Indikator Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

17 optimal apa yang ada dalam diri dan lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan teknologi tepat guna ditetankan dalam pemborosan penggunaan SDA atau energi proses produksi.

3. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi suatu negara. ”pertumbuhan” growth tidak identik dengan ”pembangunan” development Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu syarat dari banyak syarat yang diperlukan dalam proses pembangunan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas. Pendapatan nasional menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun tertentu. Sedangkan pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi kita harus membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan ekonomi suatu tahun tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : G t = � −� −1 � −1 � 100 Dimana: G t = tingkat pertumbuhan ekonomi Yr t = pendapatan nasional riil pada tahun t Yr t-1 = pendapatan nasional riil pada tahun t-1. 18 Salah satu sasaran pembangunan ekonomi daerah adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB menurut harga konstan. Laju pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Penekanan pada ”proses”, karena mengandung unsur dinamis, perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu pemahaman indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat dalam kurun waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek tersebut relevan untuk dianalisa sehingga kebijakan- kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong aktivitas perekonomian domestik dapat dinilai efektifitasnya.

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Dalam model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow Solow Neo Classical Growth Model maka fungsi produksi agregat standar adalah sama seperti yang digunakan dalam persamaan sektor modern Lewis yakni: Y = Ae μt . K α . L 1- α Y = Produk Domestik Bruto K = stok modal fisik dan modal manusia L = tenaga kerja non terampil A = konstanta yang merefleksikan tingkat teknologi dasar e μt = melambangkan tingkat kemajuan teknologi α = melambangkan elastisitas output terhadap model, yakni 19 Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik Tradisional, pertumbuhan output selalu bersumber dari satu atau lebih dari 3 tiga faktor yakni ; a. kenaikan kualitas dan kuantitas tenaga kerja, yaitu melalui pertumbuhan dan kuantitas tenaga kerja. b. penambahan modal, yaitu melalui tabungan dan investasi. c. penyempurnaan teknologi, dimana kualitas teknologi canggih dan modern dapat meningkatkan pertumbuhan output. Todaro,2000: 98. Teori pertumbuhan Neoklasik dapat disajikan dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas, dimana output merupakan fungsi dari tenaga kerja dan modal. Sedangkan tingkat kemajuan teknologi merupakan variabel eksogen. Asumsi yang digunakan adalah skala pengembalian yang konstan constant returns to scale. Arsyad, 2010 : 90 Fungsi tersebut bisa dituliskan dengan cara berikut: Q t = T t K t a L t b Dimana ; Q t = tingkat produksi pada tahun t T t = tingkat teknologi pada tahun t K t = jumlah stok barang modal pada tahun t L t = jumlah tenaga kerja pada tahun t a = pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit modal b = pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja 20

5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB