, JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh
BEJ bekerja sama dengan Dana Reksa Invesment Management. Indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasi syariah investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam.
113
Sedangkan yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menurut Vonny Dwiyanti 1999: 55 adalah angka yang menunjukkan situasi pasar efek secara umum karena G adalah gabungan dari
seluruh saham. Kemudian menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001: 96 Indeks Harga Saham Gabungan adalah sekumpulan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
2. Nilai Tukar