Pengertian Serious Cyberloafing SERIOUS CYBERLOAFING

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. SERIOUS CYBERLOAFING

1. Pengertian Serious Cyberloafing

Henle dan Kedharnath 2012 mendefinisikan cyberloafing sebagai: “Employees’ intentional use of Internet technology during work hours for personal purposes. This technology can be company provided or personal devices that employees bring with them to work e.g., smartphone, iPad.” Definisi tersebut menjelaskan bahwa cyberloafing adalah penggunaan internet yang dilakukan secara sengaja oleh karyawan selama jam kerja berlangsung untuk kepentingan pribadi, yang mana teknologi internet yang dimaksud telah disediakan oleh perusahaan ataupun yang dibawa karyawan ke tempat kerja. Mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan, dalam penelitian ini cyberloafing secara umum termasuk dalam kategori production deviance, yang berarti cyberloafing dianggap sebagai perilaku tidak produktif yang akan mengganggu performa kerja karyawan Blanchard Henle, 2008. Istilah production deviance sendiri berasal dari penelitian Robinson dan Bennett 1995 terkait perilaku melenceng ditempat kerja. Tipologi yang dikembangkan oleh tokoh tersebut juga dapat dibagi menjadi minor dan serious, tergantung seberapa besar dampak buruk yang dihasilkan bagi perusahaan. Pada tahun 2005, Lim dan Teo melakukan studi eksplorasi mengenai cyberloafing terkait dengan prevalensi prevalence, penilaian akan keseriusan perceived seriousness, pembenaran justification, dan juga peraturan regulation. Ditinjau dari keseriusan aktivitas cyberloafing, hasil menyatakan bahwa tidak semua aktivitas cyberloafing dipandang serius. Hasil lainnya menunjukkan adanya hubungan negatif antara prevalansi cyberloafing terhadap penilaian keseriusan aktivitas cyberloafing. Hal ini berarti karyawan akan lebih sering melakukan aktivitas cyberloafing yang dianggap kurang serius, dan sebaliknya, akan lebih jarang melakukan yang dianggap lebih serius. Blanchard dan Henle 2008 kembali mencoba memformulasikan tipologi dari cyberloafing karena terdapat ketidakpuasan terhadap tipologi terdahulu. Sejalan dengan penelitian Lim dan Teo 2005, pembagian tersebut juga dibuat berdasarkan frekuensi kemunculan dan keseriusan efek yang ditimbulkan. Minor cyberloafing, tipe pertama dalam pembagian Blanchard Henle, 2008, mengacu kepada aktivitas-aktivitas cyberloafing yang umum dilakukan oleh karyawan serta secara normatif dinilai dapat ditoleransi. Tipe kedua, yaitu serious cyberloafing, mengacu pada aktivitas-aktivitas cyberloafing yang lebih jarang terjadi dan umumnya dikaitkan dengan penggunaan internet yang berpotensi menghasilkan permasalahan legal Henle Kedharnath, 2012; Lim, 2002; Lim Teo, 2005; Vitak dkk., 2011. Dengan demikian, serious cyberloafing dalam penelitian ini didefinisikan sebagai aktivitas penggunaan internet untuk kepentingan pribadi yang dapat menimbulkan permasalahan legal, yang dilakukan oleh karyawan secara sengaja selama jam kerja berlangsung, dengan menggunakan fasilitas internet yang disediakan oleh perusahaan ataupun yang dibawa karyawan ke tempat kerja.

2. Aktivitas Serious Cyberloafing