Nilai Tukar Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI

113 Sedangkan yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menurut Vonny Dwiyanti 1999: 55 adalah angka yang menunjukkan situasi pasar efek secara umum karena G adalah gabungan dari seluruh saham. Kemudian menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001: 96 Indeks Harga Saham Gabungan adalah sekumpulan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

2. Nilai Tukar

Menurut Salvatore Dominick 1997: 140 kar atau sering disebut dengan kurs adalah jumlah atau harga mata uang domestik dari mata uang luar negeri asing. Kurs ini dipertahankan sama di semua pasar melalui arbitrase. Arbitrase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila harganya rendah dan menjualnya bilamana harganya tinggi. Suatu Penurunan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut dengan depresiasi. Sedangkan kenaikan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut apresiasi. Karena mata uang suatu negara dapat didepresiasi terhadap mata uang dan apresiasi terhadap yang lain maka biasanya dapat dihitung suatu kurs efektif. Kurs efektif merupakan rata-rata tertimbang dari nilai tukar mata uang suatu negara. Pada umumnya kurs ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran dari mata uang asing tersebut.

3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI

Menurut Alfred A Stoneir dan Douglas C Haque 1984 salah satu instrumen moneter yang dapat mempengaruhi atau memotivasi masyarakat maupun pengusaha untuk menabung dan melakukan investasi adalah suku bunga. Penyataan ini sesuai dengan pendapat yang mendefinisikan suku bunga sebagai determinan penting kedua dari volume investasi yang dilakukan dalam suatu periode, sedangkan determinan yang pertama adalah efisiensi modal marginal. Sertifikat Bank Indonesia SBI pertama kali diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama menciptakan instrumen yang diperdagangkan antar bank pada tahun 1971, setelah bank–bank diizinkan menerbitkan sertifikat deposito maka SBI tidak diterbitkan karena sertifikat deposito mampu menggantikan SBI. Sejalan dengan perubahan pendekatan kebijakan moneter pemerintah terutama setelah deregulasi perbankan 1 Juni 1983 maka Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai instrumen dalam melakukan kebijakan operasi terbuka, terutama untuk tujuan konstraksi moneter BI 1999. Berdasarkan SK Direksi BI No.3167KEPDIR tertanggal 23 Juli 1998 tentang penerbitan SBI serta intervensi rupiah yakni Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga atas petunjuk dalam rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto.

4. Inflasi