Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi.

41

3. Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi.

Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa- jasa pada suatu tahun tertentu Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan Jhingan, 2000:448. Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut, maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor- faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau keunggulan efisiensi alias produktifitas tenaga kerja. 42 Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menganbil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada umumnya Todaro dan Smith, 2004:28 . Ekspor mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, artinya ketika ekspor mengalami kenaikan maka pertumbuhan ekonomi juga mengalami kenaikan dan sebaliknya apabila ekspor mengalami penurunan maka pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.

E. Penelitian Sebelumnya

Prabowo Supranto 2004, dalam penelitiannya “Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun 1986- 2002”. Data yang digunakan dalam bentuk data tahunan tahun 1986-2002. Dan alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode OLS Ordinary Least Square. Variabel bebas yang digunakan adalah investasi asing, total nilai ekspor, jumlah tenaga kerja, tabungan domestik dan hutang luar negeri. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah variabel investasi asing, total nilai ekpor, jumlah tenaga kerja, dan tabungan domestik, berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan hutang luar negeri, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 43 Jamzani Sodik dan Didi Nuryadin 2008, dengan judul ” Determinan Investasi di daerah: studi kasus propinsi di indonesia”. Dalam penelitian ini menggunakan data panel dan translog model, analisis regresi panel dan pendekatan ekonometri. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah market size PDRB, indicator infrastruktur listrik, indikator ketenagakerjaan angkatan kerja dan upah minimum propinsi, indicator ekonomi ekspor netto danlaju inflasi. Sedangkan variabel terikatnya adalah factor-faktor yang mempengaruhi investasi dalam memilih lokasi tujuan untuk berinvestasi yaitu, PMA dan PMDN. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa variabel market size PDRB berpengaruh di daerah tetapi dengan arah yang negative, untuk indicator infrastruktur yaitu listrik terpasang tidak berpengaruh terhadap pilihan lokasi investasi, sedangkan indicator ketenagakerjaan yaitu angkatan kerja dan upah, hanya angkatan kerja yang berpengaruh dan negative, dan untuk indicator keterbukaan ekonomi yaitu ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap lokasi berinvestasi. Rahmad Bagiyo 2007 “ Analisis kausalitas antara tingkat partisipasi angkatan kerja dengan PDRB didaerah khusus ibu kota Jakarta tahun 1979- 2005”. Dari penelitian ini menunjukan bahwa pada periode 1979 Pertumbuhan tingkat partisipasi angkatan kerja saat itu mengalami kenaikan dan dimana angkatan kerja memulai pekerjaanya untuk menghasikan barang dan jasa yang bernilai ekonomis. Pada pertengahan tahun 1997 dimana Indonesia mengalami krisis manejer, sehingga terjadi 44 perubahan pembangunan ketenagakerjaan dan perkembangan kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya tingkat partisipasi angkatan kerja yang terserap dari berbagai lapangan pekerjaan didaerah tertentu, khususnya di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK dari tahun 2001 ke tahun 2002 mengalami penurunan, Namun pada tahun 2004 sampai 2005 perkembangan ketenagakerjaan mulai mngalami kenaikan yang berarti. Dengan metode kausalitas Granger penelitian ini mencoba mengamati hubungan antara tingkat partisipasi angkatan kerja dengan produk domestic regional bruto didaerah khusus ibu kota Jakarta. Ingin diteliti apakah didaerah ibu kota jakarta telah terjadi mekanisme tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK mendorong pertumbuhan PDRB ataukah pertumbuhan PDRB mendororng TPAK. Hasil analisis tersebut memperlihatkan bahwa TPAK tampaknya tidak terjadi motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi PDRB ibu kota Jakarta. Rus’an Nasrudin dan Nining I. Soesilo 2004 “Perkembangan Perbankan Indonesia: Analisis Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia dan Penyebab-penyebabnya dengan Data Panel 1983- 1999”. Dalam Penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi linier dengan pendekatan kuadrat terkecil OLS dengan teknik data panel. Variabel terikat yang dipakai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi perkapita riilPDRB harga konstan masing-masing daerah. Kemudian variabel bebas dalam model data panel ini adalah indicator perkembangan 45 perbankan yang didefinisikan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen utama, kredit, asset dan dana pihak ketiga yang terhimpun. Dari hasil yang diperoleh bahwa factor penyebab beragamnya pengaruh perkembangan perbankan dan pertumbuhan ekonomi pada sisi intermediasi pada kredit berpengaruh positif yang dipengaruhi oleh fungsi permintaan kredit yaitu factor penarikan investasi di suatu daerah dan du factor lainnya yaitu factor produksi yaitu biaya tenaga kerja dan ketersediaannya. Secara umum indicator perbankan menunjukkan hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Yuni Priadi Utomo 2000 mengenai “Ekspor Mendorong Pertumbuhan atau Pertumbuhan Mendorong Ekspor ”. Sejak industrialisai Indonesia masih bersifat substitusi impor pada periode 1970-an, hingga Indonesia mulai beralih ke strategi promosi ekspor karena krisis harga minyak yang mencapai titik terendah pada agustus 1986, ekspor pada dasarnya telah memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia. Pada periode industrialisasi substitusi impor, ekspor terutama migas dan gas bumi hanya dipandang sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang dominan dan bukan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, ketika Indonesia mulai beralih ke strategi industrialisasi promosi ekspor pandangan tersebut berubah, ekspor kemudian dipandang sebagai sektor yang diharapkan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi export led growth. 