serious cyberloafing. Sedangkan sisanya 68 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Selain itu, pada Tabel 11 persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah Y = 40,19
– 0,57 X. Perilaku serious cyberloafing dilambangkan dengan Y dan motivasi berprestasi dilambangkan dengan X. Berdasarkan persamaan garis regresi dapat
dijelaskan bahwa konstanta sebesar 40,19 yang artinya jika X bernilai 0, maka Y bernilai positif sebesar 40,19. Artinya, setiap penambahan satu satuan skor variabel
motivasi berprestasi X, maka perilaku serious cyberloafing Y akan berkurang sebesar 0,57. Dengan kata lain, semakin tinggi motivasi berprestasi dalam diri
individu, maka akan semakin rendah frekuensi perilaku serious cyberloafing.
4. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok yang
Tabel 11 – Koefisien Regresi
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 40,19
0,84 10,47
0,00 motivasiberpr
estasi -0,57
0,10 -0,57
-5,90 0,00
a. Dependent Variable: seriouscyberloafing
dilampirkan adalah perbandingan rerata empiris dan rerata hipotetik penelitian dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.
Rerata empiris diperoleh dari respon subjek, sedangkan rerata hipotetik diperoleh dari rerata yang kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang
diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala serious cyberloafing dan skala motivasi berprestasi. Berdasarkan data yang diperoleh di
lapangan, maka perbandingan data empiris dan hipotetik dari variabel serious cyberloafing dan motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12 - Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik
Variabel Nilai Empirik
Nilai Hipotetik Mean
SD Mean
SD
Serious cyberloafing 17,72
5,34 27
6 Motivasi berprestasi
39,61 5,32
35 7
Tabel 12 menunjukkan bahwa mean empirik perilaku serious cyberloafing sebesar 17,72 dengan standard deviasi 5,34 jauh lebih rendah dari mean hipotetiknya
yaitu 27. Kemudian, mean empirik motivasi berprestasi sebesar 39,61 dengan standar deviasi 5,32 lebih tinggi dari mean hipotetiknya yaitu sebesar 35.
Selain tujuan di atas, deskripsi data juga diharapkan dapat menghasilkan penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh. Berdasarkan deskripsi
data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria
kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Adapun dalam penelitian
ini, akan digunakan dua norma kategorisasi data penelitian. Norma untuk serious cyberloafing akan dibagi dalam lima kategori terkait frekuensi yakni: sangat jarang,
jarang, kadang-kadang, sering, dan sangat sering. Sedangkan untuk motivasi berprestasi, kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
Norma kategorisasi data penelitian perilaku serious cyberloafing dan motivasi berpestasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 13 - Norma Kategorisasi Data Penelitian Serious Cyberloafing
Rentang Nilai Kategorisasi
X μ -1.0 SD Sangat Jarang
μ -1.5SD ≤ X ≤ μ -0.5 SD Jarang
μ -0.5SD ≤ X ≤ μ +0.5 SD Kadang-kadang
μ +0.5SD ≤ X ≤ μ +1.5 SD Sering
X μ +1.5 SD
Sangat sering
Table 14 - Norma Kategorisasi Data Penelitian Motivasi Berprestasi Rentang Nilai
Kategorisasi
X μ -1.0 SD Rendah
μ -1.0SD ≤ X ≤ μ +1.0 SD Sedang
X μ +1.0 SD
Tinggi
a. Kategorisasi data penelitian serious cyberloafing Besar nilai rata-rata hipotetik data serious cyberloafing adalah 27 dengan
standar deviasi 6 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 15 - Kategori Data Penelitian Serious Cyberloafing
Rentang Nilai Kategorisasi
Jumlah Persentase
18 Sangat Jarang
42 55,26
18 - 23 Jarang
24 31,58
24 - 30 Kadang-kadang
10 13,16
31 - 36 Sering
- -
36 Sangat Sering
- -
Total 76
100
Keterangan : - = tidak ada Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa subjek sangat jarang melakukan
serious cyberloafing sebanyak 55,26, sedangkan 31,58 subjek penelitian jarang melakukan serious cyberloafing, dan sekitar 13,16 subjek penelitian yang kadang-
kadang melakukan serious cyberloafing. Tidak satupun subjek penelitian melakukan serious cyberloafing dengan sering maupun sangat sering. Hal ini berarti sebagian
besar subjek penelitian memiliki tingkat serious cyberloafing sangat jarang.
b. Kategorisasi data penelitian motivasi berprestasi Besar nilai rata-rata hipotetik data motivasi berprestasi adalah 35 dengan
standar deviasi 7 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 16 - Kategori Data Penelitian Motivasi Berprestasi Rentang Nilai
Kategorisasi Jumlah
Persentase
28 Rendah
- -
28 – 41
Sedang 50
65,79 41
Tinggi 26
34,21
Total 76
100
Keterangan : - = tidak ada Angka dalam Tabel 16 menggambarkan bahwa dari keseluruhan responden,
tidak satupun memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Sebanyak 65,79 reponden masuk dalam kategori motivasi berprestasi yang sedang, dan sisanya, yakni sebesar
34,21 berada dalam kategori motivasi berprestasi yang tinggi.
B. PEMBAHASAN