Teori Ekspor Pengaruh tingkat partisifasi angkatan kerja (TPAK) investasi asing-asing (PMA) dan ekspor terhadar PDRB di DKI Jakarta periode 1987-2009

39 daerahkota perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan-kebijakan internasional yang berorientasi ke luar. Dalam semua kasus, kemandirian yang didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun yang hanya sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya daripada partisipasi ke dalam perdagangan dunia yang benar-benar bebas tanpa batasan atau hambatan apapun Todaro dan Smith, 2004:28.

2. Teori Ekspor

a. Teori Hecksher-Ohlin

Teori modern ini dalam perdagangan internasional dikemukakan pertama kali oleh Bertil Ohlin pada tahun 1933 dalam bukunya “ Interregional and International trade” yang didasarkan sebagian atas tulisan gurunya, yaitu Eli Heckscher, yang ditulisnya pada tahun 1919. Dengan demikian dikenal teori Hecksher-Ohlin. Soelistyo dan Nopirin, 1977:54 Dalam model Hecksher-Ohlin yang sederhana ada beberapa anggapan yaitu; 1 Dua faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan capital. 2 Dua barang yang mempunyai “kepadatan” factor produksi yang tidak sama, yang satu X lebih padat karya, yang lain Y lebih padat capital. 3 Dua Negara yang memiliki jumlah kedua factor produksi yang berbeda. Boediono, 2000:59. 40 Inti dari model Hecksher-Ohlin yang diuraikan diatas adalah suatu Negara lebih cenderung untuk mengekspor barang yang menggunakan lebih banyak factor produksi relative melimpah dinegara tersebut.

b. Model “Dua Kesenjangan” Two Gap

Model dua kesenjangan Two Gap model ini mengatakan bahwa Negara berkembang pada umumnya menghadapi kendala berupa keterbatasan tabungan domestic yang jauh dari mencukupi untuk menggarap segenap peluang investasi yang ada. Secara sederhana model dua kesenjangan sebagai berikut; 1 Kesenjangan tabungan. Dimulai dengan identitas hubungan antara arus pemasukan modal misalnya, selisih antara ekspor dan impor dan dengan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk investasi. 2 Kesenjangan devisa. Didalamnya terdapat perkembangan investasi yaitu antara impor dan ekspor, dalam hal ini tingkat ekspor eksogen, dimana arus modal, pendapatan dan ekspor secara eksogen ditentukan dari luar. Maka salah satu dari kedua ketidaksamaan diatas yang akan menjadi factor penghambat tingkat investasi akan tertekan menjadi lebih rendah oleh salah satu ketidaksamaan tersebut. Todaro, 1998:169-171. 41

3. Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi.