41
3. Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-
jasa pada suatu tahun tertentu
Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada
gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan
tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan Jhingan,
2000:448. Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke
sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk
tersebut, maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat
membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan sektor-sektor ekonomi yang
mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor- faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau keunggulan
efisiensi alias produktifitas tenaga kerja.
42 Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menganbil
keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada umumnya Todaro dan
Smith, 2004:28 . Ekspor mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan
ekonomi, artinya ketika ekspor mengalami kenaikan maka pertumbuhan ekonomi juga mengalami kenaikan dan sebaliknya apabila ekspor
mengalami penurunan maka pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
E. Penelitian Sebelumnya
Prabowo Supranto
2004, dalam penelitiannya “Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun 1986-
2002”. Data yang digunakan dalam bentuk data tahunan tahun 1986-2002. Dan alat
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode OLS Ordinary Least Square. Variabel bebas yang digunakan adalah
investasi asing, total nilai ekspor, jumlah tenaga kerja, tabungan domestik dan hutang luar negeri. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah variabel investasi asing, total nilai ekpor, jumlah tenaga kerja, dan tabungan domestik, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan hutang luar negeri, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
43
Jamzani Sodik dan Didi Nuryadin 2008, dengan judul
” Determinan Investasi di daerah: studi kasus propinsi di indonesia”. Dalam
penelitian ini menggunakan data panel dan translog model, analisis regresi panel dan pendekatan ekonometri. Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah market size PDRB, indicator infrastruktur listrik, indikator ketenagakerjaan angkatan kerja dan upah minimum propinsi,
indicator ekonomi ekspor netto danlaju inflasi. Sedangkan variabel terikatnya adalah factor-faktor yang mempengaruhi investasi dalam
memilih lokasi tujuan untuk berinvestasi yaitu, PMA dan PMDN. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa variabel market size
PDRB berpengaruh di daerah tetapi dengan arah yang negative, untuk indicator infrastruktur yaitu listrik terpasang tidak berpengaruh terhadap
pilihan lokasi investasi, sedangkan indicator ketenagakerjaan yaitu angkatan kerja dan upah, hanya angkatan kerja yang berpengaruh dan
negative, dan untuk indicator keterbukaan ekonomi yaitu ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap lokasi berinvestasi.
Rahmad Bagiyo
2007 “ Analisis kausalitas antara tingkat partisipasi angkatan kerja dengan PDRB didaerah khusus ibu kota Jakarta
tahun 1979- 2005”. Dari penelitian ini menunjukan bahwa pada periode
1979 Pertumbuhan tingkat partisipasi angkatan kerja saat itu mengalami kenaikan dan dimana angkatan kerja memulai pekerjaanya untuk
menghasikan barang dan jasa yang bernilai ekonomis. Pada pertengahan tahun 1997 dimana Indonesia mengalami krisis manejer, sehingga terjadi
44 perubahan pembangunan ketenagakerjaan dan perkembangan kesempatan
kerja. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya tingkat partisipasi angkatan kerja yang terserap dari berbagai lapangan pekerjaan didaerah tertentu,
khususnya di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK dari tahun 2001 ke tahun 2002 mengalami penurunan,
Namun pada tahun 2004 sampai 2005 perkembangan ketenagakerjaan mulai mngalami kenaikan yang berarti.
Dengan metode kausalitas Granger penelitian ini mencoba mengamati hubungan antara tingkat partisipasi angkatan kerja dengan
produk domestic regional bruto didaerah khusus ibu kota Jakarta. Ingin diteliti apakah didaerah ibu kota jakarta telah terjadi mekanisme tingkat
partisipasi angkatan kerja TPAK mendorong pertumbuhan PDRB ataukah pertumbuhan PDRB mendororng TPAK. Hasil analisis tersebut
memperlihatkan bahwa TPAK tampaknya tidak terjadi motor penggerak
dari pertumbuhan ekonomi PDRB ibu kota Jakarta. Rus’an Nasrudin dan Nining I. Soesilo 2004 “Perkembangan
Perbankan Indonesia: Analisis Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia dan Penyebab-penyebabnya dengan Data Panel 1983-
1999”. Dalam Penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi linier dengan pendekatan kuadrat terkecil OLS dengan teknik data panel.
