Validitas Alat Ukur Reliabilitas Alat Ukur

Tabel 2 - Blue Print Skala Serious Cyberloafing No. Kategori Jenis Aitem Jumlah F UF 1. Serious cyberloafing 1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8, 9, 10 - 10 100 Total 10 - 10 100 Keterangan : - = kosong

E. UJI INSTRUMEN PENELITIAN

1. Validitas Alat Ukur

Pada dasarnya, validitas berasal dari kata validity, yaitu sejauh mana sebuah alat ukur mampu menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 2010. Menurut American Educational Research Association, validitas jika dikaitkan dengan pengujian dapat didefinisikan sebagai kesesuaian, kebermaknaan, dan kegunaan dari suatu simpulan spesifik yang didapatkan dari skor suatu tes dalam Jewell, 1998. Menurut Anastasi dan Urbina 2006, validitas tes berhubungan dengan apa yang diukur oleh suatu tes dan seberapa baik tes tersebut dapat mengukur atribut. Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah content validity validitas isi, yang pada dasarnya berhubungan dengan pengujian yang sistematis terhadap isi dari tes untuk mengetahui apakah tes tersebut secara representatif telah mencakup konsep yang ingin diukur Anastasi Urbina, 2006. Validitas isi merupakan konsep mengenai seberapa banyak tes tersebut dapat meliputi seluruh domain yang seharusnya hendak diukur. Secara spesifik penelitian ini menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s V yang didasarkan pada hasil penilaian panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu item mengenai sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur Azwar, 2012. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 bila sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan sampai dengan 5 bila sangat mewakili atau sangat relevan. Penilaian tersebut nantinya akan dihitung untuk mendapatkan nilai Aiken ’s V. Rentang angka V yang dapat diperoleh berkisar dari 0 hingga 1. Azwar 2012 menyatakan nilai Aiken’s V sebesar 0,8, aitem dapat dianggap sangat baik.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur merupakan konsep sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan konsisten Azwar, 2010. Menurut Jewell 1998, sebuah instrument pengukuran dikatakan reliabel ketika terdapat konsistensi hasil dari pengukuran awal dengan pengukuran selanjutnya danatau ketika orang berbeda diukur menggunakan instrument tersebut. Pada penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal berupa koefisien Cronbach Alpha. Metode ini menguji konsistensi tes antar-aitem. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes tinggi. Dalam Azwar 2010, reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisien konsistensinya mendekati angka satu. Dalam penelitian ini, perhitungan koefisien reliabilitas akan dilakukan dengan metode komputasi menggunakan bantuan IBM SPSS Statistic 22.

3. Uji Daya Beda Aitem