46 Dipilihnya strategi industrialisasi promosi ekspor pada hakekatnya dilandasi keyakinan bahwa ekspor akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi export led growth atau export as an angine of growth, padahal dari hasil berbagai penelitian tentang pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, hal tersebut masih menjadi perdebatan. Untuk itulah perlu dilakukan penelitian empiris mengenai apakah mekanisme export led grotwh memang telah terjadi di Indonesia. Apabila mekanisme export led growth ternyata tidak terbukti, berati peralihan strategi industrialisasi tersebut adalah sia-sia. Dengan metode kausalitas Granger penelitian ini mencoba mengamati hubungan antara ekspor dan pendapatan nasional di Indonesia. Ingin diteliti apakah di Indonesia telah terjadi mekanisme ekspor mendorong pertumbuhan ataukah pertumbuhan mendororng ekspor. Hasil analisis tersebut memperlihatkan bahwa mekanisme export led growth ataupun growth led export ternyata tidak terjadi di Indonesia. Ekspor tampaknya menjadi motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nushiwat, Munter, 2010 “ Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi A Re-Pemeriksaan atas hubungan kausalitas di Enam Negara 1981-2005 ” Pada penelitian ini dikatakan bahwa, dalam banyak kasusu, kausalitas berlangsung dari pertumbuhan ekonomi ke ekspor pertumbuhan. Untuk mendudkung argument ini, dimulai dengan memeriksa bukti mengenai kausalitas dalam studi empiris yang dilakukan pada subjek ini, dalam 47 penelitian ini menguji secara empiris dengan arah sebab-akibat antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Alat analisis yang digunakan adalah metode uji kausalitas Granger pada data time series dari enam negara Brasil, India, Indonesia, Korea Selatan, Meksiko dan Thailand. Hasil dari pengujian mengungkapkan bahwa ekspor saling mempengaruhi yaitu, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi ekspor dan ekspor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Svetlana Ledyaeva dan Mikael Linden, 2006 “ Investasi Asing Langsung dan Pertumbuhan Ekonomi: Bukti Empiris dari daerah Rusia. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah model Solow-Swan Neoklasik yang ditentukan untuk menentukan dampak FDI terhadap pertumbuhan per kapita di 74 wilayah Rusia selama periode 1996-2003. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model data panel dalam estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada FDI umum komponen investasi terkait tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Rusia pada periode yang dianalisis. Daerah pertumbuhan menjelaskan berawal dari tingkat perkembangan ekonomi, krisis keuangan 1998, investasi domestic, dan ekspor. Namun beberapa bukti FDI berpengaruh positif terhadap agregat pendapatan yang lebih tinggi. Hasil lain yang menarik adalah ketersediaan sumber daya alam yang merangsang pertumbuhan wilayah, sedangkan daerah miskin tidak signifikan. FDI memainkan peranan penting dalam proses pertumbuhan baru wilayah Rusia. 48 Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya No. Peneliti Tahun Peneliti Judul Metode Hasil 1. Yuni Priadi Utomo 2000 Ekspor mendorong pertumbuhan atau pertumbuhan mendorong ekspor Kausalitas Granger sifnifikan antara ekspor dan PDB, sebaliknya juga begitu. 2. Prabowo Supranto 2004 Analisis Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun 1986-2002 Regresi berganda dan OLS. Variable investasi asing, total nilai ekspor, jumlah tenaga kerja dan tabungan domestic berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi. 3. Rus’an Nasrudin dan Nining I. Soesilo terhadap pertumbuhan ekonomi. 2004 “Perkembangan Perbankan Indonesia: Analisis Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia dan Penyebab- penyebabnya dengan Data Panel 1983- 1999”. OLS dengan teknik data panel. Variabel terikat adalah tingkat pertumbuhan ekonomi perkapita riilPDRB harga konstan masing-masing daerah. variabel bebas adalah indicator perkembangan perbankan yang didefinisikan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen utama, kredit, asset dan dana pihak ketiga yang terhimpun. Secara umum indicator perbankan menunjukkan hubungan positif 4. Svetlana Ledyaeva dan Mikael Linden 2006 Investasi Asing Langsung dan Pertumbuhan Ekonomi: Bukti Empiris daerah Rusia. Data panel FDI berpengaruh positif terhadap agregat pendapatan dan daerah miskin tidak signifikan 5. Rahmad Bagiyo 2007 Analisis kausalitas antara tingkat partisipasi angkatan kerja dengan PDRB didaerah khusus ibu kota Jakarta tahun 1979- 2005” Kausalitas Granger TPAK tidak signifikan terhadap PDRB, sebaliknya pun begitu, PDRB tidak signifikan terhadap TPAK. 49 6. Jamzani Sodik dan Didi Nuryadin 2008 Determinan Investasi di daerah: studi kasus propinsi di indonesia” Kausalitas Granger Variabel market size PDRB berpengaruh negative, untuk indicator infrastruktur yaitu listrik tidak berpengaruh terhadap pilihan lokasi investasi, sedangkan indicator ketenagakerjaan yaitu angkatan kerja dan upah, hanya angkatan kerja yang berpengaruh dan negative, untuk indicator keterbukaan ekonomi yaitu ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap lokasi berinvestasi. 7. Nushiwat, Munter 2010 Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi A Re- Pemeriksaan atas hubungan kausalitas di Enam Negara 1981-2005 Kausalitas Granger Variabel Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi saling mempengaruhi Sumber : Berbagai Jurnal