Variabel terikat yang dipakai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi perkapita riilPDRB harga konstan masing-masing daerah. Kemudian
variabel bebas dalam model data panel ini adalah indicator perkembangan
45 perbankan yang didefinisikan dalam penelitian ini terdiri dari tiga
komponen utama, kredit, asset dan dana pihak ketiga yang terhimpun. Dari hasil yang diperoleh bahwa factor penyebab beragamnya pengaruh
perkembangan perbankan dan pertumbuhan ekonomi pada sisi intermediasi pada kredit berpengaruh positif yang dipengaruhi oleh fungsi
permintaan kredit yaitu factor penarikan investasi di suatu daerah dan du factor lainnya yaitu factor produksi yaitu biaya tenaga kerja dan
ketersediaannya. Secara umum indicator perbankan menunjukkan hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Yuni Priadi Utomo 2000
mengenai “Ekspor Mendorong Pertumbuhan atau Pertumbuhan Mendorong Ekspor
”. Sejak industrialisai Indonesia masih bersifat substitusi impor pada periode 1970-an, hingga
Indonesia mulai beralih ke strategi promosi ekspor karena krisis harga minyak yang mencapai titik terendah pada agustus 1986, ekspor pada
dasarnya telah memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia. Pada periode industrialisasi substitusi
impor, ekspor terutama migas dan gas bumi hanya dipandang sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang dominan dan bukan
sebagai motor pertumbuhan ekonomi, ketika Indonesia mulai beralih ke strategi industrialisasi promosi ekspor pandangan tersebut berubah, ekspor
kemudian dipandang sebagai sektor yang diharapkan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi export led growth.
46 Dipilihnya strategi industrialisasi promosi ekspor pada hakekatnya
dilandasi keyakinan bahwa ekspor akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi export led growth atau export as an angine of growth, padahal
dari hasil berbagai penelitian tentang pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, hal tersebut masih menjadi perdebatan. Untuk
itulah perlu dilakukan penelitian empiris mengenai apakah mekanisme export led grotwh
memang telah terjadi di Indonesia. Apabila mekanisme export led growth
ternyata tidak terbukti, berati peralihan strategi industrialisasi tersebut adalah sia-sia.
Dengan metode kausalitas Granger penelitian ini mencoba mengamati hubungan antara ekspor dan pendapatan nasional di Indonesia.
Ingin diteliti apakah di Indonesia telah terjadi mekanisme ekspor mendorong pertumbuhan ataukah pertumbuhan mendororng ekspor. Hasil
analisis tersebut memperlihatkan bahwa mekanisme export led growth ataupun growth led export ternyata tidak terjadi di Indonesia. Ekspor
tampaknya menjadi motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Nushiwat, Munter, 2010
“ Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi A Re-Pemeriksaan atas hubungan kausalitas di Enam Negara 1981-2005
” Pada penelitian ini dikatakan bahwa, dalam banyak kasusu, kausalitas
berlangsung dari pertumbuhan ekonomi ke ekspor pertumbuhan. Untuk mendudkung argument ini, dimulai dengan memeriksa bukti mengenai
kausalitas dalam studi empiris yang dilakukan pada subjek ini, dalam
47 penelitian ini menguji secara empiris dengan arah sebab-akibat antara
ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Alat analisis yang digunakan adalah metode uji kausalitas Granger
pada data time series dari enam negara Brasil, India, Indonesia, Korea Selatan, Meksiko dan Thailand. Hasil dari pengujian mengungkapkan
bahwa ekspor saling mempengaruhi yaitu, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi ekspor dan ekspor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Svetlana Ledyaeva dan Mikael Linden, 2006
“ Investasi Asing Langsung dan Pertumbuhan Ekonomi: Bukti Empiris dari daerah Rusia.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah model Solow-Swan Neoklasik yang ditentukan untuk menentukan dampak FDI terhadap
pertumbuhan per kapita di 74 wilayah Rusia selama periode 1996-2003. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model data
panel dalam estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada FDI umum komponen investasi terkait tidak memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Rusia pada periode yang dianalisis. Daerah pertumbuhan menjelaskan berawal dari tingkat
perkembangan ekonomi, krisis keuangan 1998, investasi domestic, dan ekspor. Namun beberapa bukti FDI berpengaruh positif terhadap agregat
pendapatan yang lebih tinggi. Hasil lain yang menarik adalah ketersediaan sumber daya alam yang merangsang pertumbuhan wilayah, sedangkan
daerah miskin tidak signifikan. FDI memainkan peranan penting dalam proses pertumbuhan baru wilayah Rusia.
48
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti
Tahun Peneliti
Judul Metode
Hasil
1. Yuni
Priadi Utomo
2000 Ekspor
mendorong pertumbuhan atau
pertumbuhan mendorong ekspor
Kausalitas Granger
sifnifikan antara ekspor dan PDB,
sebaliknya juga
begitu.
2. Prabowo
Supranto 2004
Analisis Faktor- faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi tahun 1986-2002
Regresi berganda
dan OLS. Variable investasi asing,
total nilai ekspor, jumlah tenaga kerja dan tabungan
domestic
berpengaruh signifikan
pada pertumbuhan ekonomi.