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan Hamid, 2010:26. Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka pemikiran penelitian ini menganalisis pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK, Investasi Asing PMA, dan Ekspor terhadap pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Variabel bebas yang terdiri dari Tingkat pertisipasi angkatan kerja TPAK, Investasi Asing PMA, Ekspor DKI Jakarta 50 sebagai variable bebas berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB sebagai variabel terikatnya. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja merupakan indikator yang dipergunakan untuk melihat perkembangan tingkat tenaga kerja di DKI Jakarta. Tujuan menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK untuk memperoleh gambaran tentang persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Nilai TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja yang tersedia bagi penduduk usia kerja dan sebaliknya TPAK yang tinggi menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia begitu juga dapat menambah pendapatan nasional akan pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Di sisi lain, investasi Asing pada penanaman modal asing PMA juga berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan PDRB. Peran investasi dari luar negeri PMA di harapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Jakarta, meningkatnyan PMA akan mendorong pertumbuhan ekonomi karena kenaikan PMA dapat memacu perekonomian terutama bagi sektor-sektor yang ada, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik, diharapkan investor-investor asing dapat bertahan dalam berinvestasi menanamkan modalnya. Selain itu perkembangan ekspor juga membantu dalam meningkatkan perekonomian wilayah Jakarta, hal ini menyebabkan meningkatnya devisa dan pendapatan pajak, dan dapat mendorong pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Secara umum kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang digambarkan dalam skema adalah sebagai berikut : 51 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Tujuan 1. Menganalisis bagaimana pengaruh TPAK terhadap PDRB. 2. Menganalisis bagaimana pengaruh PMA terhadap PDRB. 3. Menganalisis bagaimana pengaruh Ekspor terhadap PDRB. 4. Menganalisis bagaimana pengaruh TPAK, PMA dan Ekspor secara bersama-sama terhadap PDRB. Pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK, Investasi Asing PMA, dan Ekspor Terhadap PDRB di DKI Jakarta periode 1987-2009 Latar Belakang PDRB adalah jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi disuatu wilayah. PDRB menjadi perhatian penting karena merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Dimana apabila naik turunya PDRB akan berdampak terhadap variable makro ekonomi lainnya. Perumusan Masalah 1.Sejauh mana pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK terhadap PDRB. 2.Sejauh mana pengaruh Investasi Asing PMA terhadap PDRB. 3.Sejauh mana pengaruh Ekspor terhadap PDRB. 4.Sejauh mana pengaruh TPAK, PMA, dan Ekspor secara bersama-sama terhadap PDRB. Variabel Independn :  Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK  Penanaman Modal Asing PMA  Ekspor EXP Variabel Dependen :  PDRB Hasil Kesimpulan dan Implikasi Metode Analisis : Model Regresi Berganda 52

G. Hipotesis Penelitian:

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK diduga berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha :β 1 ≠0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Ho: β 1 =0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. 2. Investasi Asing PMA diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha: β 2 ≠0 Diduga Investasi Asing berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Ho: β 2 =0 Diduga Investasi Asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. 3. Ekspor diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha :β 3 ≠0 Diduga Ekspor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Ho: β 3 =0 Diduga Ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. 53 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK, Investasi Asing PMA, dan Ekspor diduga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha: β 1, β 2, β 3 ≠0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Investasi Asing dan Ekspor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Ho: β 1, β 2, β 3 =0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Investasi Asing dan Ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan data kuantitatif. Dimana data kuantitatif adalah data yang bersifat numerik atau angka Lukman,2007:4. Penelitian ini menggunakan studi literature tentang pengaruh PDRB, TPAK, PMA, dan Ekspor di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan studi time series dari tahun 1987-2009. Serta pengolahan data dengan menggunakan metode regresi berganda dan alat pengolahan data menggunakan eviews 5.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian subset dari unit populasi Kuncoro,2003:104. Sedangkan sampling ,adalah proses memilih sejumlah elemen dari sebuah populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi. Sampel yang baik pada umumnya memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut ialah Kuncoro, 2003:105 : 1. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikendaki. 55 2. Sampel yang baik menidentifikasikan setiap probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel. 3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh dalam pemilihan sampel dari pada harus melakukan sensus. 4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika. Proses pemilihan sampel merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan. Adapun tahapan dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut Kuncoro, 2003:108 : 1. Penentuan Populasi 2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel 3. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel 4. Penentuan Desain sampel 5. Penentuan Jumlah Sampel 6. Pemilihan Sampel

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari data-data statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik BPS DKI Jakarta. 56

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dan secara umum model regresi berganda sebagai berikut : Untuk menstandarkan data, model diatas kemudian di transformasikan kedalam bentuk persamaan logaritma natural, persamaannya adalah sebagai berikut : LogPDRB = α + β 1 LogTPAK + β 2 LogPMA + β 3 LogEXP + μi Dimana : LPDRB : Produk Domestik Regional Bruto TPAK : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja LPMA : Penanaman Modal Asing LEXP : Ekspor α : Intercept Konstan i : Observasi ke i μ : Kesalahan yang disebabkan oleh faktor acak β 1 , β 2 , β 3 , : Parameter Elastisitas Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variable independen dengan variable dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable dependen apakah masing-masing variable independen 57 berhubungan positif atau negative dan untuk memperediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Metode OLS adalah metode untuk mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah kuadrat kesalahan dari setiap observasi terhadap garis tersebut Kuncoro, 2003:216. Menurut Widarjono, 2007:23-25, metode OLS adalah metode mencari nilai residual sekecil mungkin dengan menjumlahkan kuadrat residual. Model dasar dari persamaan estimasi OLS akan dikembangkan menjadi model dinamis dan menaksir variabel dependen berdasarkan Regresi. Sebelum melakukan interprestasi terhadap hasil regresi dari model penelitian yang akan digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap data penelitian tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah model tersebut dapat dianggap relevan atau tidak. Pengujian yang dilakukan melalui uiji stasioneritas, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas, juga uji statistik yang meiliputi uji signifikansi parameter individu uji statistik t, uji sinifikan simultan uji statistik F, dan uji koefisien determinasi R 2 .

1. Uji Stasioneritas