3. Rus’an
Nasrudin dan Nining
I.
Soesilo terhadap
pertumbuhan ekonomi.
2004 “Perkembangan
Perbankan Indonesia:
Analisis Dampak terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Regional
Indonesia dan Penyebab-
penyebabnya dengan Data Panel
1983-
1999”. OLS
dengan teknik
data panel. Variabel
terikat adalah
tingkat pertumbuhan
ekonomi perkapita
riilPDRB harga konstan masing-masing
daerah. variabel
bebas adalah
indicator perkembangan
perbankan yang
didefinisikan dalam
penelitian ini terdiri dari tiga
komponen utama,
kredit, asset dan dana pihak ketiga
yang terhimpun.
Secara umum
indicator perbankan
menunjukkan hubungan positif
4. Svetlana
Ledyaeva dan Mikael Linden
2006 Investasi Asing
Langsung dan Pertumbuhan
Ekonomi: Bukti Empiris daerah
Rusia. Data panel FDI berpengaruh positif
terhadap agregat pendapatan dan daerah miskin tidak
signifikan
5. Rahmad
Bagiyo 2007
Analisis kausalitas antara tingkat
partisipasi angkatan kerja
dengan PDRB didaerah khusus
ibu kota Jakarta tahun 1979-
2005” Kausalitas
Granger TPAK
tidak signifikan
terhadap PDRB, sebaliknya pun begitu, PDRB tidak
signifikan terhadap TPAK.
49 6.
Jamzani Sodik dan
Didi Nuryadin
2008 Determinan
Investasi di daerah: studi
kasus propinsi di
indonesia” Kausalitas
Granger Variabel
market size
PDRB berpengaruh
negative, untuk indicator infrastruktur yaitu listrik
tidak berpengaruh terhadap pilihan
lokasi investasi,
sedangkan indicator
ketenagakerjaan yaitu
angkatan kerja dan upah, hanya angkatan kerja yang
berpengaruh dan negative, untuk indicator keterbukaan
ekonomi
yaitu ekspor
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap lokasi
berinvestasi. 7.
Nushiwat, Munter
2010 Ekspor dan
Pertumbuhan Ekonomi A Re-
Pemeriksaan atas hubungan
kausalitas di Enam Negara 1981-2005
Kausalitas Granger
Variabel Ekspor
dan Pertumbuhan
Ekonomi saling mempengaruhi
Sumber : Berbagai Jurnal
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan Hamid, 2010:26.
Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka pemikiran penelitian ini menganalisis pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
TPAK, Investasi Asing PMA, dan Ekspor terhadap pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Variabel bebas yang terdiri dari Tingkat pertisipasi
angkatan kerja TPAK, Investasi Asing PMA, Ekspor DKI Jakarta
50 sebagai variable bebas berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB
sebagai variabel terikatnya. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja merupakan indikator yang dipergunakan untuk melihat perkembangan
tingkat tenaga kerja di DKI Jakarta. Tujuan menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK untuk memperoleh gambaran tentang
persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Nilai TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja yang tersedia bagi
penduduk usia kerja dan sebaliknya TPAK yang tinggi menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia begitu juga dapat menambah
pendapatan nasional akan pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Di sisi lain, investasi Asing pada penanaman modal asing PMA
juga berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan PDRB. Peran investasi dari luar negeri PMA di harapkan dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi Jakarta, meningkatnyan PMA akan mendorong pertumbuhan
ekonomi karena
kenaikan PMA
dapat memacu
perekonomian terutama bagi sektor-sektor yang ada, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik, diharapkan investor-investor asing dapat
bertahan dalam berinvestasi menanamkan modalnya. Selain itu perkembangan ekspor juga membantu dalam meningkatkan perekonomian
wilayah Jakarta, hal ini menyebabkan meningkatnya devisa dan pendapatan pajak, dan dapat mendorong pertumbuhan PDRB DKI Jakarta.
Secara umum kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang digambarkan dalam skema adalah sebagai berikut :
51
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Tujuan
1. Menganalisis bagaimana
pengaruh TPAK terhadap PDRB.
2. Menganalisis bagaimana
pengaruh PMA terhadap PDRB.
3. Menganalisis bagaimana
pengaruh Ekspor terhadap PDRB.
4. Menganalisis bagaimana
pengaruh TPAK, PMA dan Ekspor secara
bersama-sama terhadap PDRB.
Pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK, Investasi Asing PMA, dan Ekspor Terhadap PDRB di
DKI Jakarta periode 1987-2009 Latar Belakang
PDRB adalah jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi disuatu wilayah. PDRB menjadi perhatian penting karena merupakan
salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Dimana apabila naik turunya PDRB akan berdampak terhadap variable makro ekonomi lainnya.
Perumusan Masalah
1.Sejauh mana pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK terhadap PDRB.
2.Sejauh mana pengaruh Investasi Asing PMA terhadap PDRB.
3.Sejauh mana pengaruh Ekspor terhadap PDRB.
4.Sejauh mana pengaruh TPAK, PMA, dan Ekspor secara bersama-sama terhadap
PDRB.
Variabel Independn : Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja TPAK
Penanaman Modal Asing PMA
Ekspor EXP Variabel Dependen :
PDRB
Hasil Kesimpulan dan
Implikasi Metode Analisis :
Model Regresi Berganda
52
G. Hipotesis Penelitian:
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK diduga berpengaruh tidak
signifikan dan positif terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha
:β
1
≠0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
Ho: β
1
=0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
DKI Jakarta. 2. Investasi Asing PMA diduga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta. Ha:
β
2
≠0 Diduga Investasi Asing berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
Ho: β
2
=0 Diduga Investasi Asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
3. Ekspor diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta.
Ha :β
3
≠0 Diduga Ekspor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
Ho: β
3
=0 Diduga Ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
53 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK, Investasi Asing PMA,
dan Ekspor diduga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pertumbuhan PDRB DKI Jakarta.
Ha: β
1,
β
2,
β
3
≠0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Investasi Asing dan Ekspor berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Ho:
β
1,
β
2,
β
3
=0 Diduga Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,
Investasi Asing dan Ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi DKI
Jakarta.
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan data kuantitatif. Dimana data kuantitatif adalah data yang bersifat numerik atau angka
Lukman,2007:4. Penelitian ini menggunakan studi literature tentang pengaruh PDRB, TPAK, PMA, dan Ekspor di DKI Jakarta. Penelitian ini
menggunakan studi time series dari tahun 1987-2009. Serta pengolahan data dengan menggunakan metode regresi berganda dan alat pengolahan
data menggunakan eviews 5.
B. Metode Pengumpulan Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian subset dari unit populasi Kuncoro,2003:104. Sedangkan sampling ,adalah proses memilih
sejumlah elemen dari sebuah populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi.
Sampel yang baik pada umumnya memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut ialah Kuncoro, 2003:105 :
1. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban
yang dikendaki.
55 2. Sampel yang baik menidentifikasikan setiap probabilitas dari setiap
unit analisis untuk menjadi sampel. 3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan
pengaruh dalam pemilihan sampel dari pada harus melakukan sensus. 4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat
kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.
Proses pemilihan sampel merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan. Adapun tahapan dalam penentuan sampel adalah sebagai
berikut Kuncoro, 2003:108 : 1. Penentuan Populasi
2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel 3. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
4. Penentuan Desain sampel 5. Penentuan Jumlah Sampel
6. Pemilihan Sampel
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari data-data statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat
Statistik BPS DKI Jakarta.
56
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dan secara umum model regresi berganda sebagai
berikut :
Untuk menstandarkan data, model diatas kemudian di transformasikan kedalam bentuk persamaan logaritma natural, persamaannya adalah
sebagai berikut :
LogPDRB = α +
β
1
LogTPAK +
β
2
LogPMA +
β
3
LogEXP + μi Dimana :
LPDRB : Produk Domestik Regional Bruto
TPAK : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
LPMA : Penanaman Modal Asing
LEXP : Ekspor
α : Intercept Konstan
i : Observasi ke i
μ : Kesalahan yang disebabkan oleh faktor acak
β
1
, β
2
, β
3
, :
Parameter Elastisitas
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variable independen dengan variable dependen. Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable
dependen apakah
masing-masing variable
independen
57 berhubungan positif atau negative dan untuk memperediksi nilai variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Metode OLS adalah metode untuk mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah kuadrat kesalahan dari setiap
observasi terhadap garis tersebut Kuncoro, 2003:216. Menurut Widarjono, 2007:23-25, metode OLS adalah metode mencari
nilai residual sekecil mungkin dengan menjumlahkan kuadrat residual. Model dasar dari persamaan estimasi OLS akan dikembangkan menjadi
model dinamis dan menaksir variabel dependen berdasarkan Regresi. Sebelum melakukan interprestasi terhadap hasil regresi dari model
penelitian yang akan digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap data penelitian tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
apakah model tersebut dapat dianggap relevan atau tidak. Pengujian yang dilakukan melalui uiji stasioneritas, uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas, juga uji statistik yang meiliputi uji signifikansi parameter individu uji statistik t,
uji sinifikan simultan uji statistik F, dan uji koefisien determinasi R
2
.
1. Uji Stasioneritas